Membakar Langit ~ Bab 1546

 

Bab 1546

 

Pria muda itu terkejut, tetapi dia segera memahami situasi dan segera memilih untuk berpihak pada Wiri, kemudian menunjuk Ferry sambil membentaknya, "Ferry! Apa yang kamu pikirkan? Bisa-bisanya kamu ingin memberikan wanita dari teman Pak Wiri ke Pak Lerian? Apa kamu mau memisahkan persahabatan mereka?"

 

"Apa?" seru Ferry. Dia berkata dengan bingung, Pak, Pak Wiri, aku nggak tahu dia itu..." 11

 

Ferry menatap Adriel dengan penuh kejut, wajahnya benar-benar pucat.

 

Ternyata pria yang selama ini diam adalah teman Wiri?

 

Bukankah kamu bahkan tidak bisa menunjukkan kartu undangan?

 

Apa-apaan ini?

 

"Oh, nggak tahu, kalau begitu kamu lompat ke laut saja," ucap Wiri dengan santai.

 

"Lompat ke laut?" ulang Ferry. Wajahnya seketika memerah, itu akan sangat memalukan jika dia melompat ke laut di depan begitu banyak orang.

 

"Pak Wiri, aku diundang oleh Pak Lerian ke sini. Mohon maafkan aku karena kurang tahu..." ucap Ferry.

 

Bam!

 

Wiri menendang tepat di perut Ferry, seketika dia muntah.

 

Wiri memandangnya dengan tatapan dingin, "Kamu mau menggunakan Lerian untuk menekanku? Memangnya dia pantas?"

 

"Nggak, Pak Wiri, aku akan minta maaf. Aku minta maaf kepada Leo, aku nggak seharusnya berniat jahat pada wanitanya ... Ah!" kata Ferry dengan lemah dan ketakutan. Mulutnya terbata bata dan ketika dia baru saja berbicara setengah jalan.

 

Krak!

 

Wiri menarik rambutnya ke depan, menekan siku lututnya, lalu memberikan tendangan lutut ke wajahnya.

 

Tanpa kekuatan bela diri dan hanya dengan tubuh fisik saja, Ferry sudah berlumuran darah oleh serangan Wiri. Wajahnya membengkak seperti kepala babi dan matanya hampir tidak bisa terbuka.

 

"Kamu pikir kamu siapa? Kamu hanya anjing keluarga Dumin saja, beraninya kamu memanggilnya Leo seperti aku? Dia itu teman terhormatku!" ucap Wiri penuh penghinaan.

 

Semua orang seketika menjadi panik dan mundur saat melihat serangan kejam itu.

 

Pada saat yang sama, mereka semua memandang Adriel dengan tatapan aneh.

 

Siapa sebenarnya pria yang dijuluki teman terhormat dari Wiri yang kejam itu?

 

"Ma-maaf, Pak Wiri. Aku salah!" ucap Ferry dengan tidak jelas. Tubuhnya gemetar, dia memohon ampun sambil menangis.

 

Dia benar-benar berbuat kesalahan besar kali ini

 

Sementara itu, tiba-tiba kerumunan orang bubar.

 

Terdengar sebuah suara malas yang berkata, "Ada apa sih, ribut-ribut." Seorang pria mengenakan jas putih berjalan mendekat, pria yang sebelumnya datang untuk memberi tahu berita sudah ketakutan.

 

Dia segera maju dan berkata, "Kak Lerian, ini ... "

 

Dia segera hendak menjelaskan.

 

Sementara yang lainnya segera sedikit menundukkan kepala mereka dengan hormat dan menyambut pria itu, "Pak Lerian."

 

"Selamat siang, Pak Lerian," salam mereka.

 

Namun pada saat ini, Adriel justru melihat ke arah ponselnya dan perlahan-lahan mengerutkan keningnya.

 

Itu adalah pesan dari Wafa.

 

Ayah Lerian adalah Guru Bumi yang membunuh ayahnya pada malam hujan itu ...

 

Sementara itu, Ferry dengan sedih berkata, "Pak Lerian, ma-maafkan aku. Aku nggak seharusnya... " Mata Ferry hampir tidak bisa terbuka, wajahnya penuh darah.

 

"Oh, Ferry, sudahlah. Ini bukan masalah besar, kamu hanya ingin memberiku wanita, 'kan? Lagi pula, semua wanita yang naik kapal memang datang untuk menggoda pria, bukan? Ini nggak apa-apa," ucap Lerian.

 

Saat ini, tangan Lerian memeluk seorang selebriti cantik lokal dari Srijaya sambil tersenyum acuh tak acuh.

 

Dia mengangguk tipis ke arah Wiri dengan sedikit keangkuhan yang tidak terlihat, kemudian berkata, " Sudahlah, Kakak, jangan terlalu heboh karena hal kecil."

 

"Sudah cukup kamu memukul dia. Siapa temanmu itu... " ucap Lerian dengan sikap tidak hormat.

 

Sejak kakak perempuan Lerian menjadi selingkuhan Steven, dia mulai angkuh.

 

Ekspresi Wiri menjadi dingin, tetapi karena dia datang ke sini atas perintah Harson, jadi dia tidak bisa langsung berselisih dengan Lerian.

 

Pada saat itu, Lerian menyadari keberadaan Yoana. Tatapannya tiba-tiba menghangat dan dia berkata, " Oh, jadi semua ini karena kamu, ya? Postur tubuh dan auramu mirip dengan Yoana, putri dari keluarga Janita."

 

Aura mewah itu seketika membuat Lerian terkesima dan tiba-tiba teringat pada Yoana.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1546 Membakar Langit ~ Bab 1546 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.