Membakar Langit ~ Bab 1497

 

Bab 1497

 

Wajah Yoana memucat, dirinya merasa linglung hingga hampir tidak bisa berdiri tegak.

 

Fara terkejut, dia menatap Adriel dengan tatapan kebencian.

 

Wajah Yohan memerah, dia mengepalkan tangannya, matanya menatap Adriel seolah-olah akan meluapkan kemarahannya.

 

Louis mengerutkan kening.

 

Ini pertama kalinya Shawn melihat adik laki- lakinya.

 

"Bu, apa pestanya sudah bisa dimulai?"

 

Carlos juga menahan keterkejutannya dalam hati, tetapi dia tidak berani mempertanyakan apa-apa.

 

"Di sini terlalu sempit untuk duduk. Sini."

 

Nyonya Freya berbalik dan berjalan menuju ke pesta Liny yang lokasinya berada di depan.

 

Dekorasinya serba berlian putih dan emas, sangatlah mewah!

 

Adriel tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya ketika dia melihat tatapan berapi-api di sekelilingnya itu.

 

Sudahlah.

 

Semua orang telah mengenali dirinya, untuk apa dia masih harus berpura-pura?

 

Dia berjalan dengan tenang, mengikuti Nyonya Freya berjalan menuju ke depan pesta Liny.

 

Luiz mengikuti di belakang, menarikkan kursi untuk Adriel.

 

Adriel duduk dengan raut wajah yang sama.

 

Luiz melipat tangannya, berdiri diam di belakang Adriel.

 

Carlos menarik kursi untuk Nyonya Freya, mempersilahkannya duduk dengan anggun, lalu berkata dengan lembut, "Pesta Liny, mulailah."

 

Semua penonton duduk dengan diam.

 

Band musik barat mulai memainkan alunan lagu yang ceria.

 

Di bawah tatapan semua orang, di pesta Liny yang mewah ini, orang nomor satu di Srijaya duduk berhadapan dengan Adriel.

 

Lantai dua.

 

Harriet memegang kedua tangannya, bersandar di sisi jendela, menatap pemandangan ini dengan iri, " Keren sekali, kenapa adikku bahkan lebih hebat dariku..."

 

"Kamu memberiku pertanyaan yang sulit."

 

Adriel melihat ke raut wajah yang berbeda-beda dari semua orang, lalu menatap ke Nyonya Freya sambil menggelengkan kepalanya.

 

Nyonya Freya tersenyum dan menjawab, "Jika ingin mewarisi kekuasaanku di Srijaya ini, pertanyaan sulit ini hanyalah sebuah permulaan."

 

Adriel yang terkejut pun berkata, "Nggak perlu seperti ini, 'kan?"

 

"Semua ini seharusnya memang menjadi milik kalian."

 

Nyonya Freya berkata sambil menatapnya, " Bersiaplah."

 

"Bersiap apa?" tanya Adriel sambil mengangkat alisnya.

 

Nyonya Freya langsung mengangkat gelasnya dan berkata kepada penonton, "Selamat untuk Adriel!"

 

Semua orang menunjukkan ekspresi tidak rela, tetapi hanya bisa mengangkat gelas.

 

Piang!

 

Terdengar suara pecahan gelas!

 

Yohan berkata dengan marah, "Adriel, berdiri! Aku ingin menantangmu!"

 

Semua orang menurunkan gelas mereka dan menatap Adriel dengan penuh tatapan.

 

Untuk duduk di tempat itu, seseorang harus punya kualifikasi yang pantas.

 

"Oke."

 

Nyonya Freya tersenyum tipis saat melihat Adriel.

 

Adriel tersenyum dan meletakkan gelas birnya, berkata dengan sedih, "Sayangnya, minuman ini sudah dingin."

 

Luiz segera memanasi minuman di dalam gelas itu.

 

Melihat situasi itu, Yohan sangat marah!

 

Semua orang juga mengernyitkan kening.

 

Memanaskan minuman untuk menjatuhkan musuh?

 

Sombong sekali!

 

Adriel tertawa panjang, lalu berkata, "Tunggulah aku kembali."

 

Dia melompat ke atas panggung yang telah disiapkan sejak awal, berdiri dengan tangan di belakang punggung, sambil tersenyum melihat Yohan, "Sini."

 

Yohan sangat marah, dia pun naik ke atas!

 

Dia menatap Adriel dengan geram, kemarahannya telah memuncak. Tanpa ragu, dia langsung mengarah ke Adriel!

 

Yohan mengayunkan kedua tangannya di udara, lalu pedang yang terbentuk dari sebuah energi sejati pun berputar-putar, membelah langit dengan suara yang menggelegar!

 

"Permainan benang sutra!"

 

Wiri merasa kesakitan karena energi pedang yang menusuk kulit itu, meskipun jaraknya jauh.

 

Meskipun belum mencapai tingkat keahlian seperti Guru Leony yang bisa mengendalikan benda nyata, setidaknya sudah ada iklim.

 

Ratusan pedang membentuk roda pedang. Dengan kekuatan dan energi yang mengejutkan, pedang itu mengarah ke arah Adriel dengan sejuta ancaman!

 

Namun, pada saat ini, Adriel hanya berdiri tenang dan tidak bergerak, tersenyum lalu berkata, "Apa ini energi pedang yang kamu kembangkan selama bermeditasi?"

 

"Aku pernah memiliki seorang bawahan yang gagal, dia juga seorang ahli pedang. Sayangnya, dia nggak bisa datang ke sini, jadi aku menggantikannya dan akan memperlihatkan padamu keahlian pedangnya."

 

Adriel maju ke depan, dia tiba-tiba mengubah sikapnya dan mengangkat tangannya. Lalu, sebuah energi sejati datang dengan ganas seakan-akan ada ribuan energi pedang yang menyatu dalam satu tubuh.

 

"Lagu Pedang Teratai Hijau."

 

"Jurus pertama, Tarian Pedang dan Lagu!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1497 Membakar Langit ~ Bab 1497 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.