Membakar Langit ~ Bab 1491

Bab 1491

 

"Adriel datang!"

 

Ketika Adriel muncul, semua orang mundur dengan pandangan seperti melihat perampok.

 

Sekarang Adriel adalah bos pengaturan skor. Tindakannya, yang membuat semua orang jadi kalah, membuat semua orang marah tetapi tidak berani mengatakan apa-apa.

 

Adriel tidak keberatan dengan rasa takut mereka, tetapi kenapa malah menyembunyikan pacar mereka di belakang?

 

Sialan, apa yang mereka takutkan?!

 

Orang itu melihat tatapan Adriel mengarah padanya, tetapi karena merasa takut, dia pun lari bersama pacarnya.

 

"Sudahlah, jangan perhitungan dengan mereka. Hari ini kamu datang untuk mengikuti Kompetisi Bela Diri."

 

Wennie menghentikan Adriel.

 

Adriel pun ingin masuk ke rumah keluarga Janita.

 

Namun, tiba-tiba saat ini terdengar suara seseorang yang dingin, "Apa kamu bisa masuk lewat pintu depan?"

 

Ada seorang pria berwajah dingin yang berdiri di depan Adriel. Dia berdiri tegak dengan aura luar biasa sambil menatap Adriel dengan pandangan dingin.

 

"Hari ini, pintu besar ini hanya untuk dilewati oleh dua genius. Kamu... mundur saja!"

 

Adriel memandang pria itu sekilas, seolah-olah mengingat sesuatu. Sepertinya pria ini pernah dia tindas secara tidak sengaja di Kompetisi Bela Diri.

 

Adriel tidak mengingat detailnya karena ada terlalu banyak orang yang telah dia tindas.

 

"Namaku Rama Ledora, dari keluarga Ledora, peringkat enam dari sepuluh ahli terbaik!"

 

Pria itu sepertinya mengatakannya dengan sedikit amarah.

 

Adriel mengangguk dengan bingung, lalu melihat ke arah Renald di belakangnya yang sedang menatapnya dengan dingin. Dia bertanya, "Kamu yang menghasutnya?"

 

"Pintu depan ini awalnya memang terbuka untuk genius. Kamu sendiri yang nggak mengerti. Apa hubunganmu denganku?"

 

Renald melirik Adriel dengan dingin, seolah-olah kedatangan dua genius juga memberinya kepercayaan diri. Hari ini adalah panggungnya dua genius.

 

Dibandingkan dengan mereka, Adriel terlihat sangat redup.

 

Rama juga menghina dengan dingin, "Hari ini adalah panggungnya dua genius. Memang siapa kamu? Beraninya melewati batas, mundur sana!"

 

"Adriel, kamu sudah nggak pengertian."

 

Yoana juga ada di sini, ke mana pun dia pergi selalu ada sekelompok orang yang mengelilinginya. Saat ini, dia berkata dengan cemberut dan tidak puas pada Adriel.

 

Yoana merasa sedikit gelisah. Sebelumnya dia masih tertarik pada Adriel, tetapi sekarang ada dua genius yang datang, hatinya sudah lama dicuri.

 

Sekarang Yoana hanya merasa bahwa Adriel sangat tidak pengertian dan tidak sadar diri.

 

Adriel hanya berkata sambil tersenyum pada Wennie, "Coba kamu lihat mereka. Mirip sekawanan anjing penjaga pintu, nggak?"

 

"Kamu sudah kelewatan," canda Wennie. Dia yang tidak bisa menahan tawanya pun menutup mulutnya dan tertawa ringan, "Memang agak mirip.

 

"Kamu..."

 

Renald seketika menjadi sedikit marah.

 

Namun, pada saat itu, Adriel sudah berwajah yang dingin dan berjalan menuju mereka.

 

Setiap langkah yang dia ambil, napasnya makin kuat. Ketika dia berjalan maju beberapa langkah

 

Napasnya sudah bergerak seperti naga air, postur tubuhnya luar biasa, pandangannya dingin dan merendahkan, dengan tekanan yang kuat.

 

"Beraninya kamu! Hari ini adalah hari besar di mana dua genius muncul. Beraninya kamu mau mengacau!

 

Ekspresi Renald seketika berubah.

 

"Hari besar? Nggak ada warna cerah sedikit pun, bagaimana bisa dianggap sebagai hari membahagiakan?"

 

Adriel tersenyum, kemudian tubuhnya melonjak. Dia seperti senjata baja emas, memancarkan warna emas. Energi hangat yang ganas mengalir keluar, dalam sekejap mencapai depan orang banyak.

 

Renald dan yang lainnya terkejut. Mereka tidak pernah menyangka bahwa Adriel benar-benar berani bertindak. Saat ini, Renald masih terluka dan tidak bisa bereaksi dengan cepat, kultivasi Rama juga lebih rendah dari Renald.

 

Plak, plak, plak.

 

Hanya terlihat serangkaian bayangan yang melintas.

 

Lalu, terdengar jeritan yang mengerikan disertai dengan suara tamparan yang keras.

 

Renald dan Rama beserta beberapa bawahan di belakang mereka langsung ditampar hingga terpental oleh Adriel. Mereka memuntahkan darah, lalu menabrak kerumunan orang dengan keras.

 

Hanya tinggal Yoana yang berdiri sendirian di tempat itu. Melihat darah yang tercecer di lantai, dia sampai menganga saking terkejutnya.

 

Kerumunan penonton juga terkejut.

 

Ini hanya berlalu semalam saja, Adriel kelihatannya menjadi lebih kuat lagi. Renald dan yang lainnya berada pada tingkat yang sama dengan Adriel, tapi tampaknya tidak berdaya di hadapannya.

 

Pada saat ini, tiba-tiba sekelompok orang datang, lalu menghamburkan kerumunan orang tanpa berkata apa-apa dengan ekspresi serius dan aura yang kuat.

 

"Mereka adalah orang-orang keluarga Ledora!"

 

seru orang yang mengenali orang-orang itu.

 

Seketika terdengar teriakan terkejut di mana-mana dan semua orang mundur satu per satu.

 

Di bagian tengah kelompok keluarga Ledora ini, ada seseorang yang agak kurus dan lemah.

 

Dia berjalan dengan santai dan mantap, terlihat sangat muda tapi memiliki karisma seperti seorang mahaguru.

 

Ketika dia mendekat, semua orang menjadi diam dan menatapnya dengan penuh kekaguman karena telah mengenalinya.

 

Yohan Ledora!

 

Itu adalah sosok yang mampu menjadi juara dalam Kompetisi Bela Diri, tetapi dia tidak tampil dalam Kompetisi Bela Diri kemarin.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1491 Membakar Langit ~ Bab 1491 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.