Bab 1542
Yoana sama sekali tidak bisa menarik
tubuh Adriel, bagaimanapun caranya.
Sementara itu, keributan ini segera
membuat Harson merasa khawatir. Dia tiba-tiba melihat ke arah Adriel dan Yoana,
lalu berseru dengan nada terkejut, "Tetua Steven, Adriel ada di sana!
Wanita jalang itu juga ada di sana! Cepat bantu aku membunuh mereka!"
Menurut Harson, Adriel jelas berani
menyamar sebagai Steven. Hal ini sama saja seperti mencari kematian!
Saat ini, ketika Steven melihat
keduanya, ekspresinya sedikit berubah dan dia segera melangkah mendekat.
Hal ini membuat Yoana sangat cemas.
Wanita itu segera berbisik dengan cemas kepada Adriel, "Ayo cepat pergi,
ayo cepat! Berhenti berpura-pura! Setelah pergi dari sini, aku akan menuruti
semua maumu!"
Wanita itu sangat ketakutan sampai dia
tidak bisa memilah perkataannya sendiri.
Namun, Adriel hanya tersenyum,
menepuk tangannya seraya berkata, "Nggak apa-apa."
Melihat Steven yang berjalan pergi,
Harson menunjukkan tatapan ganas di matanya. Pria itu ingin melihat Adriel mati
dengan mata kepalanya sendiri!
Sementara itu, Yoana merasa putus
asa.
Mengapa Adriel begitu bodoh...
Namun, sesaat berikutnya.
Dalam tatapan mereka masing-masing
ada jejak amarah dan ketakutan.
Steven tersenyum tidak wajar, lalu
bergumam, "Leo ini punya minat yang sangat elegan, ya... "
Adriel tersenyum, kemudian menyahut,
"Baiklah, mari kita bicarakan tentang identitasku sendiri?"
"Boleh!"
Tiba-tiba, ketika Steven mendengar
kalimat ini, dia tampak begitu gembira hingga tidak tahu harus berbuat apa.
Pewaris Sekte Dokter Surgawi akan
mengungkapkan identitasnya kepadanya!
Apa artinya ini?
Ini berarti peluang!
Lagi pula, tidak sembarang orang bisa
mendapatkan kehormatan ini.
Kesempatan itu akhirnya datang
padanya!
Saat melihat interaksi antara kedua
orang tersebut, wajah Harson sedikit membeku dan muram.
Ini...
Apa yang terjadi?
Yoana yang berdiri di samping Adriel,
sudah menatap kedua pria itu dengan tatapan kaget.
Ternyata Steven ini sengaja dipanggil
datang ke sini oleh Adriel?
Sementara itu, kenapa dia tampak
cukup menghormati Adriel?
Bukankah Adriel masih menyimpan
dendam terhadap Lembah Ilahi Obat?
"Nggak, nggak begitu. Tetua
Steven, kenapa kamu... Adriel itu sudah berpura-pura menjadi dirimu untuk
melakukan hal-hal jahat! Cepat bunuh dia!"
Harson juga tercengang dan berteriak
dengan marah.
"Keterlaluan! Aku sudah lama
menjalin hubungan baik dari yang awalnya musuh menjadi teman dengan Leo!
Memangnya kenapa kalau dia menyamar menjadi aku? Beraninya kamu menyinggung
temanku!"
Steven sangat marah dan segera
menampar wajah Harson dengan punggung tangannya.
"Menjalin hubungan baik dari
musuh menjadi teman?"
Harson tercengang dan sangat marah
hingga dia muntah darah. Dia pun kembali menyahut, "Tetua Steven, aku akan
melayanimu dengan setia! Memangnya siapa itu Adriel? Dia sudah mempermainkan
menantu perempuanku!"
Sekarang Adriel bahkan tidak punya
rasa malu dan mencoba memengaruhi moral Steven. Bagaimanapun, menantu perempuan
Harson sudah dipermainkan. Kamu harus melangkah maju, bukan?
Namun, Steven mencibir seraya
berkata, "
Merupakan sebuah kehormatan bagi
keluarga Dumin kalau Leo ingin mempermainkan menantu perempuanmu. Jangankan
mempermainkan menantu perempuanmu, kalau dia ingin mempermainkan istrimu, kamu
juga harus menawarkannya dengan patuh!"
"Kalau kamu terus bicara, aku
akan mematahkan kakimu!"
Sangat kuat!
Tatapan Harson menjadi gelap ketika
mendengar kalimat ini. Dia sangat marah dan memuntahkan seteguk darah lagi.
"Ini sangat kuat... "
Yoana menatap Adriel dengan tatapan
kosong, lalu seketika hatinya menjadi bersemangat.
Ternyata bahkan Tetua Lembah Ilahi
Obat sangat menghormati Adriel!
Kuat!
Terlalu kuat!
Yoana benar-benar sudah buta. Dia
sendiri tidak melihat betapa kuatnya Adriel, bahkan dia cukup bodoh untuk berai
melawannya.
Untuk pria sekuat itu, bahkan menjadi
selingkuhannya sekali pun, merupakan suatu kehormatan bagi Yoana.
Saat ini, Steven mengikuti Yoana
dengan senyum ramah dan berkata, "Keponakan Ipar, aku perlu bicara dengan
Leo, kamu... "
Panggilan "Keponakan Ipar"
membuat Yoana merasa senang. Terlebih lagi, Tetua dari Lembah Ilahi Obat yang
bermartabat justru bersikap sangat sopan padanya.
Ini semua karena Yoana telah
menemukan sosok pria yang baik!
Dia bersemangat dan menyesal sekali
lagi karena tidak mengagumi Adriel sejak awal.
Yoana segera tersenyum dan menjawab,
"Aku akan mengaturnya!"
Tidak lama kemudian, dia menemukan
sebuah kedai kopi, memesan seluruh tempat dan pergi dengan sopan.
Saat ini, di kedai kopi.
"Nggak diduga, ternyata itu
benar-benar... kamu."
Ketika hanya tersisa keduanya, Steven
tiba-tiba menunjukkan ekspresi hormat yang dalam dan berkata dengan hati-hati,
"Aku sudah melakukan banyak kesalahan sebelumnya, mohon maafkan aku.
Adriel memegang secangkir kopi, lalu
menyahut sambil tersenyum penuh arti, "Aku sudah melupakan yang terjadi di
masa lalu."
Setelah berkata demikian, sorot
cahaya dingin muncul di mata Adriel.
Saat jni, dia menyesap kopinya, lalu
melanjutkan ucapannya dengan tenang, "Menurutku, kamu sudah bersikap cukup
menghormati dan kamu juga orang yang pintar. Aku masih bisa bekerja sama
denganmu."
Steven merasa tersanjung.
"Kamu... apa kamu punya tempat yang bisa menguntungkanku?"
Steven segera mengepalkan tinjunya
dengan kegirangan dan terus berteriak di dalam hatinya.
Sudah datang, sudah datang!
Kesempatan akhirnya telah datang!
Jika Steven bisa mengambil kesempatan
ini untuk bergabung dengan Sekte Dokter Surgawi, maka dia akan seperti ikan mas
yang melompati gerbang naga. Dia tidak akan bisa dihentikan!
Ketika saatnya tiba, tidak peduli
siapa pemimpin Lembah Ilahi Obat yang terhormat itu. Orang itu harus membungkuk
dengan penuh hormat saat melihat dirinya!
Pada saat ini, di luar kedai kopi,
Harson sudah dibantu berjalan keluar. Melalui kaca yang transparan, dia menatap
Steven yang tersenyum lebar dengan ekspresi terkejut di wajah Harson. Steven
tampak sedang mencondongkan tubuh ke arah Adriel, seolah sedang mendengarkan
sesuatu. Lalu, hatinya tiba-tiba gemetar.
Adriel ini...
Sebenarnya siapa orang ini?
No comments: