Membakar Langit ~ Bab 1421

 

Bab 1421

 

Ron menjerit ketakutan sambil memohon ampun, tetapi Daniel tidak menunjukkan belas kasihan. Dia menghantamkan tangan besarnya, meremukkan sebagian besar leher Ron.

 

Kepala Ron terkulai lemah.

 

Begitu kejam!

 

Tubuh Ron terjatuh seperti layang-layang putus, terhempas ke tanah tanpa daya.

 

Ron, mati!

 

Daniel langsung membunuh seorang tingkat langit!

 

"Bagaimana bisa... kamu... melakukan ini?" ujar Marlon sambil menatap apa yang terjadi dengan suara bergetar.

 

Ketakutannya tidak dapat dia sembunyikan lagi.

 

Daniel benar-benar kembali ke puncak kekuatannya!

 

Tanpa berpikir panjang, Marlon segera berbalik dan melarikan diri!

 

Daniel mendengus dingin, bertekad membalas dendam untuk Agus dan langsung mengejar.

 

Adegan pengejaran kembali terjadi, tetapi kini posisinya terbalik.

 

Daniel yang mengejar, Marlon yang melarikan diri!

 

Brak!

 

Daniel bergerak cepat, menepuk punggung Marion dengan telapak tangannya dari jarak jauh.

 

Buk!

 

Marlon terbatuk darah, meskipun dia masih berhasil menahan serangan itu, tubuhnya bergetar hebat.

 

Matanya mulai kehilangan sinar, tetapi dia menggertakkan gigi dan mencengkeram erat Kitab Tentara Agung di tangannya, terus berlari untuk menyelamatkan diri.

 

"Ya ampun, Pak Daniel pulih kembali... " kata Leony sambil tertegun.

 

"Leo yang menyembuhkan racunnya? Mana mungkin..." gumam seorang tetua yang sebelumnya menyerukan perdamaian.

 

"Itu bukan Leo, tapi Adriel!" seru Duran dengan marah, akhirnya menyadari situasi yang sebenarnya.

 

Melihat Daniel yang kembali penuh tenaga, dia segera tersenyum memuji kepada Wennie, "Kakak Ipar, Adriel itu memang hebat, ya."

 

Semua orang menatap tak percaya.

 

Sepertinya sebutan baru sudah mulai terbentuk. Yang satu dipanggil Kakak, yang lain dipanggil Kakak Ipar.

 

Kini semua mulai merasa lega, menyaksikan pertempuran tingkat langit yang sudah jelas hasilnya. Para mata-mata dari Enam Jalur Puncak Kematian yang masih tersisa mulai panik, segera melarikan diri.

 

Namun, Leony yang sudah sadar segera memimpin pasukannya untuk memburu dan menghabisi mereka!

 

Dengan Pak Daniel yang pulih, dia merasa lebih percaya diri dan bersemangat untuk membalas dendam pada para pengkhianat ini.

 

Sementara itu, di langit, pengejaran terus berlangsung.

 

Marlon kembali terbatuk darah dan berteriak, "Si Tua Daniel, aku kembalikan Kitab Tentara Agung ini! Biarkan aku hidup, aku akan menjadi mata- mata untukmu di Enam Jalur Puncak Kematian!"

 

Namun, Daniel hanya menjawab dengan suara penuh ejekan, "Aku nggak pernah berurusan dengan pengkhianat!"

 

Seketika, Daniel melayangkan telapak tangan lagi!

 

Marlon tersentak hebat, seolah tubuhnya dihantam petir, organ dalamnya serasa bergolak, sayap di punggungnya mulai berkedip-kedip.

 

Dia terjun bebas ke bawah dengan rasa panik, mencari jalan keluar.

 

Di saat itu, Daniel tiba-tiba muncul di sampingnya. Dengan senyum dingin, dia berkata, "Jadi ini yang kalian lakukan pada Agus tadi, ya?"

 

Seluruh Srijaya tahu Pak Daniel sangat suka membalas dendam!

 

"Apa... apa yang akan kamu lakukan?" teriak Marlon ketakutan.

 

Brak!

 

Daniel menendangnya keras, menghempaskan Marlon kembali ke udara, memperlakukan Marlon sama seperti yang dialami Agus sebelumnya, bahkan lebih kejam!

 

Seluruh tubuh Marlon telah mengalami patah tulang berulang kali. Kali ini dia jatuh ke tanah, tersungkur tanpa tenaga.

 

Karena kekuatannya yang tingkat langit, dia tidak mati di tempat, tetapi tubuhnya sangat lemah dan tidak mampu berdiri. Beberapa guru segera mengelilinginya...

 

"Jangan, jangan bunuh aku! Kalau nggak, aku akan menghancurkan Kitab Tentara Agung ini!"

 

Marlon mengangkat papan giok di tangannya dengan panik, membuat para guru tak berani gegabah.

 

Melihat kesempatan, Marlon tersenyum penuh kemenangan. "Lepaskan aku, atau kita semua hancur bersama!"

 

Namun, Daniel yang sudah mendarat hanya tersenyum dingin dan mengejek, "Marlon, kamu memang bodoh, benda itu peninggalan Tentara Agung. Bahkan aku saja nggak bisa menghancurkannya, apalagi kau, pecundang seperti ini!"

 

"A-apa...?"

 

Marlon terdiam kaget. "Tapi Agus tadi mengancamku..."

 

Saat itu, Agus yang disangga oleh rekan-rekannya datang dengan senyum mengejek. "Aku hanya menipumu, bodoh!"

 

Baru saja bertemu kembali, Agus sepertinya sudah tertular keahlian Adriel dalam berbuat licik...

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1421 Membakar Langit ~ Bab 1421 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.