Membakar Langit ~ Bab 1440

Bab 1440

 

"Leo, ayo pergi," kata Wafa sambil tersenyum tenang, tanpa ada kepanikan semalam.

 

Saat ini Delvin menyuruh satu anggotanya menulis sesuatu di sebuah buku kehadiran, kemudian dia masuk ke hotel.

 

Adriel mengikuti Delvin masuk ke hotel.

 

Lobi lantai satu sangat mengagumkan.

 

Di dalam sudah ada banyak orang dan mereka semua terlihat sangat muda, berenergi kuat dan sangat luar biasa. Tampaknya mereka adalah peserta terbaik dalam turnamen bela diri ini.

 

Sementara itu, saat mereka berbicara, mereka sengaja dan tidak sengaja melemparkan pandangan ke arah pintu masuk.

 

Adriel menoleh dan melihat seorang wanita yang sangat cantik berjalan mendekat.

 

Dia mengenakan gaun hitam yang megah, memperlihatkan tulang selangkanya yang halus dan leher yang indah seperti angsa. Temperamennya anggun seperti seekor angsa hitam. Di wajahnya yang cantik terpancar keangkuhan yang tinggi.

 

Tangannya yang mengenakan sarung tangan sutra memegang cangkir tinggi. Bersikap seperti seorang ratu yang memeriksa rakyatnya, menarik perhatian semua orang seolah-olah menjadi pusat perhatian pesta.

 

Saat dia lewat, dia melirik Adriel yang baru masuk ke dalam ruangan. Pelayannya mendekat dan memperkenalkan identitas Adriel kepadanya.

 

Dia melemparkan pandangannya sekilas, lalu pergi gitu saja. Seolah-olah dia sudah sering melihat orang seperti Adriel ini ...

 

Cantik memang cantik, tetapi mungkin karena terlalu sering bermain dengan tipe yang sombong, sekarang Adriel tidak terlalu tertarik pada wanita seperti dia.

 

Adriel hanya ingin makan lalu pergi.

 

Dan pada saat itu, semua orang memandang dengan kagum ke arah wanita yang ada di lantai dua dan berkata, "Nona Yoana sangat luar biasa. Wajahnya, tubuhnya, wow sekali."

 

"Jangan nggak sopan! Cukup melihat saja. Apa dia seorang yang bisa kamu dambakan? Hanya pemenang dari turnamen bela diri yang berhak menjadikannya sebagai istri... "

 

"lagi pula dia begitu sombong, nggak peduli kepada siapa pun. Dia juga sering mengadakan turnamen bela diri kecil-kecilan yang harus menentukan pemenangnya langsung. Banyak orang yang mati untuknya, pemenangnya bisa makan malam bersamanya,"

 

"Apa dia sengaja? Ada orang mati untuknya apa bisa membuatnya terlihat lebih mulia dan berharga? Menukar nyawa dengan makan malam? Apa dia menganggap dirinya sangat hebat?!" kata sekelompok anak muda.

 

Adriel mencemooh. Ada sesuatu yang salah dengan wanita ini, terlalu sombong.

 

Adriel menghina orang muda di sana, "Dasar sekelompok penjilat, memalukan bagi pria..."

 

Apakah perlu menjilat seorang wanita sampai mengorbankan nyawanya?

 

Kenapa aku tidak pernah kekurangan wanita?

 

Apakah benar-benar ada orang yang suka menjadi penjilat?

 

Tidak mungkin, kan?

 

"Dia itu Yoana, apa kamu nggak kenal dia, Leo? Dia adalah putri sulung keluarga Janita, bisa dikatakan bahwa 99,9% orang yang ikut dalam turnamen bela diri ini untuk menikahi dengannya," kata Wafa.

 

"Sepertinya aku adalah 0,1% itu?" kata Adriel ketawa. Kedatangan Adriel untuk Wennie.

 

Wafa berkata dengan tatapan aneh, "0,1% lainnya adalah homo. Hmm, kecuali kamu, Leo ... "

 

Awalnya Wafa mengira Adriel adalah pria sejati. Namun setelah kemarin, dia merasa mungkin Adriel memiliki keanggunan yang berbeda...

 

Adriel seketika langsung marah dan hendak mengatakan sesuatu.

 

Saat itu, tiba-tiba seorang pembawa acara muncul dan berkata dengan senyuman manis, "Selamat datang semuanya dalam pesta pribadi yang diadakan oleh Nona Yoana."

 

"Hmm, sebelum pesta dimulai, aku akan membacakan daftar hadiahnya," lanjut pembaca acara.

 

Pesta pribadi?

 

Bukannya ini adalah pesta penyambutan?

 

Adriel tiba-tiba menatap ke arah Delvin, tetapi tidak melihat bayangannya.

 

Sementara itu, suara pembaca acara kembali terdengar.

 

"Kota Nara, Pak Indra, menyumbangkan sepasang permata awan putih..."

 

"Kota Hetara, Pak Daren, menyumbangkan enam tanaman obat yang berusia ribuan tahun ..."

 

Satu per satu nama yang dibacakan membuat para pemuda saling membandingkan. Semakin mahal hadiahnya, semakin bangga mereka.

 

Wajah Adriel menggelap. Hadiah sialan! Ada masalah apa, aku bukan penjilat.

 

Namun, ketika Adriel berdiri hendak pergi

 

Tiba-tiba suara pembawa acara menjadi semangat dan berkata, "Pak Leo dari Akademi Arjuna, menyumbangkan pedang tingkat langit!"

 

Adriel terpaku dan menghentikan langkahnya. Dia melihat pembawa acara itu dengan terkejut.

 

Dan semua orang juga terkejut mendengar hadiah yang disumbangkan oleh Adriel.

 

Yoana yang mengenakan gaun hitam itu tiba-tiba matanya berbinar dan melihat ke arah Adriel.

 

Terlihat rasa puas pada wajahnya. Sepertinya hadiah ini dan pujian kekaguman orang-orang membuatnya merasa sangat puas.

 

Saat ini, tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dan seseorang berkata sambil tersenyum, "Leo, kamu sangat royal!"

 

Delvin datang sambil tepuk tangan. Namun dia melihat Adriel dengan tatapan sinis.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1440 Membakar Langit ~ Bab 1440 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.