Bab 1508
Pada saat itu, banyak warga bersorak,
bersemangat, dan meneriakkan nama Adriel!
Namun, bagi mereka yang mengetahui
kedudukan dari Lembah Ilahi Obat seperti Dilan dan yang lainnya, hati mereka
tercengang. Para genius dari Srijaya semuanya berusaha menyenangkan orang-
orang dari Lembah Ilahi Obat, tetapi Adriel malah langsung menyerang mereka.
Itu benar-benar gila!
Saat ini, Adriel berdiri seperti
gunung besar, menekan para anak durhaka dari Lembah Ilahi Obat di hadapannya!
"Serang!" teriak pria
berambut merah.
Lalu, dia mengeluarkan sebuah tungku
api kecil yang berwarna merah.
Tungku ini terlihat sangat unik.
Begitu dikeluarkan, api besar segera menyala dan berubah menjadi naga api
berwarna merah yang meluncur ke arah Adriel dengan kekuatan yang luar biasa.
Tungku ini adalah senjata tingkat
bumi yang aneh. Lembah Ilahi Obat menguasai ilmu pengobatan dan melayani
orang-orang kaya dan penting, jadi mereka tidak kekurangan berbagai senjata dan
harta.
Namun, Adriel hanya menatap dengan
dingin dan mengangkat pedangnya!
Meskipun pedang setengah jadinya
adalah senjata tingkat bumi, pedang itu sangat luar biasa. Sepertinya, saat
pedang ini melihat ada senjata yang menantangnya, dia langsung marah.
Guntur menyambar disertai dengan
kilat perak yang menyambar tajam!
Bam!
Hanya dengan sebuah tebasan yang
meluncur dengan desingan di udara, kekuatan ilahi yang luar biasa itu berhasil
memotong naga api itu menjadi dua bagian!
Sisa kekuatan tebasan pedang yang
belum reda, langsung mengarah menuju tungku api!
Bam!
Suara retakan keras terdengar, tungku
api terkena hantaman hebat dan bergetar tanpa henti, tetapi tak sampai pecah,
malah terlempar dari tangan pria berambut merah dan ditangkap oleh Adriel.
Sementara itu, pria berambut merah
tak mampu menahan dampak serangan berat tersebut, muntah darah dan terlempar
mundur!
"Tangkap dia!" teriak pria
berambut merah dengan suara nyaring.
Sebagai murid dari Lembah Ilahi Obat,
dia sangat memandang tinggi dirinya sendiri.
Kini di hadapan begitu banyak orang,
dia malah terpukul mundur hanya dengan satu serangan dari seorang pria asal
wilayah tengah dan membuatnya sangat marah!
"Serang bersamaan!"
Wanita galak yang tadinya terkejut,
kini marah besar dan dengan mata menyipit memerintahkan serangan.
Di kota Yuria, tidak boleh ada yang
berani menentang kekuasaan Lembah Ilahi Obat!
Saat dia bersiap-siap untuk
bertindak.
Puff!
Sebuah cahaya pedang melintas, hampir
saja memotong kepala wanita itu. Beruntung wanita yang penuh kecemburuan itu
berhasil menghindar tepat waktu, hanya sebatas terpotong helai rambutnya.
Namun, kilatan petir itu tetap
menghantamnya, membuat seluruh tubuhnya terasa mati rasa, pakaian terbakar
hingga robek, memamerkan tubuhnya yang hampir telanjang.
"Para murid Lembah Ilahi Obat
yang merasa diri mereka lebih tinggi, tubuhnya nggak mudah dilihat seperti ini.
Sekarang, izinkan aku menunjukkan kepada kalian semua!" kata Adriel dengan
keras.
"Tetua Adriel hebat
sekali!"
"Tak heran dia adalah Tetua
Termuda dari keluarga Janita!"
Kerumunan orang biasa yang hadir
langsung merasa percaya diri. Mereka sekarang bisa maju tanpa rasa takut. Semua
orang bersatu untuk menyaksikan Adriel membunuh musuh-musuh ini!
"Sekelompok orang hina, harus
mati, semua harus mati!"
Wanita galak itu dengan wajah merah
berkata penuh kebencian, lalu memerintahkan semua orang untuk membunuh mereka
semua!
Teriakan itu membuat pandangan Adriel
makin dingin dan niat membunuh yang makin jelas.
"Kalian akan mati sebelum bisa
mengucapkan kata- kata itu!" kata Adriel dengan suara dingin.
Memang benar bahwa membunuh orang
dari Lembah Ilahi Obat bisa membawa akibat buruk, tetapi dalam warisan Tabib
Agung jelas disebutkan bahwa seorang pwaris Tabib Agung harus menolong dunia,
tidak boleh membiarkan orang mati begitu saja!
Jika dia melanggar ini, dia akan
merasa tidak layak menjadi pewaris Tabib Agung!
Selain itu, ini adalah saat di mana
banyak kekuatan dari wilayah utara datang. Bagaimana mungkin Lembah Ilahi Obat
bisa mendominasi Srijaya sendirian?
Saat ini, beberapa orang dari pihak
lawan menyerang, dengan beberapa gelombang energi sejati yang datang dari arah
yang berbeda.
Namun, sebuah cahaya pedang tiba-tiba
menyambar dengan cepat!
Adriel mengangkat pedangnya dan
langsung menerjang ke depan!
Dalam sekejap, sebuah pertempuran
sengit pun dimulai!
Petir besar berubah menjadi naga
raksasa, naga gajah darah emas besar menginjak ke segala arah dan Adriel
berubah menjadi sosok keemasan, seakan menjadi matahari kecil yang mengamuk di
tengah kerumunan.
"Apa ini? Kekuatan yang
menakutkan!"
"Ini luar biasa!"
Kekuatan yang mengerikan ini membuat
murid- murid Lembah Ilahi Obat mundur dengan ketakutan. Mereka terkejut dan
panik, berteriak penuh ketakutan.
"Berhenti! Masih ada waktu untuk
berbicara!"
teriak pria berambut merah itu.
Pria berambut merah terluka parah
oleh sebuah tebasan pedang, dengan luka mengerikan di dada.
Dia mengeluarkan teriakan marah,
merasa bahwa jika pertempuran dilanjutkan, nyawanya bisa terancam.
"Tak ada yang perlu dibicarakan!"
ujar Adriel.
Tatapan Adriel dingin seperti dewa
pembunuh dan dia mengangkat pedangnya, memotong kepala pria berambut merah itu!
Seketika, seluruh tempat hening.
Adegan ini membuat semua orang
terkejut!
Adriel benar-benar akan membuat
kekacauan besar!
"Kabur!"
Wanita galak itu berteriak, tubuhnya
sudah terkoyak habis, tak peduli dengan keterbukaannya, dia pun lari
terbirit-birit di jalanan!
Orang-orang lainnya juga panik,
berlarian ke berbagai arah, berusaha mencari bantuan!
"Ke mana kalian akan
lari?!" ujar Adriel dengan dingin
Tiba-tiba Adriel menancapkan
pedangnya ke tanah, lalu berteriak keras, "Meledak!"
Tanah di sekitar mulai berguncang,
membentuk beberapa garis lurus yang menuju arah para pelarian tersebut. Guntur
yang menggelegar seperti naga marah meledak di bawah kaki beberapa murid dan
menghancurkan mereka!
No comments: