Membakar Langit ~ Bab 1545

 

Bab 1545

 

"Pak, tolong tunjukkan surat undangan kalian."

 

Pelayan yang mengenakan jas putih itu berkata sambil tersenyum dengan sopan.

 

"Nggak ada..." sahut Adriel tidak berkata apa-apa lagi. Wafa benar-benar sialan. Suatu saat nanti, Adriel pasti akan menghabisinya!

 

"Kalau nggak punya, kalian nggak diijinkan masuk..."

 

Senyuman pelayan itu masih terlihat sopan, tetapi ada sedikit rasa jijik yang ditunjukkan dan seolah memandang rendah orang lain.

 

"Tunggu, aku akan mencari seseorang."

 

Yoana mengerutkan kening. Dia ingin pergi ke pesta itu, tetapi di mana dia bisa mendapatkan surat undangan. Sekarang, Yoana hanya perlu mengeluarkan ponsel dan menelepon Wiri Dumin.

 

Hmm, bukankah Wiri suka melihat istrinya selingkuh dengan Adriel?

 

Ferry memperhatikan dari samping. Ada sedikit rasa jijik yang muncul di matanya. Dia melihat Yoana yang sedang mengutak-atik ponselnya dengan tatapan main-main.

 

Pada akhirnya, orang-orang di bawah yang juga sedang menunggu untuk menaiki kapal pesiar menjadi sedikit tidak sabar dan mulai membicarakannya.

 

"Apa kamu benar-benar punya koneksi kuat untuk menggertak orang sementara? Dasar nggak tahu malu!"

 

"Pria itu justru cukup tenang, dia cuma melihat pacarnya sedang malu?"

 

"Sudah, cukup. Semuanya berhenti bicara. Mereka adalah temanku, apa aku boleh membawa mereka masuk?"

 

Ferry melihat pemandangan ini dengan tatapan sinis. Dia sudah cukup merasa puas dengan kejadian ini, jadi dia menyela sambil tersenyum tipis.

 

"Ternyata mereka teman Pak Ferry, silakan masuk!

 

"sahut pelayan itu segera mempersilahkan mereka.

 

Begitu berjalan ke geladak, Ferry mengambil kesempatan untuk pergi ke toilet. Dia segera menarik seorang pelayan, lalu berbisik kepadanya bahwa dia telah membawa seorang wanita cantik untuk Lerian.

 

Tentu saja, Lerian harus memanfaatkan wanita cantik seperti ini, sebelum Ferry dapat memanfaatkannya sendiri.

 

Lalu, dia kembali mendekati Adriel dengan senyuman di wajahnya, lalu berkata dengan senyuman sopan, "Aku sudah mengundang Pak Lerian untuk datang. Dia akan segera kemari."

 

"Terima kasih banyak," ujar Yoana seraya tersenyum.

 

"Ini bukan apa-apa," sahut Ferry dengan tenang. Akan tetapi, diam-diam dia menatap Yoana dengan mata berapi-api.

 

Pada saat ini, seruan tiba-tiba terdengar dan semua orang langsung melihat sekeliling.

 

Lalu, terlihat ada seorang pria tanpa topeng yang sedang berjalan ke aula. Wajahnya tampak pucat dan ke mana pun dia pergi, kerumunan orang langsung melangkah mundur dengan tatapan kagum.

 

"Wiri, dia juga ada di sini," kata Ferry dengan ekspresi bersemangat di wajahnya.

 

Ini adalah peringkat ketiga dalam Kompetisi Bela Diri!

 

Bisa hadir ke pertemuan para genius kelas dua seperti ini adalah suatu kehormatan besar bagi mereka.

 

Ferry tidak bisa mengambil hati Wiri, jadi dia mencoba mengambil hati Lerian.

 

"Oh, ya. Aku lupa menyebutkan kalau Pak Wiri juga temanku. Kalian tetap di sini dulu, aku akan pergi menyapanya!"

 

Ferry melepas topengnya dengan bersemangat, lalu melangkah maju.

 

"Bersama saja," sambung Adriel dengan santai.

 

Ferry segera mengerutkan keningnya sambil berkata, "Kak Leo, kamu nggak tahu siapa Pak Wiri. Kalau kamu ikut menemuinya, pasti akan membuat Pak Wiri nggak senang."

 

Setelah bicara demikian, Wiri tiba-tiba melihat ke arah mereka dan merasa agak terkejut.

 

Dia bahkan tidak perlu melihat wajah Adriel dan hanya melihat sosok familiar yang dikenalnya.

 

"Kenapa kamu datang ke sini?"

 

Wiri langsung tertegun dan segera melangkah mendekat.

 

Ferry agak terkejut, lalu tampak sangat gembira. Dia segera melangkah maju dan mengulurkan tangannya sambil berkata, "Pak Wiri, apa kamu masih ingat denganku?"

 

Ini merupakan suatu kehormatan!

 

Pewaris sah dari keluarga Dumin berinisiatif untuk menyapa dirinya!

 

Namun, pada saat berikutnya, tubuh Ferry langsung membeku.

 

Wiri mengabaikannya dan berjalan menuju Adriel. Lalu, dia segera bertanya, "Aku pikir kamu nggak tertarik datang ke pesta ini, jadi aku nggak mengundangmu. Ayo, ikut aku duduk di meja VIP."

 

Setelah berkata demikian, Wiri segera menarik Adriel dan mulai pergi.

 

Ferry tertegun dan bertanya dengan nada tidak percaya, "Pak Wiri, apa kamu salah mengenali orang? Dia pakai topeng ... 11

 

"Ini saudaraku yang paling baik, mana mungkin aku salah mengenalinya?"

 

Wiri menjawab seraya mengerutkan keningnya.

 

Pada saat ini, sebuah suara acuh tiba-tiba terdengar, "Ferry, wanita cantik seperti apa yang mau kamu perkenalkan kepada Pak Lerian? Kamu juga menyuruh Pak Lerian datang dengan sendirinya. Biar aku lihat dulu untuk Pak Lerian."

 

Suara itu diikuti dengan seorang pria muda yang datang dengan santai.

 

Ketika melihat Wiri, pria itu langsung tertegun. Dia kemudian melangkah maju dengan hormat dan menyapa, "Pak Wiri, kenapa kamu masih di sini? Aku akan meminta Pak Lerian untuk segera menyambutmu..."

 

Namun, pada saat itu, Wiri langsung menendangnya.

 

Lalu, dia menatap Ferry dengan tatapan dingin seraya berkata, "Kamu ingin memperkenalkan wanita punya saudara laki-lakiku pada Lerian?"

 

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1545 Membakar Langit ~ Bab 1545 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.