Bab 1478
Namun, tepat ketika Marlon hampir
membuka matanya, tetes esensi darah terakhir itu habis dan tubuhnya kembali
terjatuh dalam keheningan.
"Master Kenzo adalah ahli Guru
Bumi tingkat sembilan dan darahnya memiliki kekuatan seperti ini..."
"Benar, Master Kenzo memang
pantas menjadi pemimpin dokter di Srijaya!"
Semua orang langsung terkagum-kagum.
"Kalau aku nggak memiliki
keterampilan medis ini, mana mungkin aku bisa terkenal di seluruh Srijaya
selama bertahun-tahun?" kata Kenzo dengan suara datar.
Dengan keyakinan yang kuat, dia
berkata, "Esensi darah aku masih belum cukup, jadi aku butuh darah inti
jantung dari seorang ahli tingkat tinggi tahap sembilan untuk benar-benar
menyelamatkan Marlon."
"Pak Daniel, apa kamu masih ragu
padaku?" tanya Kenzo.
Dengan wajah yang tenang dan penuh
percaya diri, Kenzo mengeluarkan kata-kata yang membuat semua orang akhirnya
tak punya keraguan sedikit pun.
"Master Kenzo, jangan marah.
Kami sama sekali nggak meragukanmu, hanya saja para junior yang masih muda
terlalu ceroboh dalam berbicara..."
Beberapa orang mulai mengerutkan
kening dan menyalahkan Adriel.
"Pak Daniel, kamu juga melihat
situasi ini. Master Kenzo benar-benar memiliki keterampilan medis yang luar
biasa. Sekarang yang kurang hanya darah inti jantungmu..."
Marlon terdiam sejenak dan berkata
dengan nada pasrah, "Siapa yang tahu berapa banyak pengkhianat yang
ditanam oleh Enam Jalur Puncak Kematian di Srijaya? Aku harap kamu bisa
pertimbangkan situasi secara keseluruhan... "
"Akademi Arjuna menerima banyak
pajak dari rakyat setiap tahun, seharusnya mereka berbuat sesuatu untuk
Srijaya!"
Beberapa orang mulai panik dan segera
mencoba meyakinkan Daniel.
Daniel juga mengerutkan kening.
Sekarang, setelah melihat kemampuan yang ditunjukkan oleh Kenzo, dia merasa
terjebak oleh kewajiban moral. Sepertinya, dia tak bisa lagi menolak. Namun,
akhirnya, dia memandang Adriel, ingin mendengar pendapatnya...
"Apa kamu masih ingin
meragukanku?" tanya Kenzo sambil menatap dengan tak sabar pada Adriel.
Namun, Adriel yang sebelumnya diam
saja, kini tersenyum dengan ekspresi penuh arti dan berkata, "Master
Kenzo, apa kamu yakin ingin aku melanjutkannya?"
"Apa?"
Master Kenzo merasa sedikit marah.
Begitu banyak tokoh besar dari Srijaya yang sudah tunduk padanya, dari mana
datangnya keberanian seorang anak muda untuk berbicara seperti itu?
Namun, ketika melihat senyum penuh
arti di wajah Adriel, kata-kata marah yang ingin keluar tiba-tiba terhenti.
Dia teringat nasihat gurunya,
"Jangan terlalu sering menunjukkan kemampuanmu, karena sedikit saja
kesalahan bisa berakibat fatal... "
"Pak Carlos, jadi kamu masih
ingin mengobati pasien atau nggak?" tanya Kenzo dengan tenang.
"Tentu saja mengobatinya!"
Carlos segera menjawab, lalu menatap
Adriel. Rasa kesalnya mulai tak terbendung dan dia berkata dengan marah,
"Adriel, kalau bukan karena Pak Daniel, kamu nggak pantas berada di ruang
perawatan ini!"
"Kalau Master Kenzo pergi,
bisakah kamu mempertanggungjawabkannya?"
Adriel tampak santai dan tidak
menghiraukan Carlos. Dia tersenyum tipis dan berkata kepada Master Kenzo dengan
nada yang tenang, "Saat kamu mempelajari ilmu serangga racun ini, apa
gurumu nggak kasih tahu kamu untuk nggak pamer di depan orang yang lebih
berpengalaman?"
"Apa maksudmu dengan ilmu
serangga racun itu?" tanya Carlos dengan bingung.
Orang-orang di sekitar juga bingung
tentang ilmu serangga racun?
Bukankah yang tadi dilakukan oleh
Master Kenzo adalah ilmu pengobatan?
"Anak nggak tahu diri, berani
memfitnahku dengan ilmu rendalan seperti ilmu serangga racun! Pak Daniel, apa
kaimu nggak menegur muridmu ini?" tanya Kenzo.
Wajah Kenzo tetap tenang, meskipun
ada rasa gelisah di dalam hatinya.
"Oh, ilmu rendahan? Kamu benar,
ilmu kamu itu memang ilmu rendahan," jawab Adriel dengan senyum.
"Tapi, bisakah kamu mencaci
lebih keras sedikit ? Misalnya mengatakan mereka yang mempelajari ilmu serangga
racun darah itu pasti akan hidup dengan kutukan, kepala berbisul, kaki berbau
busuk, mati tanpa kuburan?" lanjut Adriel.
Setelah mendengar ini, hati Kenzo
makin gelisah. Matanya bergetar sejenak saat menatap Adriel.
Dia tahu... Adriel tahu banyak.
"Apa yang terjadi? Apa itu ilmu
serangga racun darah?" tanya Carlos dengan panik.
Adriel menjawab dengan tenang,
"Ilmu serangga racun itu dibagi menjadi sembilan puluh enam jenis. Yang
paling jahat dan terlarang adalah ilmu serangga racun darah yang kekuatannya
sangat hebat, tetapi membutuhkan darah bayi yang baru lahir setiap bulan untuk
menggantikan darah dirinya sendiri agar kemampuan ilmu tersebut
meningkat."
"Ilmu serangga racun darah juga
bisa memperpanjang hidup orang, tetapi syaratnya adalah mengorbankan nyawa
keluarga sendiri untuk menyelamatkan nyawa orang lain."
"Barusan, dia murigkin
menggunakan darahnya sendiri untuk menyembuhkan Marlon sedikit."
Lalu, Adriel menatap Carlos dengan
senyum tipis dan berkata, "Sekarang, coba tebak, darah bayi dari keluarga
mana yang digunakan bulan ini untuk mengganti darahnya?"
Carlos terkejut dan tatapannya
kosong, tak bisa berkata apa-apa. Dia tergagap, "Kamu ... kamu ... "
Wajah Kenzo makin pucat, dia
berteriak, "Semuanya omong kosong, itu fitnah, apa buktimu?"
Adriel duduk santai dan berkata
dengan tenang, " Pak Carlos, coba periksa, selama bulan ini sudah berapa
banyak bayi dari keluarga Janita yang hilang. Sepertinya ada seseorang yang
ingin memusnahkan keturunan keluarga Janita ..."
No comments: