Bab 1466
Adriel mengerutkan keningnya.
"Ini adalah Renald, benar-benar
orang gila yang suka membunuh orang tanpa alasan," bisik Wiri dengan
pelan.
Matanya penuh rasa takut saat melihat
Renald. Wiri adalah seorang jenius muda yang sejak awal kemunculannya sudah
menarik perhatian di sleuruh Srijaya.
Selama bertahun-tahun, mereka saling
bertanding, tetapi belakangan ini, Renald semakin kuat, bahkan Wiri mulai ragu
bisa mengalahkannya. Dia sempat berencana untuk menghabisinya secara diam-diam
dengan taktik licik.
Sayangnya, Turnamen Seni Bela Diri
dimajukan
Pada saat itu, Renald mengangkat
tangannya dan beberapa orang segera membawa Eden untuk diobati.
Dengan tatapan tajam, Renald menatap
Adriel dan Wiri lalu tersenyum sinis. "Kalian berdua bersekutu ? Apa aku
membuat kalian takut sampai seperti ini?"
Renald membangun nama besar dengan
kekuatan bela diri, terobsesi dengan seni beladiri, sepertinya sudah terbiasa
dengan lawan yang takut menghadapi ketajamannya secara langsung.
Adriel tersenyum tipis dan berkata,
"Orang-orang dari keluarga Maswa memang pantas dipukul.
"Dengan kalian berdua yang
pengecut?" tanya Renald.
Renald menunjukkan senyum sinis,
melangkah maju seolah siap untuk bertindak.
Mendengar itu, orang-orang pun
langsung paham. Sejak kemunculannya, Renald hampir tidak memiliki lawan yang
bisa menandingi. Setiap musuh yang dia hadapi dengan mudah hancur lebur.
Melihat Adriel yang bersekutu dengan
Wiri, mereka mulai meragukan apakah Adriel benar-benar berani menghadapi Renald
secara langsung...
Mereka pun memandang Adriel dengan
tatapan yang penuh arti.
Pada saat itu, tiba-tiba beberapa
orang dari keluarga Janita muncul. Dengan ekspresi datar, salah seorang di
antaranya berkata, "Kalian membuat keributan di depan pintu keluarga
Janita ini untuk apa? Kalau ada permusuhan, selesaikan di Turnamen Seni Bela
Diri. Di depan pintu keluarga Janita nggak ada tempat untuk kekacauan."
Renald berhenti melangkah, menatap
Adriel dan Wiri dengan pandangan meremehkan, lalu dengan senyum mengejek
berkata, "Beruntung kamu mendapatkan bantuan dari keluarga Janita dan bisa
selamat untuk sementara. Tapi karena kamu berani menyerang orang dari keluarga
Maswa, kamu pasti akan membayar harganya. Begitu Turnamen Seni Bela Diri
dimulai, aku akan patahkan keempat anggota tubuhmu!"
Setelah itu, Renald tertawa dingin
dan melangkah masuk ke dalam gerbang keluarga Janita.
Setelah dia pergi, Yoana dengan sikap
angkuh melirik Adriel dan berkata dengan nada merendahkan, "Simpan saja
akal-akalanmu itu. Aku hanya tertarik pada orang-orang yang kuat. Kamu nggak
pantas!"
Begitu mereka semua pergi,
orang-orang pun mulai beranjak, tetapi masing-masing menatap Adriel dengan
pandangan yang berbeda. Menghadapi Renald tidak akan berakhir baik dan
sepertinya Turnamen Seni Bela Diri kali ini akan semakin menarik...
Wiri mengerutkan keningnya lalu
berkata, " Sepertinya Renald semakin kuat. Sayang sekali kita nggak
menyerangnya lebih awal. Adriel, apa kamu punya racun yang bisa... "
Menurutnya, Adriel mungkin tidak bisa
mengalahkan Renald dengan kekuatan saja, jadi satu -satunya cara adalah
menggunakan racun.
Melihat ekspresi Wiri, Adriel
meliriknya dan berkata, "Dia lebih kuat dari Guru Bumi tingkat
sembilan?"
Wiri ragu sejenak, lalu menjawab,
"Aku tahu kamu pernah mengalahkan Guru Bumi tingkat sembilan, tapi itu
'kan menggunakan teknik rahasia. Teknik rahasia pasti ada efek samping
Sekedar mengalahkan musuh dengan
teknik rahasia yang dapat melampaui lima tingkat, biasanya akan meninggalkan
dampak yang sangat besar.
Namun, Wafa yang terus mengikutinya
dengan diam -diam hanya tersenyum dan melangkah masuk ke pintu gerbang keluarga
Janita.
Dia lebih tahu dari siapa pun apa itu
Tubuh Elemen Matahari...
Sedangkan Adriel merasa malas untuk
menjelaskan kepada Wiri, langsung saja dia membawa Wennie masuk ke dalam. Wiri
sama sekali tidak tahu apa itu menyembuhkan luka dengan bantuan seorang
wanita...
Wiri terus mengerutkan dahi, berpikir
keras bagaimana cara menghadapi Renald. Keputusan untuk memajukan turnamen bela
diri ini telah mengguncang seluruh rencananya.
Adriel justru merasa santai, karena
mencari seseorang yang bisa mengalahkannya di kalangan sebaya sangatlah sulit.
Dia hanya mengikuti kerumunan, berjalan
menuju halaman belakang keluarga Janita.
Para genius dari berbagai tempat
telah berkumpul di keluarga Janita dan mereka yang berani datang ke sini pasti
memiliki kemampuan luar biasa. Dari sekilas pandang, banyak sekali Guru Bumi
yang terhitung kuat di sini.
Meski tingkat kekuatan mereka tidak
terlalu tinggi, inilah kekuatan dasar dar wilayah tengah. Bahkan hanya dengan
mengandalkan generasi muda, mereka dapat mengalahkan seluruh kekuatan dari
wilayah selatan.
"Ini benar-benar agak
sulit," pikir Wiri sambil menghela napas.
Sementara itu, situasi di pihak
Adriel justru tampak lebih berbahaya.
Saat itu, Yoana yang dikelilingi
banyak orang sedang melirik Adriel. Setelah membandingkan dia dengan Yohan dan
Renald, dia pun menggelengkan kepala dengan nada meremehkan.
Adriel hanya mengandalkan senjata
tingkat langit, paling paling hanya bisa meraih peringkat ketiga. Sedangkan
suaminya harus memilih antara Yohan dan Renald...
Saat itu, semua orang sampai di
sebuah arena dan tokoh-tokoh besar pun duduk di lantai dua di samping arena,
mengamati dari atas.
"Pemimpin keluarga Janita pasti
akan hadir!"
"Entah apakah Nyonya Freya akan
datang... "
"Mana mungkin. Nyonya Freya
punya kedudukan tinggi, dia nggak akan tertarik dengan turnamen bela diri ini.
Paling-paling setelah juara ditentukan, dia baru akan bertemu sekilas."
Semua orang sibuk mengobrol, tatapan
mereka penuh antusias. Dalam turnamen bela diri keluarga Janita ini, tidak
perlu menjadi juara utama, hanya mendapati salah satu peringkat saja sudah
cukup membuat namanya terkenal di seluruh Srijaya!
Pada saat itu, seorang pria tua
muncul dan berkata dengan ekspresi datar, "Turnamen bela diri resmi
dimulai!"
Setelah suaranya terdengar, Renald
tanpa berkata apa-apa langsung melompat ke arena.
Dia berdiri dengan tangan di
belakang, berkata dengan angkuh, "Siapa pun yang ingin menantang aku,
silakan maju!"
No comments: