Membakar Langit ~ Bab 1428

 

Bab 1428

 

"Mati kamu!" kata Albert dengan ekspresi muram, lalu tiba-tiba meraih tangan Adriel.

 

"Cari masalah, ya?"

 

Adriel mengerutkan keningnya sambil melihat telapak tangan lawan yang mengarah ke lehernya. Lalu, dia menghela napas dingin dan langsung melepaskan pukulan teknik tinju membelah.

 

Bum!

 

Telapak tangan Adriel berubah menjadi emas. Ini adalah satu pukulan dari tubuh elemen matahari. Meskipun tingkat teknik tinju membelah tidak tinggi, kekuatannya tak terbatas.

 

Terdengar dua suara berderak. Adriel langsung menampar Albert dua kali. Suara tamparan yang keras terdengar di seluruh ruangan.

 

Semua orang terdiam. Adriel begitu berkuasa?

 

Baru datang langsung menampar garis keturunan utama keluarga Janita!

 

"Jangan buat aku marah, ya. Aku emosional. Kalaupun kamu itu keluarga dari istriku, aku tetap akan menghajarmu!" ujar Adriel dengan tenang.

 

Albert juga terkejut, garis keturunan utama keluarga Janita yang gagah perkasa, malah ditampar oleh menantu cabang di depan umum?

 

Kapan dia pernah mengalami ketidakadilan ini!

 

Saking marahnya, tubuhnya sampai gemetar. Dia berkata, "Kamu... memang pantas mati!"

 

Selesai berbicara, dia bersiap untuk menyerang lagi. Kali ini, dia benar-benar marah, tinjunya terisi dengan energi sejati yang terkumpul. Ternyata, dia adalah seorang Guru Bumi tingkat empat. Pantas saja sebelumnya dia begitu percaya diri.

 

Adriel menggelengkan kepalanya, lalu mengangkat tangannya.

 

Plak!

 

Dia melayangkan tinjunya pada Albert sehingga membuatnya terlempar jauh. Suara tamparan yang keras itu terdengar sangat nyaring.

 

"Katakan sekali lagi, aku nggak peduli kalian punya hubungan apa dengan Wennie. Jangan buat aku marah. Kalau nggak, aku akan menghajar kalian semua!" kata Adriel sambil melihat mereka semua dengan tatapan datar.

 

"Tunggu apa lagi? Cepat bertindak!"

 

Saat ini, Albert sudah berdiri. Dia tahan terhadap pukulan. Hanya ada beberapa bekas tamparan di wajahnya saja.

 

Saking marahnya, dia berteriak dengan keras, kemudian menerjang ke arah Adriel!

 

Sementara itu, keturunan keluarga Janita yang lain juga bersatu padu menyerang Adriel!

 

Jika satu orang tidak bisa mengalahkannya, seranglah secara berkelompok!

 

Tujuh atau delapan orang bekerja sama. Momentum mereka sangat luar biasa sehingga membuat banyak murid terkejut dan mundur.

 

"Apakah keturunan keluarga Janita begitu berbudi luhur?" ucap Adriel sambil mengerucutkan bibirnya dan melanjutkan, "Baiklah, ini pertama kalinya aku bertemu dengan keluarga ibunya Wennie, nggak ada yang bisa kuberikan, jadi aku akan memberikan kalian pukulan."

 

Selesai berbicara, Adriel melompat dan melepaskan energi darah yang luar biasa. Tubuhnya mengeluarkan cahaya keemasan dan energi darahnya berubah menjadi warna emas merah.

 

Sementara itu, bayangan Naga Gajah berwarna emas merah muncul Adriel seperti dewa, masih menggunakan teknik tinju membelah untuk menyerang Albert.

 

Syut!

 

Pihak lawan memiliki tubuh yang luar biasa, bahkan mengenakan baju besi. Adriel melayangkan pukulannya, percikan api pun keluar dan bergemuruh.

 

Namun, hanya dalam sekejap, kekuatan yang kuat menembus baju besi dan menyerang tubuh lawan, sehingga membuat pihak lawan terpental ke tanah.

 

Adriel menginjak wajahnya dengan satu kaki sambil berkata, "Aku membuatmu berpura-pura menjadi berkuasa dan memiliki status bangsawan. Sialan, aku paling membenci orang yang berpura-pura."

 

Sambil berbicara, seorang pria mendekat, lalu Adriel mengangkat tangannya untuk mencengkeram leher orang itu.

 

Sebuah pukulan dilayangkan, lalu melemparkannya ke tubuh Albert dan menumpuknya, diikuti dengan beberapa kali injakan.

 

Sementara itu, Naga Gajah Emas Merah juga meraung dan dalam sekejap, ia menjebak beberapa orang yang tersisa.

 

Semua anggota keluarga Janita terkejut. Mereka segera mengangkat tangan untuk menghadapi Naga Gajah Emas Merah. Sayangnya, kultivasi mereka lebih rendah. Mereka mulai muntah darah dan dibawa oleh Naga Gajah Emas Merah dan terjatuh ke tanah.

 

Adriel menendang mereka satu per satu ke tanah, kemudian menginjak-injak mereka dan menumpuk mereka ke tubuh Albert. Mereka terus meraung kesakitan.

 

"Sekelompok sampah ... " Adriel menepuk-nepuk tangannya, lalu berkata dengan rasa tidak puas, " Ingat, kalau kalian bertemu denganku, bersikaplah dengan jujur dan sopan. Kalau nggak, setiap kali aku melihat kalian, aku akan menghajar kalian!"

 

Semua orang mengerucutkan bibirnya.

 

Keluarga Janita ini semuanya sangat sombong, tetapi sekarang sangat menyedihkan, mereka ditumpuk menjadi satu.

 

Siapa suruh mereka menyinggung Adriel? Balasan mereka datang terlalu cepat....

 

Merasakan tatapan ejekan dari orang-orang, Albert berteriak dengan marah, "Kamu, jangan pergi! Lihat saja, setelah tetua keluargaku datang, kamu masih bisa bertingkah atau nggak!"

 

"Untuk apa aku pergi? Aku akan menunggu di sini!"

 

Adriel menendangnya, lalu berjalan ke arah Wafa dan berkata dengan ekspresi datar, "Mau bicara ?"

 

"Aku sudah lama menunggu."

 

Sepertinya Wafa sudah mengantisipasi hal ini. Dia tersenyum sambil mengangkat tangannya. Tiba- tiba, area istirahat yang tidak jauh dari sana telah disiapkan gelas anggur dan meja.

 

"Mau berbicara sambil minum anggur?"

 

Adriel tersenyum dingin, lalu duduk.

 

Pada saat ini, keluarga Janita sangat menderita.

 

Mereka berjuang dengan susah payah untuk bangkit, tetapi mereka tidak bisa bangun.

 

Adriel dan Wafa sama sekali tidak memedulikan mereka, seolah-olah tidak peduli mereka menyinggung keluarga Janita.

 

Dua orang duduk berhadapan, satu bersikap dominan, satu lagi seperti dewa, yang membuat orang takjub.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1428 Membakar Langit ~ Bab 1428 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.