Membakar Langit ~ Bab 1567

  

Bab 1567

 

Sekarang sungguh tidak berani menyerang Adriel yang bisa membunuh tingkat langit tahap dua. Jadi harus menyia-nyiakan simbol pedang ini...

 

Saat ini, jurus pedang pertama telah tiba!

 

Cahaya pedang yang berkilauan sangat memesona, seolah-olah ada pedang yang berkekuatan bisa memotong air terjun melayang ke arah Adriel!

 

Saat ini, tatapan Adriel membeku. Ada sesuatu yang dimiliki oleh Sekte Pedang, sehingga cahaya pedang ini membuatnya merasa sedikit luar biasa.

 

Adriel langsung mengangkat pedang setengah jadi itu dan menyerangnya dengan keras.

 

Suara tabrakan terdengar.

 

Tubuh Adriel terus mundur, tetapi dia melihat cahaya pedang ini dengan mata ganda. Pikirannya mulai menganalisis dengan jelas, dia bisa memaksa untuk memecahkan cahaya pedang ini.

 

Namun, Adriel lebih ingin mempergunakan simbol pedang ini untuk dirinya sendiri.

 

"Dasar nggak tahu diri!" kata Adriel.

 

Melihat situasi ini, wajah Edi menjadi sinis dan segera mengendalikan simbol pedang tersebut.

 

Di dalam simbol pedang ini mengandung gerakan bela diri dari Sekte Pedang. Namun semuanya sangat sederhana dan tajam, hanya menginginkan kekuatan pembunuhan maksimum, menusuk, memotong, membelah, memutuskan dan memilih!

 

Tampaknya Adriel kehabisan jalan karena diburu.

 

"Kupikir kamu punya banyak trik, sepertinya ada yang aneh dengan pembunuhan Azka, ya?" kata Edi

 

Edi tersenyum sinis dan mengolok-olok, "Andai kamu pulang menjadi peliharaan keluarga Lavali. Apa kamu senang dikejar-kejar seperti ini sekarang?!"

 

Di sisi lain, Batra juga mulai tidak tahan dengan sikap sombong Adriel dan dengan marah dia berteriak, "Adriel, cukup sudah! Cepat berlutut dan minta maaf kepadanya!"

 

Tingkatan dia setara dengan Fara, tetapi tingkat bela diri Fara terlalu tinggi, jelas dia dilatih oleh guru terkenal!

 

Saat ini, dia sedang menghadapi tekanan yang besar dan terpaksa mundur langkah demi langkah!

 

"Sekarang minta maaf? Sudah terlambat!" tutur Fara.

 

Fara tertawa dingin dan terus mengejarnya!

 

Saat ini, di bawah kendali Edi, gerakan pedang itu tiba-tiba menyatu jadi satu!

 

Melayang dan berubah menjadi cahaya pedang yang memesona. Cahaya putih yang menyilaukan memenuhi seluruh tempat dengan kekuatannya yang sangat menakutkan!

 

Srekk!

 

Ketika cahaya pedang melayang ke arah Adriel, tanah di sekitar Adriel tergores dengan bekas pedang. Banyak energi pedang kecil yang menyerbu Adriel seperti badai topan!

 

"Aku tanya sekali lagi, kamu terima atau nggak?" tanya Edi dengan sombong.

 

Dia tidak ingin membunuh Adriel, karena Fara masih harus mempermalukan Adriel untuk membalas dendam masa lalu.

 

"Adriel! Dasar bajingan, belum menyerah juga! Dia punya simbol pedang dari Sekte Pedang!"

 

Batra juga berteriak dengan keras.

 

"Keahlihanmu sekecil ini, nggak pantas mendapatkan bantuan langsung dari Shawn sendiri. Pantas saja Shawn nggak memandangmu Fara. "kata

 

Fara bisa bergerak bebas dalam pertarungannya, sambil melirik ke arah Adriel dengan senyuman meremehkan.

 

"Bos ..."

 

Dilan keluar dengan hati berat dan sedang ragu apakah harus menyarankan Adrien untuk menyerah saja.

 

Di hadapan Sekte Pedang, Adriel tampak terlalu lemah

 

"Setelah mencari tahu dalam waktu yang lama, ternyata ini maksud dari simbol pedang ... " kata Adriel.

 

Tanpa terduga, tiba-tiba wajah Adriel terlihat terkejut dan kesal saat ini.

 

Dia menggunakan terlalu banyak ilmu rahasia dalam warisan Tabib Agung untuk menganalisis esensi simbol pedang ini, tetapi tidak mendapatkan hasil apa pun. Akhirnya, dia menyadari bahwa dirinya mungkin berpikir terlalu banyak.

 

Cara pembuatan simbol pedang ini terlalu rendah, tentu saja warisan Tabib Agung tidak punya. Jadi Adriel harus belajar sendiri dengan mata gandanya selama beberapa saat ...

 

"Masih berpura-pura!" kata Edi.

 

Edi tidak sabar, lalu dia mengayunkan cahaya pedang untuk memberikan pelajaran darah kepada Adriel.

 

Namun, kali ini Adriel malah melangkah maju dan tiba-tiba muncul bayangan Leluhur Lavali di belakangnya!

 

Duar!

 

Bayangan Leluhur Lavali yang tinggi, dengan aura agung dan misterius. Saat ini dia mengulurkan tangannya yang besar dan dengan cepat meraih cahaya pedang itu!

 

Seluruh tempat bergemuruh, seolah-olah ada gunung kecil yang melintas dengan cepat. Dan cahaya pedang itu tiba-tiba ditangkap oleh tangan besar, kemudian dikepal-kepal dengan keras. Cahaya pedang itu bahkan sedang menghilang dengan cepat!

 

"Aduh!" seru Edi, tiba-tiba berteriak kesakitan. Dia terkena serangan balik dan muntah darah.

 

Dan yang lebih membuat dirinya ketakutan adalah dia sepertinya kehilangan kendali atas simbol pedang ini!

 

"Serang, segera serang dia!" marah Edi dengan sedikit panik.

 

"Serang? Baiklah, seperti yang kamu inginkan!" kata Adriel.

 

Adriel tertawa dingin, tiba-tiba mengangkat tangan dan bayangan Leluhur Lavali di belakangnya juga tiba-tiba menampar dengan telapak tangan yang besar.

 

Dengan suara gemuruh!

 

Dia memukul Edi dengan keras hingga masuk ke dalam tanah, tidak bisa dikeluarkan dengan cara apa pun. Tidak tahu berapa banyak tulang dari tubuhnya yang patah!

 

Adegan ini membuat semua orang terkejut.

 

Saat ini, bayangan Leluhur Lavali masih menyerang. Bayangan gelap dari tangan besar menutupi Edi!

 

"Hentikan! Aku punya warisan ayahmu!" kata Edi.

 

"Nggak perlu repot, bawa saja ke alam bawah kepada ayahku," kata Adriel.

 

"Hari ini aku akan meminta Leluhur Lavali menunjukkan keagungannya untuk membunuh anak cucu yang nggak patuh di keluarga Lavali. Aku akan memperbaiki keluarga Lavali dan mengembalikan ketertiban," kata Adriel dengan dingin.

 

Setelah itu, tangan besar bayangan Leluhur Lavali sekali lagi memukul ke arah lawannya!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1567 Membakar Langit ~ Bab 1567 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.