Bab 1479
"Belakangan ini, berbagai
kelompok etnis melaporkan bahwa beberapa bayi hilang, sepertinya semuanya
terjadi di sekitar keluarga Dumin..." kata seorang anggota keluarga Janita
dengan ragu.
Keluarga Janita terlalu besar, jadi
jika anak-anak yang bukan orang penting hilang, berita itu sama sekali tidak
akan sampai ke telinga Carlos.
Ekspresi wajah Carlos berubah ketika
mendengarnya. Dia dengan cepat menatap Kenzo.
Orang-orang lainnya juga merasakan
ada yang tidak beres dan mereka pun memperhatikan Kenzo dengan cermat.
"Jadi, darah inti jantung Pak
Daniel itu nggak ada gunanya untuk Marlon, ya? Lebih tepatnya, setelah
menggunakan darah jantung Pak Daniel, kematian Marlon justru akan lebih cepat
lagi," kata Adriel.
Adriel tidak memberi Kenzo kesempatan
untuk membela diri dan dengan penuh antusias berkata, " Lalu, kenapa karnu
menginginkan darah inti jantung Pak Daniel?"
"Biarkan aku menebaknya."
"Pertama, kamu ingin Pak Daniel
terjatuh dalam kondisi lemah. Kedua, kamu ingin pastikan Marlon benar-benar
mati."
"Lalu siapa yang ingin melakukan
dua hal ini?"
Begitu kata-kata Adriel keluar,
ekspresi wajah Carlos langsung berubah muram. Dia menatap Kenzo dengan tajam
dan bertanya, "Kenzo, apa yang dikatakan Adriel benar?"
"Tentu saja bukan! Dengar
penjelasanku!" balas Kenzo dengan panik.
Adriel dengan santai berkata sambil
tersenyum, 11 Sebenarnya untuk buktikan apa yang aku bilang itu benar atau
nggak, itu sangat mudah. Bukankah dia ingin darah inti jantung Pak Daniel? Pak
Daniel boleh beri dia setetes darah inti jantung untuk diuji coba, lihat
seberapa besar pengaruhnya."
"Kenzo, kita bertaruh. Kalau
esensi darah itu berguna, aku kalah. Kalau nggak, kamu yang kalah," ujar
Adriel.
"Oh, ya. Taruhannya adalah nyawa
kita berdua. Kamu berani terima nggak?" tanya Adriel lagi.
Mendengar itu, hati Kenzo makin
ketakutan, keringat dingin mulai mengalir di dahinya, tetapi dengan susah payah
dia berkata, "Masalah pengobatan seperti ini nggak ada yang bisa dijamin
sepenuhnya, aku ... "
Sekejap, dari tubuh Carlos muncul
aura yang sangat kuat. Dengan nada mengerikan Carlos berkata, " Kamu tahu
betapa pentingnya informasi tentang Marlon bagi Srijaya?"
"Aku membayar mahal untuk
mempekerjakanmu, dan kamu malah membunuh keturunan keluarga Janita, bahkan
ingin menutup mulut Marlon?! Kenzo, siapa yang memerintahmu ?!" teriak
Carlos.
Aura dingin menyelimuti tubuhnya,
sebagai kepala keluarga Janita, dia tidak hanya memiliki pengaruh yang luas,
tetapi juga tangan yang berdarah!
Saat itu, sudut mata Kenzo berkedut,
perlahan dia membuka mulutnya dan berkata, "Baiklah, aku akan katakan yang
sebenarnya... Sebenarnya aku..."
Namun, begitu dia hendak melanjutkan,
tiba-tiba seluruh energi sejati dalam tubuhnya meledak, seolah dia hendak
melarikan diri!
Namun saat itu, Daniel sudah berdiri
di pintu dan dengan dingin berkata, "Mau kemana?"
Sekejap, seluruh ruangan diselimuti
oleh aura Daniel, membuat semua orang di dalamnya menjadi pucat pasi.
Namun, Kenzo justru menunjukkan
ekspresi kejam dan berteriak, "Siapa bilang aku mau pergi?!"
Sambil berkata demikian, Kenzo bahkan
mengangkat tangan dan menaruhnya di atas dadanya. Dengan tatapan tajam dia
menatap Carlos dan berkata, "Bocah itu memang sedikit tahu tentang
kemampuan dalam ilmu hitam ini, yang dia katakan itu benar. Ilmu serangga racun
darah aku bisa menyelamatkan orang."
"Pikirkan saja, kalau aku mati,
siapa yang akan menyelamatkan Marlon?!" tanya Kenzo.
Ekspresi wajah Carlos sedikit
berubah. Hidup matinya Marlon terlalu penting baginya, dia tidak bisa mengambil
risiko!
Kenzo melihat bahwa dirinya sudah
memegang kendali atas situasi, matanya berkilat sejenak sebelum berkata,
"Pak Carlos, aku nggak ingin menyinggungmu. Sekarang aku bisa beri tahu
kalian, ada seseorang yang menyuapku untuk membunuh Marlon."
"Tapi kalian juga bisa
menyuapku, selama harganya sesuai, semuanya bisa dibicarakan!" lanjut
Kenzo,
Carlos tampak sangat marah.
Dia adalah kepala keluarga Janita
yang terhormat dan sekarang malah diancam?!
Jika ini sampai tersebar, itu akan
menjadi lelucon besar!
Saat ini, Adriel membuka suara,
"Berikan aku sepuluh tanaman obat berusia seribu tahun, aku bantu kamu
menyelamatkan Marlon."
Belum sempat Carlos berkata apa-apa,
Kenzo tertawa marah lalu berkata, "Cuma kamu? Orang lain mungkin nggak
tahu siapa kamu, tapi aku masih tahu!"
"Jangan bilang kamu seorang
dokter yang benar hanya karena kamu mengerti tentang ilmu serangga racun darah.
Kamu jelas adalah aliran sesat lain!"
"Pak Carlos, apakah kamu percaya
orang seperti dia bisa menyelamatkan Marlon?"
Kini, Carlos juga mulai ragu. Memang,
seorang dokter yang sah biasanya fokus pada pengobatan klasik dan yang memahami
ilmu serangga racun darah dengan mendalam, bagaimana bisa dianggap sebagai
seorang dokter yang sah.
Pandangan Carlos terhadap identitas
Adriel sebagai seorang ahli racun pun makin bias.
"Kamu mau apa?"
No comments: