Membakar Langit ~ Bab 1487

   

Bab 1487

 

Jalan komersial yang dilalui oleh Adriel sangat ramai.

 

Ewan bergerak maju mengikuti arus orang, bergabung dengan kerumunan dan perlahan mendekati Adriel. Kuku jarinya terlihat tajam seperti senjata.

 

Selama puluhan tahun karir pembunuhnya, Ewan telah menguasai teknik membunuh musuh secara diam-diam.

 

Dua puluh menit kemudian, Adriel akan merasa tubuhnya sedikit tidak nyaman.

 

Satu jam kemudian, Adriel akan merasa sakit pada organ dalam tubuhnya.

 

Hingga tengah malam, Adriel akan muntah darah dan mati. Namun, tidak akan ada yang mencurigai dirinya...

 

Ini adalah kepercayaan diri seorang raja pembunuh tingkat langit tahap enam di Srijaya.

 

Namun, ketika Ewan hendak mendekati Adriel, di tengah kerumunan orang, ada seorang wanita cantik yang berdiri di tengah kerumunan orang dan menatapnya dengan tenang.

 

Orang-orang berlalu lalang, wanita cantik itu berdiri di sana dengan wajah tenang. Seolah-olah hanya seorang pejalan kaki biasa dan tidak ada yang istimewa selain kecantikannya.

 

Namun, wanita itu berdiri di jalan yang harus dilalui oleh Ewan untuk membunuh Adriel.

 

Ewan menghentikan langkahnya, menatap wanita itu beberapa saat, sedikit diam dan berbalik lalu pengi

 

Namun ketika dia berbalik, wanita cantik itu berdiri di depannya tidak jauh.

 

Setetes keringat dingin turun dari dahi Ewan, wajahnya sedikit pucat, energi sejatinya mengalir ke kakinya dan tubuhnya berubah menjadi bayangan.

 

Ketika pejalan kaki di sekitarnya tidak menyadarinya, dia sudah lari dari jalan komersial ini ke sebuah pinggir danau.

 

Saat dia bernapas dengan cepat, tiba-tiba matanya menyusut ketakutan.

 

Wanita cantik itu berdiri di depan danau yang luas dan berkabut, seluruh tubuhnya terbungkus dalam kabut air danau yang samar-samar. Tatapan matanya juga tenang seperti permukaan danau. Namun, tatapan tenang itu yang membuat Ewan merasa seluruh tubuhnya kedinginan.

 

"Kakak, aku nggak kenal kamu. Kalau aku ada bersalah kepadamu, aku akan tinggalkan satu tanganku sebagai gantinya. Bisakah kamu nggak mengikutiku lagi? Kata Ewan dengan susah payah.

 

Ewan adalah tingkat langit tahap keenam, kecepatannya bahkan bisa dibandingkan dengan tingkat langit tahan kedelapan. Dia tidak berani membayangkan betapa mengerikannya tingkat wanita misterius yang tiba-tiba muncul ini ...

 

"Nggak ada yang mengikutimu. Cuma kamu yang terus mengelilingi tempat ini," kata wanita cantik itu dengan tenang.

 

Setelah itu, suasana di sekitar seolah-olah berubah menjadi kaca yang pecah seketika. Air danau menghilang, suara penjual yang samar-samar terdengar dan menampilkan sisi dunia yang sebenarnyal.

 

Gedung-gedung tinggi, keramaian suara manusia, aroma makanan di warung kecil tercium.

 

Ewan terkejut dan menyadari bahwa ternyata dia masih berdiri di jalan komersial yang ramai. Tidak bergerak sejak awal hingga sekarang!

 

Sosok Adriel di depannya sudah lama menghilang

 

Orang-orang yang lewat di sekitarnya masih memandanginya dengan tatapan aneh.

 

Hanya wanita cantik itu yang berdiri di depannya sejak awal. Tatapan mata yang tenang itu berubah seperti langit berbintang yang luas dan mengandung cahaya misterius yang menyimpan ribuan rahasia.

 

Satu pandangan, ribuan tahun.

 

"Ilusi bintang! Apa itu kamu?!" kata Ewan.

 

Saat ini, Ewan berkata dengan suara bergetar, " Entah kesalahan apa yang aku lakukan, sehingga kamu yang turun tangan langsung, Nyonya."

 

Nyonya Freya berkata dengan suara lembut, "Adriel yang menyuruhku."

 

Adriel?

 

Ewan terpaku.

 

Apa hak Adriel memerintah Nyonya Freya melakukan sesuatu...

 

Apakah aku salah dengar?

 

Atau aku masih berada di dalam ilusi?

 

Saat itu, Nyonya Freya tidak mempedulikannya lagi. Dia berjalan dan berpapasan dengan Ewan.

 

"Pertama," kata Nyonya Freya.

 

Awalnya Ewan terlihat ketakutan, seolah-olah seluruh daya hidupnya diambil dalam sekejap. Tubuhnya menegang dan jatuh ke tanah, tidak lagi bernyawa. Seketika itu juga orang-orang berteriak ketakutan.

 

Ada yang sibuk menelepon ambulans.

 

Sementara dalam kerumunan yang kacau, Nyonya Freya melihat ke arah kedai teh. Seolah badai berubah menjadi cahaya bintang berputar-putar di matanya, lalu dia berkata berkata dengan suara lembut, "Yang kedua?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1487 Membakar Langit ~ Bab 1487 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.