Membakar Langit ~ Bab 1452

 

Bab 1452

 

Leony?

 

Gurunya yang selama ini dianggapnya ceroboh dan sedikit tidak masuk akal, ternyata disebut-sebut sebagai harapan masa depan keluarga Ledora?"

 

Bukankah sebelumnya di Akademi Arjuna, dia bahkan harus menggunakan nama Louis untuk menakut-nakuti orang lain?

 

"Setahuku, Leony belum mencapai tingkat langit. Kemampuannya tidak sebanding dengan Louis," ujar Adriel dengan rasa penasaran.

 

"Itu yang semua orang pikirkan. Tapi sebenarnya, itu hanya taktik keluarga Ledora untuk melindungi Leony. Tentu saja hal ini nggak bisa mengelabui keluarga kami," jawab Wiri sambil tersenyum dingin.

 

"Tahukah kamu kenapa dia disebut sebagai Dewa? Sosok yang sulit dipahami, tak tertebak oleh orang biasa. Perjalanan hidupnya penuh misteri. Saat terlihat biasa saja, dia hanya menunggu kesempatan. Tapi begitu momen itu tiba, dia akan mengguncang dunia."

 

"Kesempatan? Apa maksudmu?" tanya Adriel dengan bingung.

 

Namun, Wiri dengan serius mengangguk dan berkata, "Kabarnya, hal itu diucapkan oleh seorang pertapa hebat yang kebetulan melewati keluarga Ledora. Dia mengatakan bahwa Leony ditakdirkan memiliki peluang besar dalam hidupnya!"

 

"Begitu peluang besar itu datang, dia akan melampauí semua anggota keluarga Ledora! Bahkan, dia mengangkat Leony sebagai murid tak resmi. Setelah mengatakan itu, dia langsung menghilang tanpa jejak."

 

Adriel hanya bisa menggelengkan kepala, benar- benar bingung dengan kenyataan ini.

 

Kalau begitu, bukan hanya keberuntungan besar yang menghampiri keluarga Ledora.

 

Itu seperti seluruh makam leluhur mereka terbakar oleh keberuntungan!

 

"Tentu saja, sekarang yang utama adalah menghadapi Adriel."

 

Wiri tampak sedikit tertekan hanya dengan menyebut nama Leony, tetapi segera kembali ke pokok pembicaraan. Dia berkata, "Orang itu menguasai teknik rahasia, mampu membunuh seorang Guru Bumi tingkat sembilan. Dia adalah lawan yang tangguh."

 

"Untungnya, aku masih punya cara untuk menghadapinya."

 

"Bagaimana caranya?" Adriel meliriknya sekilas, teringat betapa yakin Wiri sebelumnya saat berbicara tentang merebut gelar juara.

 

"Naik ke arena selalu penuh risiko. Jadi, kemenangan harus ditentukan di luar arena!" kata Wiri dengan tatapan tajam.

 

"Kamu ikut denganku, kita habisi dia secara diam- diam!"

 

Adriel hanya terdiam.

 

Sedangkan Wiri menunjukkan ekspresi tanpa rasa malu, penuh dengan niat kejam. Beginilah didikan keluarga Dumin, bagi mereka yang tak kenal belas kasih, menang adalah segalanya. Siapa peduli dengan cara apa pun yang digunakan?

 

Namun, ketika memikirkan hal itu, Wiri merasa heran melihat Adriel yang tampak ingin berbicara tetapi ragu-ragu, seolah ada sesuatu yang ingin dia katakan.

 

"Ngomong-ngomong, aku belum tahu namamu," kata Wiri.

 

Dia baru sadar bahwa meski dia sudah bicara banyak, dia bahkan tidak tahu siapa orang di depannya.

 

"Uh, soal itu..."

 

Sebelum Adriel sempat menjawab, pintu ruangan tiba-tiba didobrak dengan keras!

 

Seorang pria paruh baya masuk sambil menggenggam pedang, berteriak dengan lantang, " Tuan Muda! Aku sudah menemui Pak Bino. Ternyata bajingan ini yang meracuniku! Aku membawa Pak Bino untuk membantumu membunuh iblis ini!"

 

Selesai berbicara, tiba-tiba angin hitam menyapu masuk ke dalam ruangan!

 

Angin itu terasa seperti datang langsung dari neraka, meninggalkan lapisan es hitam di lantai dan dinding yang dilaluinya.

 

Bersamaan dengan angin hitam itu, muncul seorang pria tua yang kurus kering, membawa sebuah labu dari mana asap hitam pekat terus keluar.

 

Dengan sepasang mata segitiga yang tajam dan dingin, pria itu menatap Adriel dengan penuh kebencian. Lalu, dia bertanya, "Dari mana datangnya ahli racun ini? Berani-beraninya bertindak semena-mena di hadapan Tuan Muda kami! Apa kamu nggak tahu bahwa aku, Bino adalah ahli racun keluarga Dumin?

 

Wiri tercengang, mulutnya terbuka hendak berteriak untuk menghentikan pria tua itu.

 

Namun, semuanya terasa terlambat. Dia mendapati dirinya tak bisa bersuara, bahkan tubuhnya pun membeku dalam lapisan es hitam. Darah di nadinya seperti berhenti mengalir, membuatnya tak berdaya sama sekali.

 

Pak Bino adalah sosok terkenal dari keluarga Dumin, seorang ahli jalur gelap yang telah menguasai teknik Kabut Hantu. Kabut itu sangat dingin dan penuh racun mematikan!

 

Bahkan Wiri yang sekarang sepenuhnya terbungkus dalam es hitam, tak mampu melawan efeknya.

 

"Tenang, Tuan Muda. Nanti aku akan membersihkan racunnya untukmu," kata Pak Bino dengan dingin.

 

Setelah berbicara, mata segitiganya yang tajam menatap Adriel dengan dingin. Dari mulut labu di tangannya, kabut hantu bergulung keluar, berubah menjadi bentuk arwah yang mengerikan, menjerit dengan suara melengking, dan langsung menyerbu ke arah Adriel!

 

Wiri menjadi panik. Kabut hantu ini dihasilkan dari mayat-mayat yang meninggal secara tragis, penuh dengan racun mayat yang mematikan. Bahkan seorang ahli tingkat langit tahap rendah pun bisa celaka jika terkena!

 

Tepat saat itu, Dilan bergegas masuk dengan wajah pucat dan berteriak, "Hentikan! Dia itu orang dari Akademi Arjuna! Dia adalah ... orang penting bagi Pak Daniel!"

 

Namun, saat itu, Adriel hanya melirik sejenak pada kabut hitam tersebut, lalu dengan tak peduli, dia menggelengkan kepala dengan ekspresi bingung.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1452 Membakar Langit ~ Bab 1452 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.