Membakar Langit ~ Bab 1548

 

Bab 1548

 

Apakah dia tahu siapa sebenarnya Lerian sekarang?!

 

Yoana juga tertegun menatap Adriel, matanya hampir penuh dengan kekaguman. Baginya, Adriel ini sedang membela dirinya ...

 

Dia benar-benar menjaga dirinya dan tidak akan menyerahkannya begitu saja

 

Ketika Adriel baru hendak melepaskan tangannya dari pinggul Yoana, Yoana malah menahan tangan Adriel lebih erat daripada sebelumnya.

 

"Sentuh aku! Jangan berhenti!" ucap Yoana.

 

Adriel telah mengorbankan kesempatan memasuki Lembah Ilahi Obat demi dirinya. Apa artinya sekadar menyentuh dirinya?

 

"Ka-kamu cari mati!" kata Lerian.

 

Lerian benar-benar marah besar. Di atas kapal pesiar, para anak buahnya segera datang mendekat, mengeluarkan senjata, dan mengepung Adriel.

 

Adriel berkata dengan tenang, "Banyak orang telah mengatakan hal itu padaku, tetapi sayangnya, aku masih hidup, sementara mereka... hampir semuanya mati."

 

"Kamu masih muda, nggak tahu apa-apa. Panggil ayahmu saja. Dia bisa menggantikanmu untuk mati, " lanjutnya.

 

Ucapan ini membuat suasana seluruh tempat menjadi sunyi senyap.

 

Semua orang tertegun.

 

Adriel langsung ingin membunuhnya?

 

Orang gila macam apa itu?

 

"Panggil ayahku? Kamu? Ayahku Yantama, seorang jenderal bintang empat! Beraninya kamu mengancam untuk membunuhnya ?! Hebat! Hebat! Hebat!" ucap Lerian dengan lantang. Dia terlihat tidak percaya dan marah besar. Bahkan kepala keluarga Dumin pun tidak akan sembarangan berbicara seperti itu tentang ayahnya.

 

Namun, Adriel tampak tertegun sejenak, "Yantama?

 

Nama ini... sangat familier baginya.

 

Pak Dennis pernah bercerita tentang delapan saudara dari markas perang yang menjadi bawahan ayahnya. Salah satu dari mereka adalah Yantama di peringkat ketujuh. 1

 

Pada saat itu, sosok Wafa yang sebelumnya tidak terlihat, tiba-tiba berjalan santai ke sisi Adriel sambil tersenyum dan berkata, "Yantama memang orang itu. Percaya atau nggak, itu terserah padamu."

 

Adriel terdiam sesaat, lalu mengepalkan tinjunya perlahan.

 

Dengan teknik membaca pikiran, Adriel tahu bahwa Wafa berkata jujur.

 

Kali ini, Wiri yang berada di dekatnya mulai sadar bahwa tubuh Adriel memancarkan aura membunuh.

 

Apakah dia benar-benar ingin membunuh Lerian di sini?

 

Ekspresi Wiri segera berubah, dia hendak menghentikan Adriel...

 

"Sekarang tak ada gunanya jika kamu takut! Ini belum selesai! Wiri, sebaiknya kamu jangan menghalangiku sekarang. Hari ini, antara aku dan dia, hanya ada satu orang yang bisa turun dari kapal ini!" ucap Lerian.

 

Pada saat itu, Lerian dengan marah berdiri dan menunjuk Adriel sambil mencaci maki.

 

Semua orang tersentak ngeri. Lerian ini benar- benar tidak akan memberikan ampun.

 

Ferry memegangi wajahnya sambil menatap Adriel dengan penuh kebencian dan berkata, "Berani- beraninya menantang Pak Lerian, benar-benar bosan hidup!"

 

"Serang!" teriak Lerian dengan marah.

 

Tiba-tiba, terdengar ledakan keras ketika anak buahnya menyerang serentak.

 

Yoana terlihat cemas, dia menarik Adriel untuk pergi. Bagaimanapun, dengan kekuatan Adriel, dia masih mungkin melarikan diri dari tempat ini.

 

Namun, sebelum siapa pun menyadarinya, pemandangan di depan mereka berubah menjadi bayangan kabur.

 

Hanya terlihat sesosok bayangan melintas di tengah kerumunan.

 

Adriel melesat melewati kerumunan, langsung menuju Lerian. Dalam sekejap, dia mencengkeram leher Lerian dengan tangannya.

 

Lerian menatap Adriel dengan mata penuh ketakutan, "Ka-kamu..."

 

"Aku berubah pikiran. Sekarang, bukan hanya ayahmu... " ucap Adriel sambil mencengkeram lehernya lebih erat. Matanya tampak seperti terbakar api, dia melanjutkan, "Aku akan membunuh seluruh keluargamu!"

 

Bam!

 

Adriel menghancurkan leher Lerian dengan tangannya.

 

Darah membasahi tangannya.

 

Semua orang terpaku di tempat.

 

Adriel mencabut kepala Lerian, mengangkatnya tinggi-tinggi dan berteriak marah, "Yantama, di mana kamu?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1548 Membakar Langit ~ Bab 1548 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.