Membakar Langit ~ Bab 1441

 

Bab 1441

 

"Kamu mau menjebakku, ya?" kata Adriel. Adriel menatap Delvin dengan senyuman ramah.

 

"Memang mempermainkanmu, apa yang bisa kamu lakukan? Kabur seperti seekor binatang yang melarikan diri? Tentu saja bisa, tapi reputasimu akan hancur... " kata Delvin.

 

Delvin tidak merasa kesal sama sekali, malah menatap wajah Adriel dengan kagum dan berkata sambil tersenyum, "Kamu nggak bisa berikan hadiah itu, malah berpura-pura kaya. Kamu benar- benar telah mempermalukan Akademi Arjuna."

 

"Baiklah, meskipun kamu nggak tahu malu, tapi kamu telah menyinggung Nona Yoana. Dia memiliki banyak penggemar setia, bagaimana mungkin mereka membiarkanmu pergi?" kata Delvin.

 

Adriel menyapu dan melihat sekelompok penjilat Yoana sedang menatap dirinya dengan penuh perhatian.

 

Seperti merasa iri dan cemburu ketika melihat Adriel memberikan hadiah yang bagus kepada Yoana!

 

Mereka mungkin sangat ingin melihat lelucon Adriel.

 

"Bagaimana ini? Kamu pasti enggan untuk mengeluarkan senjata tingkat langit... " kata Delvin.

 

Delvin tersenyum, seolah-olah sedang memikirkan Adriel. Lalu dia berkata dengan senang, "Setelah dipikir-pikir, lebih baik kamu segera menjadi seekor binatang dan melarikan diri. Meskipun itu akan menyinggung Nona Yoana, tapi itulah satu-satunya cara yang tersisa."

 

"Karena apalah arti harga diri dibandingkan dengan senjata langit?" lanjut Delvin.

 

Adriel menatapnya dan berkata, "Dalam hari ini, aku pasti akan mematahkan kedua kaki anakmu. Kali ini, dia pasti nggak bisa memasangnya kembali. "

 

"Benarkah?" kata Delvin sambil tersenyum. Lalu dia tiba-tiba berbalik dan berkata kepada Yoana, "Nona Yoana, Adriel meminta untuk memberikan hadiah ini secara langsung kepadamu! Semoga kamu mau menerimanya!"

 

Kejam sekali!

 

Ekspresi Wafa juga sedikit berubah.

 

Bagaimana cara Adriel menyelesaikan masalah ini?

 

Tepat saat ini, Yoana sudah memandang ke arah Adriel sejak awal. Kegembiraan pada wajahnya terlihat jelas, tetapi dia tetap mempertahankan sikap anggunnya dan berjalan dengan elegan.

 

Namun, Yoana seperti memberikan kehormatan kepada Adriel di bawah tatapan iri dari banyak penggemarnya. Lalu dia berkata, "Aku sangat puas dengan hadiahmu. Aku akan mengajakmu makan malam bersama selama tiga hari."

 

Sialan!

 

Tiga kali makan malam untuk menukar senjata tingkat langit?

 

Sialan, apakah kamu juga makan daging naga?!

 

Orang normal seharusnya menolak, kan?

 

Apa daya, sepertinya Yoana sudah terbiasa dipuji dan dia merasa ini memang seharusnya didapatkannya!

 

Adriel mengerutkan bibirnya, menunjuk ke arah Delvin dan berkata, "Delvin yang mendaftarkan itu pakai namaku. Aku nggak tahu dan nggak ingin memberinya!"

 

Apa arti harga diri?

 

Apakah harga diri lebih penting dari senjata tingkat langit?

 

Namun setelah mendengar perkataan itu, seluruh ruangan menjadi gempar!

 

Sedangkan Delvin tertawa sinis dan berkata, "Adriel, nggak apa-apa kalau kamu nggak mau memberinya, tapi apa artinya berbohong?"

 

Adriel segera menatap semua orang dan berkata dengan tenang, "Setidaknya kamu itu Tetua keluarga Janita, kenapa kamu melakukan jebakan licik seperti ini?"

 

Tetua keluarga Janita!

 

Kenapa begitu tidak tahu malu?!

 

Semua orang menyahutnya tanpa ragu.

 

"Tentu saja nggak! Adriel, kamu terlalu nggak manusiawi. Bersikap sombong diri sendiri dan malah melibatkan Tetua keluarga Janita?!"

 

"Omong kosong. Bagaimana mungkin seorang Tetua bisa menjebakmu!"

 

"Wah, rencana ingin menarik perhatian, tapi malah gagal, ya?"

 

Mereka semua datang untuk menjilat Yoana, mengapa hanya kamu yang bersikap sombong dengan senjata tingkat langitmu?

 

Saat ini mereka sangat senang karena melihat keadaan Adriel yang dipermalukan.

 

Yoana juga terpaku. Dengan pandangan marah dia bertanya kepada Adriel, "Apa kamu sedang mempermainkanku?"

 

Suaranya sangat merdu, tetapi terdengar sangat sombong. Seolah-olah ini pertama kalinya dia dipermainkan.

 

"Aku nggak mempermainkanmu. Yang kukatakan adalah kenyataan "kata Adriel tak berdaya. Dia malas menjelaskan lebih kepada gadis kecil yang dimanjakan ini.

 

Senjata tingkat langit ini adalah harta yang diidamkan oleh semua orang tingkat tinggi. Namun bagi Yoana, senjata tingkat langit sepertinya memang pantas untuknya.

 

Jika ini orang awam, mungkin akan merasa malu dan merasa bahwa kemampuannya tidak cukup. Tidak mampu memberikan dan hanya bisa pergi dengan rasa malu.

 

Namun, tidak dengan Adriel. Pria itu berkata, " Tolong beri jalan, aku ingin pergi."

 

Tidak peduli kalian percaya atau tidak. Adriel tidak merasa malu karena pergi dari sekelompok penjilat yang tidak pernah melihat wanita.

 

Namun, pada saat dia hendak pergi.

 

Wajah Yoana seketika berubah ketika melihat Adriel yang akan pergi. Tadinya dia hanya berpura - pura anggun, sebenarnya dia sangat menghargai senjata tingkat langit itu.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1441 Membakar Langit ~ Bab 1441 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.