Bab 1563
Seorang pria tua tersenyum canggung
dan berkata, " Nyonya Fara, waktu itu Gary dan Adriel sudah berselisih
denganku. Kenapa Nyonya harus menyuruh Adriel ikut dalam upacara kepala
keluarga dan merekam silsilah keluarga? Nanti dia jadi besar kepala..."
Dia adalah Tetua Edi yang pernah
berhadapan dengan Gary Tak Terkalahkan di keluarga Lavali.
"Kamu nggak suka?" tanya
Fara dengan nada tenang.
"Nggak berani, nggak berani ...
" kata Tetua Edi dengan cepat.
"Kalian nggak akan berani. Kalau
bukan karena Sekte Pedang menghargai anakku, dan ingin merebutnya dari empat
kekuatan besar lainnya, bagaimana keluarga Lavali bisa memenuhi syarat menjadi
pengikut Sekte Pedang?"
Fara tertawa dingin. "Dulu
anakku dianggap sebagai anak haram. Sekarang aku akan membuat Dito melihat
bagaimana anakku akan menjadi kepala keluarga Lavali yang jujur dan
terhormat!"
"Soal Adriel, dia itu hanya
bawahan anakku!"
Tetua Edi segera berkata, "Iya,
Adriel itu nggak ada apa-apanya. Asalkan Pak Shawn senang, itu sudah
cukup."
Shawn duduk di samping sambil
memejamkan matanya. Dia tidak terlihat sedih atau senang, hanya merasa mereka
berisik.
"Hanya saja, Adriel nggak rela
menerima penghinaan, sepertinya dia sudah bersembunyi. Ini..." ujar Tetua
Edi dengan canggung.
"Dasar berengsek!" umpat
Fara. Bagaimana dia bisa tertarik pada posisi kepala keluarga Lavali hanya
untuk membalas dendam perihal masalah saat itu?
Namun sekarang, Adriel tidak muncul.
Hal ini membuatnya tidak bisa menggunakan kekuatannya!
"Sampaikan! Kalau dia berani
nggak muncul, dia akan seperti Dito, menghindar dan bersembunyi seumur
hidup!" kata Fara dengan nada dingin.
Sementara itu, tiba-tiba seorang
pelayan datang dengan tergesa-gesa, lalu buru-buru berkata, " Adriel
muncul dan memberikan respons."
"Sadar diri juga dia. Dia bilang
apa?" tanya Fara sambil tersenyum puas.
"Dia, dia bilang
"Cepatlah bicara!" ujar
Fara dengan tidak sabar.
"Dia bilang kalau keluarga
Lavali nggak pergi, diia akan menginjak-injak keluarga Lavali..."
Seluruh ruangan menjadi hening.
"Dia... berani sekali!"
teriak Tetua Edi dengan nada marah.
"Shawn! Bunuh pria berengsek
itu!" teriak Fara.
Shawn bahkan tidak membuka matanya
dan berkata dengan tenang, "Aku hanya setuju menjadi kepala keluarga
Lavali. Kalau hanya ada satu orang yang tersisa di keluarga Lavali, aku juga
dianggap sebagai kepala keluarga Lavali. Kalau dia mampu, biarkan dia menghancurkan
keluarga Lavali dengan sesuka hati."
"Apa?"
Tetua Edi dan yang lainnya terkejut.
"Nggak bisa! Aku ingin dia
mati!"
Selesai berbicara, dia bangkit dan
berteriak dengan marah, "Keluarga Lavali, ikuti aku! Aku akan menangkapnya
dan membuatnya membayar apa yang dilakukan oleh Dito!"
Sementara itu, di sisi lain.
Di tempat tinggal keluarga Buana.
Legan mengerutkan keningnya sambil
memandang Renald yang diikat dengan tali di depannya, kemudian berkata,
"Adriel dalam masalah?"
Tubuh Renald penuh dengan luka. Dia
beteriak marah, "Pak Legan, sebagai leluhur, bagaimana kamu bisa
menculikku? Apa kamu benar-benar akan memihak Adriel?"
Legan langsung menamparnya dan
berkata dengan nada dingin, "Omong kosong. Kalau aku nggak memihak Adriel,
apa aku harus memihak Lucas, si tua bangka itu?"
"Batra, selagi Lucas belum
datang, tolong pergi bantu Adriel sebagai pengganti kepala keluarga."
Batra adalah kakak dari Felicia.
Namun, Legan cukup yakin padanya.
Meskipun awalnya Felicia dihukum, Batra sama sekali tidak memberontak. Selama
ini, Batra juga sudah melakukan yang terbaik untuk keluarga Buana.
Saat ini, Batra mengernyit sambil
berkata dengan nada sinis, "Pak Legan, Adriel punya terlalu banyak musuh.
Dia sudah menghina keluarga Dumin. Dia nggak berharga lagi bagi keluarga kami
dan nggak layak untuk dibantu."
"Kalian ngerti apa, pergi
saja!"
Legan mendengkus dingin dengan mata
berkedip kedip dan berkata, "Kalaupun kamu nggak percaya pada pandanganku,
masa kamu nggak percaya pada pandangan Nyonya Freya? Dia melihat potensi dalam
diri Adriel, pasti ada alasan di baliknya. Selama beberapa tahun ini, pilihan
Nyonya Freya nggak pernah meleset ... "
Batra hanya diam saja. Dia tidak
punya pilihan selain berdiri dan pergi dengan beberapa anggota keluarga Buana.
No comments: