Bab 1526
Sekte Tersembunyi adalah sekte yang
sangat misterius!
Sudah lama mereka melepaskan diri
dari urusan duniawi!
Jika benar Nyonya Freya berasal dari
Sekte Tersembunyi, itu akan menjadi kabar yang mengejutkan dunia!
"Apa yang bisa kamu gunakan
untuk membuktikan identitasmu?"
Steven mencoba menenangkan dirinya.
Dia menggertakkan gigi saat bertanya. Bagaimanapun juga, kabar ini terlalu
mengejutkan!
"Kamu boleh nggak percaya, atau
menyuruh seseorang mengujiku dan Adriel. Tapi jangan sampai menyesal
nantinya," kata Nyonya Freya dengan tenang.
Ekspresi di wajah Steven tampak
berubah-ubah, tetapi dia tidak berkata apa-apa lagi.
Bagaimana jika dia benar-benar
berasal dari Sekte Tersembunyi?
Risiko ini terlalu besar untuk
diambil!
"Hari ini aku akan membiarkanmu
hidup. Serahkan esensi darahmu, atau tanggung akibatnya sendiri!" ujar
Nyonya Freya dengan nada acuh tak acuh.
Wajah Steven sempat berubah, tetapi
akhirnya dia menggertakkan giginya, lalu memotong pergelangan tangannya. Esensi
darah yang kental menetes keluar, lalu dikumpulkan ke dalam botol kaca.
Setelah terkumpul sekitar sepuluh
tetes, wajah Steven tampak sangat pucat. Dengan lambaian tangannya, botol kaca
itu melayang ke tangan Nyonya Freya.
"Mulai sekarang, setiap bulan
kamu harus menyerahkan esensi darahmu."
Setelah mengatakan itu, Nyonya Freya
melambaikan tangannya, membuat ilusi bintang pun menghilang.
"Tetua Steven!"
Pada saat itu, Harson dan yang
lainnya maju serentak. Wajah mereka tampak penuh kegelisahan dan ketidakpuasan.
Steven kalah? Hal ini sangat sulit
mereka terima. Mereka berharap Steven akan menggunakan kekuatan Lembah Ilahi
Obat untuk menekan Nyonya Freya!
"Masalah hari ini selesai sampai
di sini saja!" kata Steven dengan wajah suram, sebelum berbalik pergi.
Bagaimanapun juga, masalah
menyerahkan esensi darah ini tidak boleh tersebar. Karena itu terlalu
memalukan!
"Selain itu, Henxel ini telah
melanggar batasanku. Aku akan memberinya pelajaran. Nggak ada bantahan!"
kata Nyonya Freya.
"Kamu terlalu kejam!"
teriak Henxel dengan panik.
Bahkan Steven pun tidak bisa
melindunginya?
"Kamu boleh menindas Adriel,
tapi aku nggak boleh menindasmu?"
Suara Nyonya Freya terdengar sedingin
es.
"Tetua ..."
Henxel memandang Steven dengan
tatapan tidak rela. Dia tidak percaya bahwa Steven akan membiarkan Nyonya Freya
bertindak sesukanya!
Namun, setelah hening sejenak, Steven
tiba-tiba berkata, "Tahan sedikit."
"Apa?"
Henxel merasa seperti disambar petir.
Tahan sedikit? Apa dia pikir ini
masalah yang bisa ditahan sedikit?
Dengan senyuman dingin, Nyonya Freya
maju untuk menangkapnya.
Kapan Lembah Ilahi Obat, yang
merupakan kekuatan dari wilayah utara, pernah menerima penghinaan seperti ini?
Sekarang mereka harus tunduk pada
Nyonya Freya?
Jika berita ini tersebar, pasti akan
mengguncang dunia. Ini akan menjadi pukulan besar bagi reputasi Lembah Ilahi
Obat!
Namun, saat itu Nyonya Freya langsung
pergi bersama Adriel dan yang lainnya, diiringi dengan teriakan menyedihkan
dari Henxel.
"Ini adalah aib bagi Lembah
Ilahi Obat! Tetua Steven, bagaimana kamu bisa membiarkan Nyonya Freya pergi
begitu saja?" kata Harson dengan nada tidak puas.
Steven yang tampak kesal membalas,
"Apa yang kamu tahu?"
Selanjutnya, dia harus mengirim orang
untuk menguji kebenaran identitas Nyonya Freya.
Namun, siapa yang akan menjadi
penguji ini?
Tiba-tiba dia berkata, "Harson,
kemarilah! Aku punya tugas untukmu!"
"Ah?"
Harson melangkah maju dengan bingung.
Di dalam mobil saat perjalanan
pulang.
Adriel memandang Nyonya Freya dengan
penasaran, lalu bertanya, "Apa yang kamu katakan tadi itu benar? Apa aku
punya begitu banyak orang di belakangku?"
Tentang kekuatan yang dimiliki Tabib
Agung, Adriel tidak tahu apa-apa. Karena gurunya itu tidak pernah
menyebutkannya.
Nyonya Freya menjawab dengan tenang,
"Nggak, aku hanya menakut-nakuti dia."
Setelah mendengar itu, Adriel
tertegun. "Kalau mereka benar-benar mengirim orang dari Lembah Ilahi Obat
..."
"Maka kita kabur. Kalau Keluarga
Janita hancur, atau...."
Nyonya Freya berhenti sejenak. Lalu,
dia memandang Adriel sambil berkata, "Kamu harus segera meningkatkan
kekuatanmu untuk membantuku menghadapi mereka..."
No comments: