Bab 1533
Harson tampak tak percaya dengan apa
yang terjadi. Namun, dia segera menatap Adriel dan keluarga Janita dengan penuh
semangat dan kebencian. " Adriel, juga keluarga Janita! Ketika kalian
nggak menghormatiku dan Lembah Ilahi Obat, apakah kalian pernah berpikir akan
menghadapi hari seperti ini? Trik licik kalian mungkin bisa menipu Tetua Steven
untuk sesaat, tapi nggak selamanya!"
Dengan suara sombongnya, orang-orang
yang hadir hanya bisa mendesah pelan.
"Kali ini Adriel dan keluarga
Janita akan benar- benar tamat. Steven sudah turun tangan sendiri, nggak
mungkin dia akan pergi dengan tangan kosong..."
Carlos menghela napas berat.
Bagi keluarga Janita, tekanan dari
Lembah Ilahi Obat memang terlalu besar.
Sekarang Nyonya Freya tidak muncul,
ini saja sudah menjelaskan segalanya.
"Adriel, oh Adriel... Ini hanya
penghinaan
sementara, kenapa kamu nggak bisa
bersabar? Bersabarlah sepuluh atau dua puluh tahun, masih ada kesempatan untuk
melampaui Lembah Ilahi Obat. Tapi sekarang..." pikir Carlos.
Hati Carlos dipenuhi rasa getir.
Wiri pun terlihat sangat muram. Dia
menatap Adriel dengan rasa frustrasi.
Terkadang, pengendalian diri dalam
hal kecil adalah kunci untuk kemenangan besar. Namun, kali ini Adriel benar-benar
harus menahan diri.
Semua orang menatap Steven yang
berjalan mendekat dengan penuh hormat dan kekhawatiran. Mereka tahu bahwa
ekspresi Steven tampak jauh dari kata ramah.
Namun, Steven tiba-tiba mempercepat
langkahnya, berjalan dengan langkah besar.
Dia langsung melangkah melewati
Harson, yang tampak penuh harap ingin menyambutnya, tanpa sedikit pun
menghiraukannya.
Dia juga mengabaikan Carlos yang
berdiri dengan hati-hati.
Dia bahkan tidak memedulikan tatapan
bingung dari semua orang di ruangan itu.
Steven berjalan langsung ke arah
Adriel. Dia berdiri di hadapannya, menatap Adriel dengan tatapan dalam, seolah
hatinya dipenuhi ribuan emosi yang bergolak.
Adriel tetap tenang, menatap Steven
dengan tatapan mata yang dingin. Namun, dia merasa sedikit aneh dengan ekspresi
Steven yang terlihat seperti orang sembelit. Dia hampir saja menggunakan teknik
membaca pikiran untuk memahami situasinya.
Namun, pada saat berikutnya,
kata-kata pertama yang diucapkan oleh Steven membuat Adriel agak terkejut.
"Aku mendengar... ada seorang
pewaris Sekte Dokter Surgawi yang datang ke Srijaya!"
Nada suara Steven yang dalam dan
serius, seolah membawa kekuatan besar yang menggema di ruangan itu.
Ruangan itu menjadi sunyi sesaat.
Namun, di detik berikutnya, hampir
semua orang kehilangan kendali!
"Nggak mungkin! Bagaimana
mungkin Srijaya bisa mendapatkan kehormatan seperti itu?"
"Tetua Steven, dari mana kamu
mendengar kabar itu?"
"Pewaris Sekte Dokter Surgawi
sudah bertahun- tahun nggak muncul! Bahkan beberapa tahun lalu, yang terlihat
di sekitar Srijaya hanya seorang murid biasa. Itu saja sudah dianggap
kehormatan besar bagi Srijaya!"
Suara kegembiraan dan keributan
menggema, hampir membuat atap ruangan terangkat!
Meskipun mereka tampaknya menyangkal
kabar itu, kata pewaris Sekte Dokter Surgawi membuat mereka semua dipenuhi rasa
hormat dan kegembiraan yang mendalam.
Karena pewaris Sekte Dokter Surgawi
adalah sosok yang begitu tinggi hampir mustahil dijangkau. Mereka tidak pernah
berani bermimpi bahwa Srijaya akan cukup layak untuk menjadi tempat seorang
pewaris berlatih.
Namun pada saat itu, Steven tiba-tiba
berbalik menatap mereka, lalu berkata dengan lantang, " Berita ini nggak
salah! Pewaris Sekte Dokter Surgawi kebetulan sedang berlatih di Srijaya,
bahkan mungkin akan berpartisipasi dalam Kompetisi Genius kali ini!"
Sekejap, seluruh ruangan kembali
sunyi senyap.
Semua orang di tempat itu seperti
lumpuh. Otak mereka seolah tidak bisa memroses informasi tersebut.
Berita ini terlalu besar!
Ini bukan sesuatu yang bisa mereka
cerna begitu saja.
Jika dibandingkan dengan berita
munculnya pewaris Sekte Dokter Surgawi, penghinaan yang diterima Harson tadi
hanyalah masalah kecil yang tidak berarti.
Kini, semua orang memiliki pertanyaan
yang sama di pikiran mereka...
"Tetua Steven, siapa sebenarnya
pewaris Sekte Dokter Surgawi itu?"
Suara Harson yang bergetar mengungkapkan
pertanyaan yang ingin diketahui oleh semua orang.
No comments: