Membakar Langit ~ Bab 1524

 

Bab 1524

 

Tampak dua orang yang tengah berdiri, tetapi hanya Steven saja yang terlihat memiliki bekas tamparan!

 

Suasana seketika menjadi sunyi.

 

Harson ikut merasa kaget. Steven kalah?

 

Astaga, dia tidak bisa mengalahkan Nyonya Freya?

 

"Ilusi bintangmu ini benar-benar kuat. Kutanya sekali lagi, kamu yakin ingin menantang Lembah Ilahi Obat?"

 

"Dengan kemampuanmu itu, kamu sudah pantas menjadi tetua Lembah Ilahi Obat. Kalau kamu bersedia tunduk dan membunuh Adriel sebagai tanda setia, Lembah Ilahi Obat nggak akan mempermasalahkan masa lalumu!"

 

Sorot tatapan Steven terlihat dingin dan tajam menusuk.

 

"Lembah Ilahi Obat? Nggak pantas," sahut Nyonya Freya dengan tenang.

 

"Sombong sekali kamu, Freya Johem!" sindir Steven dengan kesal.

 

Setelah itu, dia langsung melayangkan serangannya!

 

Krak!

 

Retakan pun muncul di tengah langit malam yang hitam kelam itu dan sinar matahari menyeruak masuk!

 

Steven berdiri di bagian yang retak sambil tersenyum dingin. Dari balik lengan bajunya, ternyata ada bintang-bintang yang terus-menerus menyerang ke arah retakan itu!

 

Retakan pun makin meluas dan suara Steven yang angkuh terdengar menggema di segala penjuru!

 

"Ini adalah jurus energi sejatiku, teknik membalikkan serangan! Kubalikkan semua seranganmu ke ilusimu!"

 

"Aku meminjam kekuatanmu untuk menghancurkan ilusimu!"

 

Kratak!

 

Begitu Steven selesai bicara, ilusi bintang pun hancur berkeping-keping. Langit malam dan semua bintang itu pecah berhamburan ke segala penjuru seperti serpihan kaca.

 

Matahari kembali bersinar. Hotel dan langit biru juga muncul lagi. Mereka semua kembali ke dunia nyata!

 

Tentu saja hal ini membuat Harson dan yang lainnya sontak menjadi gembira!

 

"Tetua Steven memang hebat!"

 

"Inilah kekuatan Tetua Lembah Ilahi Obat!"

 

Harson berseru dengan senang.

 

Apalah arti ilusi bintang seluas lilma belas meter yang katanya tidak terkalahkan itu di hadapan utusan wilayah utara? Hanya sebuah lelucon!

 

"Tetua, bunuh dia!"

 

Henxel mengerahkan energi sejatinya untuk menopang tubuhnya dan bergerak mendekati Steven. Dia hanya bisa meminta dengan suara lemah, wajahnya terlihat memerah saking senangnya!

 

Steven berdiri dengan kedua tangannya diletakkan di belakang. Sikapnya angkuh, tetapi tenang. Dia menatap Nyonya Freya dengan sorot jahat sambil berkata, "Usulanku tadi masih berlaku. Tapi, kutambahkan satu syarat lagi kalau sekarang kamu mau bergabung."

 

"Kamu harus menjadi mediaku supaya aku bisa mencapai tahap pertama!"

 

Semua orang pun terkesiap. Permintaan Steven itu benar-benar kelewatan, itu adalah sebuah penghinaan besar bagi para ahli tingkat ilahi!

 

"Jangan langsung menolak. Bocah itu penting sekali untukmu, 'kan?" sahut Steven sambil tersenyum kecil kepada Adriel. Lalu, dia melanjutkan, "Aku nggak akan cari tahu tentang hubungan kalian. Aku juga akan membiarkannya hidup."

 

"Kamu baru saja melewatkan kesempatan saking sombongnya, tapi kuharap kali ini kamu akan memikirkannya dengan matang. Jangan sampai kamu dibutakan oleh kesombonganmu!"

 

Ekspresi Adriel pun berubah menjadi dingin, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya memicing menatap sekeliling...

 

"Justru yang terlalu sombong itu kamu."

 

Nyonya Freya menyahut.

 

Tiba-tiba, terdengar jeritan Steven. Ternyata Henxel yang ada di sampingnya sontak menyerang dengan menikam ke arah jantung Steven dari belakang!

 

"Henxel! Berani-beraninya kamu mengkhianatiku!"

 

Steven menatap Henxel dengan mata yang terbelalak lebar, lalu dia langsung balas menghajar Henxel.

 

Tubuh Henxel mendadak lenyap tidak berbekas dan berubah menjadi kilau bintang.

 

Gambaran hotel di sekitar juga langsung berubah menjadi kepingan dan kegelapan kembali menyeruak.

 

Segalanya kembali menjadi langit malam yang berbintang.

 

"Apa ... Apa-apaan ini?"

 

Steven sontak termangu.

 

"Tetua Steven, kita... kita masih terjebak dalam ilusi?"

 

Harson bertanya dengan sangat kaget dan tidak percaya.

 

"Tetua baik-baik saja? Kenapa tadi Tetua bilang aku mengkhianati Tetua?"

 

Henxel ikut menimpali dengan bingung dari samping, dia tampak dipapah oleh seorang murid yang lain.

 

Ternyata semua itu tadi hanyalah ilusi!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1524 Membakar Langit ~ Bab 1524 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.