Membakar Langit ~ Bab 1537

 

Bab 1537

 

Yoana sudah mengalami perubahan yang drastis. Sepertinya dia benar-benar menjadi lebih bijaksana.

 

Yoana pun menggertakkan giginya dan berkata, "

 

Oke, ini memang pilihanku sendiri. Tapi, seenggaknya kamu masih bisa dianggap pernah tidur denganku."

 

"Aku menjadi seperti ini karena kamu. Apa kamu nggak mau mengatakan sesuatu?"

 

"Kamu memang benar-benar tahan dipukul ya..."

 

Adriel menghela napas dengan sedih. Memang tidak banyak orang yang mampu bertahan dari pukulan tingkat langit...

 

"Dasar binatang!"

 

Yoana berteriak dan menerjang. Kuku-kukunya hendak mencakar wajah Adriel.

 

Plak!

 

Adriel langsung mendekat dan menamparnya. " Sudah sadar sekarang?"

 

Yoana tertegun dan menutupi wajahnya. Kali ini, dia tidak marah seperti sebelumnya. Sebaliknya, selajur air mata bening mengalir di pipinya.

 

"Kalian menindasku. Kalian semua menindasku ..."

 

Yoana terisak dan berkata, "Apa salahku? Aku cuma mau menikah dengan orang yang kuat. Aku terlahir cantik dan keturunan bangsawan. Selain itu, fisikku juga istimewa. Apa salah kalau aku berpikir begitu?"

 

"Aku terlahir untuk membawahi semua orang. Sekarang, keluarga Janita nggak mau membantuku, keluarga Dumin menyiksaku. Kenapa? Kenapa kalian semua menindasku?"

 

Adriel memutar matanya. Dia terlalu malas untuk bicara banyak dengan Yoana. Adriel hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat.

 

Namun, pada titik ini, Yoana malah berubah menjadi agresif dan memeluk Adriel erat-erat. Semburan keharuman yang tercium, menenangkan hati Yoana.

 

Yoana sedikit gemetar dalam pelukan Adriel.

 

"Bawa aku pergi, bawa aku pergi, oke? Aku salah. Aku benar-benar salah. Aku bersedia jadi wanitamu, meski cuma jadi selingkuhan dan simpanan. Aku nggak mau lagi tinggal di keluarga Dumin."

 

Wanita ini benar-benar merasa putus asa karena ditekan oleh keluarga Dumin yang kejam itu...

 

"Apa pun syaratmu, katakan saja. Aku akan penuhi semuanya."

 

Sambil berkata seperti itu, Yoana menatap Adriel dengan tatapan penuh permohonan.

 

Adriel meliriknya sekilas. "Sebagai wanitaku, apa kamu tahan dipukul?"

 

"Hah?"

 

Yoana langsung terlihat bingung.

 

"Aku tanya padamu, kamu tahan dipukul apa nggak?

 

"tanya Adriel dengan nada tidak sabar.

 

"Apa, apa aku akan sering dipukuli?"

 

Yoana bertanya dengan lemah, tetapi tidak menangis.

 

"Nggak terlalu sering juga, cuma... ssshhh."

 

Belum selesai Adriel bicára, Yoana sudah langsung berjongkok. Yoana juga mengangkat kepalanya. Matanya yang besar dan berkaca-kaca menatap Adriel dengan penuh permohonan.

 

Begitu canggung.

 

Namun, melihat sikap Yoana yang rendah hati, hati Adriel pun perlahan-lahan mulai melunak.

 

Menurut hukum kekekalan energi, ketika hati menjadi lembut, bagian lain akan menjadi keras.

 

Pada titik ini, Adriel pun menghela napas pelan." Sudahlah, anggap saja sebagai amal."

 

Adriel mengangkat Yoana dan melemparkannya ke tempat tidur.

 

Satu jam kemudian.

 

Yoana terkulai lemas bagaikan lumpur. Dia berbaring di atas tubuh Adriel sambil bergumam pelan, "Kalau pukulan seperti ini, aku bisa sering menerimanya. Nggak peduli seberapa sering itu..."

 

Bisa dibilang, Yoana sudah benar-benar takluk pada Adriel...

 

"Kamu pikir enak sekali, ya? Tapi tunggu giliran dulu, mengerti?"

 

Adriel mencibir.

 

"Kamu..."

 

Yoana menggertakkan giginya, lalu menghela napas. Kemudian, dia memejamkan matanya dan memeluk Adriel erat erat sambil berkata, "Apa pun nggak masalah, asal kamu bisa membawaku pergi dari keluarga Dumin. Jadi sopirmu pun aku rela..."

 

"Siang kamu yang mengemudi, malam aku yang mengemudikanmu, 'kan?"

 

Yoana benar-benar menyerahkan diri demi bisa meninggalkan keluarga Dumin.

 

Pada titik ini, tiba-tiba saja, terdengar suara langkah kaki dari luar. Adriel menggunakan mata batinny untuk melihat dan langsung mengerutkan kening. "Harson ada di sini."

 

"Bagaimana mungkin? Bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"

 

Yoana langsung terkejut begitu mendengarnya. Dia buru-buru mengambil pakaiannya dan berkata dengan panik, "Kamu, kamu cepat sembunyi di balik tirai."

 

"Kamu terlalu sering nonton sinetron, 'kan? Apa kamu tahu apa itu selingkuh?"

 

Adriel si bajingan itu, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam urusan selingkuh. Tatapannya menyapu ruangan. Kemudian, dia mengenakan pakaiannya dan bersembunyi di dalam kamar.

 

Kamar ini berada di lantai paling atas, setinggi lima puluh lantai. Sangat sulit untuk bisa mendarat dengan selamat, kecuali orang itu berada di tingkat langit dan memiliki energi sejati yang bisa berubah menjadi sayap.

 

Untungnya, Yoana pasti memesan kamar mewah, yang terhubung dengan kamar di sebelahnya. Bahkan, ruang ganti di kamar ini jauh lebih besar dibanding kamar kebanyakan....

 

Mengenai Harson, jika dia masih bisa bangkit dalam keadaan terkena racun yang begitu parah, dia akan menjadi pewaris Tabib Agung ini.

 

Biarpun hanya untuk berselingkuh, dia harus segera mencapai tingkat langit ...

 

Namun, begitu masuk ke kamar sebelah, Adriel langsung terkejut dan berteriak, "Sial."

 

Pada titik ini, di kamar sebelah, Adriel melihat Wafa membawa parasut di tubuhnya dan sedang bersiap- siap untuk melompat keluar jendela. Melihat Adriel masuk, Wafa pun langsung terpaku dan menunjukkan ekspresi tidak berdaya di wajahnya.

 

Kemudian, Wafa duduk dengan tenang di ambang jendela dan tersenyum lembut pada Adriel. "

 

Kebetulan sekali, Adriel."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1537 Membakar Langit ~ Bab 1537 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.