Membakar Langit ~ Bab 1418

 

Bab 1418

 

Pertempuran tingkat langit makin intens, empat orang sudah membangkitkan sayap energi sejati mereka dan bertempur dari tanah hingga ke langit.

 

Mereka saling melepaskan serangan dengan berbagai seni bela diri yang penuh misteri, menciptakan badai energi dan tekanan luar biasa di udara.

 

Namun, meskipun pertarungan berlangsung dengan sangat sengit, belum ada pihak yang dapat menentukan pemenang. Meskipun terkena racun dan kekuatan bertempur menurun, Daniel tetap kokoh dan tak tergoyahkan seperti gunung.

 

"Tunggu, anak ini berani terlibat dalam pertempuran tingkat langit kami? Apakah dia berniat membantu Daniel ini membunuh kami?"

 

Suara Marlon yang terkejut terdengar dari kelompok pertempuran di udara.

 

"Pertama salam, baru perang! Aku datang untuk beri kalian hadiah besar!"

 

Adriel tertawa dingin, mengangkat kepala Ceol, lalu melemparkannya ke udara dan berteriak, "Ron, muridmu datang menemuimu!"

 

Begitu kepala itu terlempar ke udara, sebuah aliran energi sejati dari Ron menghantamnya, menghancurkannya menjadi puing-puing. Suara Ron yang penuh amarah menggema di langit, " Membunuh muridku? Kamu cari mati!"

 

Segera setelah itu, Ron mengangkat tangannya dan menyerang Adriel dengan kekuatan yang mengerikan. Namun, Daniel yang seolah kokoh seperti gunung tiba-tiba memaksakan dirinya keluar dari pertempuran untuk menggantikan Adriel dan menahan serangan itu.

 

Namun, meskipun dia mencoba bertahan, Daniel menunjukkan celah dan Marlon yang melihat kesempatan segera melancarkan serangan brutal dan memukulnya dengan keras.

 

"Daniel begitu sayang pada muridnya?" tanya Marlon.

 

Marlon terkejut sejenak, lalu tampaknya menyadari sesuatu yang lebih penting. Senyum puas muncul di wajahnya, seolah-olah dia akhirnya menemukan titik lemah Daniel dan dengan cepat membatalkan pertempuran dengan Daniel, memusatkan seluruh serangannya pada Adriel dengan lebih ganas.

 

Kondisi makin genting, dan kali ini Daniel terpaksa menggunakan seluruh kekuatannya untuk melindungi Adriel, yang mengakibatkan racun dalam tubuhnya makin mengamuk.

 

Ketegangan pertempuran yang sebelumnya cukup seimbang kini mulai beralih ke arah Marlon.

 

"Jadi, ternyata dia hanya datang untuk menjadi beban bagi Kepala Akademi!"

 

Para mentor yang berada jauh dari medan perang kini terlihat gelisah dan suara cacian mulai terdengar.

 

Mereka menganggap Daniel terluka parah hanya karena melindungi Adriel yang membuatnya muntah darah.

 

Adriel tidak memperhatikan Marlon, dia malah berkata kepada Daniel, "Pak Daniel, aku akan menyembuhkanmu dari racun!"

 

Menyembuhkannya?

 

Marlon tertawa terbahak-bahak lalu berkata, " Kamu? Menyembuhkannya? Kamu kira bisa? Daniel, apa kamu benar-benar mempercayai omong kosongnya? Kalau aku jadi kamu, lebih baik biarkan aku membunuhnya, kita berduel dengan cara yang adil!"

 

"Pergi!" teriak Daniel.

 

Dia hanya membalas dengan satu kata, lalu seketika meluncur turun ke arah Adriel dan mendarat di sampingnya.

 

Dalam perjalanan, Daniel melepaskan satu serangan energi yang menghancurkan beberapa pengkhianat dari kelompok Enam Jalur Puncak Kematian yang berada lebih jauh.

 

"Benar-benar berani ambil risiko... Nggak kusangka..." gumam Marlon.

 

Daniel dengan dingin berkata, "Tahu apa kamu? Sebentar lagi, aku akan membunuhmu!"

 

Lalu, Daniel mengangkat tangannya dan mengumpulkan energi untuk menciptakan pelindung energi di sekeliling dirinya dan Adriel membentuk perisai energi setinggi tiga meter yang melindungi mereka berdua.

 

Daniel sangat percaya pada Adriel. Nama Adriel sebagai seorang dokter hebat sudah sampai ke telinganya, bahkan Adriel pernah membantunya mengatasi masalah dengan warisan Iblis Darah.

 

Racun Enam Jalur Puncak Kematian seharusnya tidak lebih parah dibandingkan dengan warisan Iblis Darah itu, pikir Daniel.

 

Melihat kepercayaan Daniel yang begitu besar kepada Adriel, Marlon pun mulai merasa khawatir. Dia tidak ingin mengambil risiko, dan segera bergegas menyerang Adriel.

 

"Sekarang kamu ingin menyembuhkan racun? Daniel si tua bangka, kamu benar-benar gila!" teriak Marlon.

 

Wajahnya memancarkan senyum dingin. Mengobati luka di saat-saat kritis, apa bedanya dengan bertindak terburu-buru? Bagaimana mungkin dia memberi kesempatan seperti itu padanya?

 

Saat itu, dia mengangkat tangan dan langsung menyerang Daniel.

 

Dalam situasi kritis ini, Adriel sudah meraba nadi Daniel, lalu berkata dengan suara dalarn, "Aku butuh tiga menit."

 

Daniel mendengarnya dan merasa sangat senang, " Anak ini luar biasa!"

 

Waktu yang dibutuhkan untuk mengobati racun ternyata jauh lebih singkat dari yang diperkirakan. Tiga menit saja, dia yakin bisa bertahan.

 

Lalu, dia mendengar Adriel berkata, "Tapi dalam tiga menit ini, kamu nggak boleh menggunakan energi sejati."

 

Namun, senyum Daniel segera hilang, "Ini..."

 

Bam!

 

Tiba-tiba, Marlon menyerang lagi, menghantam pelindung energi dengan keras. Pelindung itu terguncang hebat dan tampaknya hanya tinggal beberapa pukulan lagi sebelum pelindung itu hancur.

 

"Serahkan padaku!"

 

Suara teriakan datang dari Agus yang tiba-tiba berhasil melepaskan diri dari pertarungan dengan Ron. Dengan punggung menghadap kedua lawannya, dia menghadapi Marlon dan berteriak, " Marlon, Ron, lawan kalian adalah aku!"

 

Semua orang terkejut mendengar ucapan itu.

 

"Benarkah?"

 

Marlon tertawa sambil menggelengkan kepala, "

 

Agus, bukan karena aku meremehkanmu, tapi kamu benar-benar nggak cukup kuat untuk melawan kami berdua."

 

Agus baru saja memasuki tingkat langit, hanya bisa berurusan sedikit dengan Ron. Bagaimana dia berani melawan dua orang sekaligus?

 

Agus hanya mendengus dan berkata, "Nggak bisa mengalahkanmu, aku masih bisa melarikan diri."

 

Setelah itu, dia berteriak kepada Daniel, "Berikan Kitab Tentara Agung padaku!"

 

Daniel terkejut, tetapi segera mengerti apa yang dimaksud oleh rekan lamanya itu. Tanpa ragu, dia mengangkat tangannya, merobek daging di lengan kanannya, dan dengan cepat mengeluarkan sepotong batu giok kecil dari dalam tubuhnya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1418 Membakar Langit ~ Bab 1418 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.