Membakar Langit ~ Bab 1557

 

Bab 1557

 

Pada pagi hari ketujuh, kabar datang bahwa empat kekuatan besar dari wilayah utara telah tiba!

 

Steven keluar kota untuk menyambut mereka, dan di luar kota mereka mengadakan pertemuan.

 

Namun, pada hari yang sama, Adriel akhirnya keluar dari meditasi.

 

"Apa aku sudah terlalu sok? Sampai-sampai harus berenang ke daratan!" gumam Adriel.

 

Adriel dengan kondisi basah kuyup naik ke darat, tampak sangat berantakan dan pakaian yang dikenakannya pun sudah diganti dengan kaos tanpa lengan dan celana pendek.

 

Bagaimanapun juga, di tepi pantai sudah dipenuhi oleh kerumunan yang antusias, bahkan ada beberapa pasien yang berlutut memohon agar mereka bisa bertemu dengan pewaris Sekte Dokter Surgawi untuk meminta pengobatan.

 

Sepertinya tempat ini karena kemunculan pewaris Sekte Dokter Surgawi sudah berubah menjadi destinasi populer untuk para pengunjung.

 

Karena itu, Adriel terpaksa mengganti pakaian yang dia kenakan saat berada di acara sebelumnya, berpura-pura baru saja berenang di laut dan baru saja naik ke darat demi menghindari kerumunan.

 

"Setelah ini, atur Steven untuk datang ke sini dan memberikan pengobatan... "

 

Adriel melihat para pasien yang berlutut memohon dan sedikit merasa kasihan.

 

Saat itu juga, dia menghentikan sebuah mobil untuk kembali ke vila. Tujuh hari sudah berlalu dan pasti Wennie serta yang lainnya sudah sangat khawatir.

 

Namun, dia tak bisa sembarangan menghentikan meditasi, untungnya dalam tujuh hari ini, dia telah mendapatkan banyak hal. Kenaikan tingkat kekuatan yang dialaminya membuatnya sendiri terkejut...

 

Sementara itu, di dalam vila Adriel, suasana penuh ketegangan.

 

"Wennie, sudah tujuh hari, kapan kamu akan memanggil Adriel kembali?" kata seorang pria yang berdiri di pintu vila dengan nada meremehkan.

 

Pria itu berusia sekitar 37 atau 38 tahun. Matanya sipit tetapi memiliki aura yang kuat hingga hampir membuat orang merasa tercekik.

 

Saat itu, wajahnya menunjukkan ekspresi dingin dan penuh sindiran, seolah-olah semua sudah berada di bawah kendalinya.

 

Di sisi pria itu, Wiri berdiri dengan ekspresi wajah yang sedikit cemas dan berkata, "Tetua Azka, kamu sebenarnya nggak perlu membantu keluarga Dumin untuk melawan Adriel... "

 

"Wiri, apa yang kamu katakan ini? Sekarang kamu adalah teman dari pewaris Sekte Dokter Surgawi, jadi nggak perlu terlalu memperhatikan seseorang seperti Adriel."

 

"Tapi, keluarga Maswa nggak bisa tinggal diam. Kepala keluarga kami mengutusku ke sini untuk membantumu menyingkirkan orang ini, lagi pula orang ini sudah banyak menghina keluarga kami... "

 

Pria paruh baya itu tersenyum tipis.

 

Di sampingnya, Renald juga mengangguk-angguk setuju, "Apa yang dikatakan oleh paman benar!"

 

Wiri terlihat sangat kesal dan memilih untuk tidak berkata apa-apa. Sebenarnya, dia sudah berusaha menghentikan keluarganya untuk terus menargetkan Adriel, tetapi sayangnya, sekarang namanya sudah terlalu terkenal.

 

Banyak orang yang ingin menjalin hubungan baik dengan keluarga Dumin dan membantu menyelesaikan dendam lama, sehingga keluarga Maswa mengirimkan Tetua Azka untuk turun tangan.

 

Hal ini benar-benar membuat pusing, dan yang lebih buruk lagi, dia sepertinya tidak punya alasan yang kuat untuk menghalangi mereka. Selain itu, Steven dan yang lainnya sedang bertemu di luar kota, belum tahu apakah sempat kembali atau tidak...

 

"Nggak keluar, ya?"

 

Azka melihat pintu yang tertutup rapat, sambil tersenyum dan melambaikan tangannya berkata, " Bongkar saja."

 

"Siap!" Renald segera maju, berniat menghancurkan pintu tersebut.

 

"Azka! Kamu keterlaluan!"

 

Saat itu, Wennie keluar dengan ekspresi marah, menegur dengan keras dan diikuti oleh Dilan, " Adriel sudah beberapa kali mengampuni nyawa Renald, apa maksudmu? Hanya demi mencari muka pada keluarga Dumin, kamu sampai datang menggedor pintu kami?!"

 

Melihat kecantikan Wennie yang memerah karena kemarahan, mata Azka justru bersinar. Dia berkata, "

 

Ternyata Adriel itu benar-benar jago menyembunyikan wanita cantik."

 

"Wiri, kamu tertarik dengan wanita ini nggak?"

 

Mendengar perkataan itu, Wiri langsung pucat pasi!

 

Apa aku berani tertarik?

 

Wanitaku sendiri saja sudah aku serahkan ke Adriel!

 

"Tetua Azka, ayo kita pergi ... " ujar Wiri.

 

"Wiri, cara bicaramu itu seperti nggak mengenal aku. lagi pula, ini adalah perintah dari kepala keluarga Maswa. Aku nggak bisa melanggarnya ..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1557 Membakar Langit ~ Bab 1557 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.