Membakar Langit ~ Bab 1425

 

Bab 1425

 

Apakah dirinya benar-benar kehilangan keperawanannya begitu saja?

 

Saat ini, telepon Wennie berdering.

 

Wennie terbangun karena nada dering telepon dan ingin mendorong Adriel.

 

Apa daya Adriel sangat tidak tahu malu. Meskipun badai menghadang, dia tetap tegar dan bahkan membantu Wennie mengangkat telepon.

 

Wennie melemparkan pandangan marah ke arah Adriel. Di seberang telepon terdengar suara yang serius, "Apa ini Wennie? Aku adalah Delvin, tetua keluarga Janita."

 

Wennie tak berdaya dan langsung menjawab telepon, "Halo... Tetua, ada apa? Apa! Kamu ingin aku ikut dalam kompetisi seni bela diri untuk mencari pasangan? Tapi... suamiku nggak meninggal... aduh, nggak, nggak apa-apa, aku hanya sedang berlari... iya ... ah... aku baik-baik saja..."

 

Saat ini, Adriel ketawa dingin ketika mendengar keluarga Janita meminta istrinya untuk ikut serta dalam acara perjodohan. Dia segera meraba tubuh Wennie dengan penuh nafsu.

 

Wennie merasa sangat terganggu dan suaranya gemetar. Namun dia tidak bisa memarahi Adriel dan hanya bisa menelepon sambil menahan rasa tidak nyaman.

 

Setelah selesai telepon, wajah Wennie memerah dan memukuli Adriel tanpa peduli.

 

"Kamu bajingan! Bisakah kamu malu sedikit?" kata Wennie.

 

Sambil berkata begitu, dia mendorong Adriel dengan keras dan sibuk membungkus dirinya dengan selimut. Dia takut Adriel akan memiliki niat jahat lagi, karena dirinya benar-benar tidak sanggup lagi.

 

Adriel hanya bisa menyerah dan bertanya, "Apa Tetua keluarga Janita datang ke Akademi?"

 

Wennie menghela napas dan berkata, "Maksud Delvin adalah keluarga Janita nggak akan memaksa orang. Tapi ingin bertemu denganmu, maksudnya adalah ... "

 

"Ingin meminta mahar darimu," lanjut Wennie sambil menghela napas ringan.

 

"Mereka menginginkan mahar?" kata Adriel.

 

Adriel tertawa tak berdaya. Meskipun Wennie adalah keturunan keluarga Janita, tetapi hanya keluarga jarak jauh. Selama ini tidak ada sedikit pun keuntungan yang dia peroleh dari keluarga Janita, semua yang dia dapatkan hanya mengandalkan bakatnya sendiri.

 

Keluarga Janita meminta mahar darinya kali ini membuat Adriel merasa sangat tidak masuk akal. Seperti tetangga yang meminta rumah dan mobil darinya sebagai hadiah pernikahan dirinya.

 

Apakah mereka tahu malu?

 

"Keluarga Janita adalah keluarga terbesar nomor satu di Srijaya. Awalnya mereka masih bisa diajak bicara dengan baik, tetapi karena keluarganya makin besar dan mereka cenderung memiliki hama. Aku curiga orang ini menyadari keistimewaan kamu dan ingin memanfaatkanmu..." kata Adriel.

 

Wennie tersenyum pahit. Dirinya menemukan suami yang baik malah ingin dimanfaatkan oleh beberapa orang.

 

Setelah itu, ponselnya berdering lagi, dia menghela nafas dan berkata, "Delvin menelepon lagi... "

 

Adriel langsung menutup telepon dan bangkit sambil berkata, "Ayolah, aku ingin bertemu dengannya!"

 

Setelah itu, Adriel memakai baju dan membawa Wennie untuk menemui Delvin.

 

Namun pada saat itu, Daniel menelepon dan mengatakan bahwa dia telah mengundang Delvin. Dia yang akan mengurus masalah Wennie dan meminta agar Adriel tidak perlu khawatir.

 

Namun, Adriel menyadari bahwa Daniel juga sedikit pusing. Tampaknya Delvin itu sangat tidak sopan

 

Adriel mengerutkan keningnya. Dia juga tidak bisa menolak kebaikan Daniel. Setelah berbincang sebentar, dia menutup telepon.

 

Dan Wennie berkata dengan suara lembut, "Saat ini, keluarga Janita tampaknya dikuasai oleh Delvin. Tapi sebenarnya, bahkan Delvin pun juga harus nurut kepada Nyonya Freya. Konon Nyonya Freya memiliki kekuatan yang hebat."

 

"Nyonya Freya bahkan menguasai banyak ramuan obat aneh. Karena itu, kekuatan keluarga Janita meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir," lanjut Wennie.

 

"Nyonya Freya memiliki otoritas yang sangat tinggi dalam keluarga Janita. Setelah insiden ini, dia menghukum lebih dari sepuluh anggota tingkat tinggi keluarga Janita dan nggak ada yang berani mengajukan keberatan ... " ujar Wennie.

 

"Jadi ... " kata Adriel.

 

"Kamu ingin aku mendengarkan nasihat Pak Daniel agar tetap rendah diri?" tutur Adriel sambil tertawa.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1425 Membakar Langit ~ Bab 1425 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.