Bab 1544
Yoana sangat akrab dengan masyarakat kelas
atas. Dia berkata sambil mencibir.
Dia tidak suka memakai topeng karena
akan menghambat dirinya menjadi pusat perhatian. Menurutnya, Adriel juga tidak
perlu memakainya, karena dia tidak kekurangan wanita.
"Masyarakat kelas atas sedang
bersenang-senang!"
Adriel berkata dengan nada jijik,
lalu dia membeli topeng dengan asal dari penjual topeng yang ada di dermaga dan
segera memakainya.
Yoana terdiam beberapa saat, jadi dia
tidak punya pilihan selain mengambil topeng dan memakainya sendiri.
"Nona cantik, apa kamu di sini
datang untuk menghadiri pesta genius? Kebetulan aku juga begitu. 11
Pada saat ini, terlihat ada seorang
pemuda yang berpenampilan luar biasa dan mengenakan topeng. Pria itu berjalan
menuju Yoana dan bertanya dengan sopan.
Meskipun sedang memakai topeng, sikap
mulia dan sosok Yoana yang anggun tetap tidak dapat disembunyikan.
"Aku datang ke sini bersama
pacarku."
Suara Yoana terdengar lembut. Dia
meraih lengan Adriel dengan tegas. Dadanya yang terangkat menekan lengan Adriel
tanpa ragu-ragu.
"Jadi begitu... "
Pemuda itu tiba-tiba mengerti, lalu
tersenyum ringan dan menjawab, "Halo, perkenalkan namaku Ferry Sebastian.
Aku menerima undangan dari Pak Lerian Dumin. Kenapa kita nggak pergi bersama
saja? Aku bisa memperkenalkan kalian pada Pak Lerian."
"Aku yakin kalian pasti juga
tahu kalau kakak perempuan Pak Lerian, baru-baru ini mendapatkan perhatian dari
Tetua Lembah Ilahi Obat. Tetua Lembah Ilahi Obat itu juga menerimanya sebagai
istri kedua..."
Pria bernama Ferry ini tampak acuh,
tetapi ketika dia menyebutkan bahwa dirinya mengenal Lerian, dia tampak sedikit
bangga.
Adriel mengangkat alisnya.
Lerian Dumin?
Tidak terlalu ada kesan. Akhir-akhir
ini, Adriel telah memukuli banyak orang. Sangat banyak sehingga Adriel tidak
dapat mengingat namanya.
Steven, si pria tua ini ternyata
cukup pandai bermain. Dia bahkan punya istri kedua?
Mengapa Wafa membawa Adriel ke sini?
"Apa Lerian sangat menyanyangi
kakak perempuannya?"
Yoana segera membuang pandangannya
yang meremehkan pesta ini dan segera bertanya.
"Tentu saja, Tetua Steven sudah
berjanji untuk menjadikan Lerian sebagai murid luar Lembah Ilahi Obat."
Ferry melihat bahwa mereka bahkan
tidak mengetahui hal ini. Ada kilatan sikap merendahkan yang muncul di matanya.
Namun, ekspresi wajahnya tampak
normal dan dia bersikap seperti pria sejati. Ferry memperkenalkan mereka berdua
kepada orang-orang genius dari semua lapisan masyarakat yang datang ke pesta
tersebut.
Namun, dia terutama berbicara tentang
dirinya sendiri. Ferry mengungkapkan secara sengaja atau tidak sengaja bahwa
dia memiliki hubungan baik dengan Lerian. Lalu, keluarganya bahkan mengandalkan
keluarga Dumin untuk mendirikan Grup Sebastian yang menghasilkan nilai produksi
sebanyak triliunan.
"Tujuan dari pesta ini ada dua.
Yang pertama, tentu saja Pak Lerian mengajak semua orang untuk bekerja sama dan
memenangkan tempat sebagai murid dalam Lembah Ilahi Obat."
"Yang kedua adalah menanyakan
tentang pewaris dari Sekte Dokter Surgawi. Tentu saja, kalau keturunan dari
Sekte Dokter Surgawi punya peringkat yang sangat tinggi, mungkin nggak akan ada
hasil apa pun."
"Tapi, Pak Lerian sudah berjanji
untuk membantuku menemukan tempat untuk murid luar, setelah dia bergabung
dengan Lembah Ilahi Obat. Mungkin aku bisa memperkenalkan dua orang yang
dikenal oleh Pak Lerian."
Ferry berkata dengan sikap seolah
acuh tak acuh, sambil menatap Yoana dengan senyuman samar dan memancarkan
perasaan superioritas.
Tidak ada kesempatan baginya untuk
menjadi murid luar, jadi dia secara alami hanya bisa menyombongkan diri.
Namun, selama dia bisa menipu wanita
cantik itu untuk tidur dengannya, itu sudah cukup.
Benar saja, mata Yoana langsung
berbinar dan dia menatap Adriel dengan penuh harap. Jika Kakak Lerian rela
memberikan kenikmatan kepada Steven, Yoana sendiri mungkin bisa membantu Adriel
memasuki Lembah Ilahi Obat dengan lancar.
Ketika Ferry melihat ini, dia
tersenyum tipis. Wanita ini sangat menyukai kekasihnya dan itu sangat bagus.
Selama pacar wanita ini berhasil
dihasut dan menjadi serakah, begitu mengucapkan beberapa patah kata, pria itu
akan mengirim wanita ini ke tempat tidurnya dengan sukarela!
Perasaan tabu yang dilanggar oleh
pasangan saat ini, jauh lebih menegangkan daripada bermain dengan para wanita
pada umumnya!
"Aku belum menanyakan siapa nama
teman ini?"
Ferry bertanya sambil menatap Adriel
dengan senyuman penuh superioritas.
Namun, Adriel terlalu malas untuk
memperhatikannya. Dia hanya ingin mencari sosok Wafa.
Dia langsung menghilang setelah
membawanya ke sini. Apa yang sedang dia lakukan?
"Kawan, apa kamu
mendengarku?"
Melihat Adriel yang mengabaikannya,
Ferry merasa tidak puas, tetapi masih ada senyuman yang muncul di wajahnya.
"Oh, namanya Leo ... panggil
saja dia Kak Leo. Kalau namaku Yoana."
Yoana tidak berani mengungkapkan
identitasnya seluruhnya. Sebagai menantu keluarga Dumin, apa yang terjadi
dengan Adriel yang merupakan musuh keluarga Dumin, jika menghadiri pesta
keluarga Dumin?
"Kalau begitu, Kak Leo dan Nona
Yoana."
Ferry tersenyum dan menjadi makin
tidak peduli. Dia sudah mencari di seluruh Srijaya, tetapi tidak dapat
menemukan keluarga besar yang memiliki nama Leo dan Yoana.
Saat ini, mereka bertiga sudah
menaiki tangga kapal pesiar, tetapi ada sebuah pintu yang tampak dijaga.
No comments: