Bab 1568
Seketika seluruh penonton terpaku dan
terdiam melihat Adriel.
Itu adalah simbol pedang dari Sekte
Pedang.
Kini malah ditekan oleh Adriel begitu
saja?!
Sementara itu, tepat saat pukulan itu
dijatuhkan.
Tiba-tiba Fara bergerak cepat dan
menampar Batra hingga muntah darah. Lalu melintas dengan cepat, mengangkat
tangan dan menyerang bayangan Leluhur Lavali dengan satu tamparan!
Duar!
Asap terangkat di udara.
Kekuatan sisa dari benturan kedua
telapak tangan juga mulai mereda dan menyebar ke kejauhan.
Ketika debu asap menghilang, Fara
berdiri tegak di depan Adriel, dengan gigi yang terkatup rapat dan matanya yang
memerah, dia berkata, "Aku tahu, akhirnya aku tahu! Bagaimana mungkin Dito
dengan mudahnya menyerahkan segalanya!"
"Dia berkata berulang kali bahwa
dia akan menyerahkan semuanya, tapi dia pasti membawa banyak barang bagus untuk
membesarkanmu!" lanjut Fara.
"Dito sialan!" marah Fara.
Menurutnya, Adriel dapat mengeluarkan
kekuatan yang begitu kuat, pasti karena Dito yang secara diam -diam melatihnya
dengan cermat!
Seperti pada masa itu, Dito memihak
kepada ibu kandung Adriel. Fara merasa seperti sedang dipermainkan oleh Adriel
lagi.
"Tentu saja, ayahku membawa
pergi banyak barang bagus. Kalau dia nggak membesarkanku, apa dia harus
membesarkan anak harammu itu?" kata Adriel.
Adriel juga tidak menjelaskan. Hanya
dengan dingin memancing amarah Fara dan mengungkapkan luka lamanya.
Sedangkan hal yang paling tidak bisa
diterima oleh seorang selingkuhan adalah kata-kata anak haram itu!
"Dito, kamu buta! Waktu itu aku
berusaha keras untuk menyenangkanmu, tapi kamu malah mengabaikanku dan malah
lebih tertarik pada wanita murahan itu!" kata Fara.
"Sepertinya kamu belum cukup
menderita setelah menjadi sampah!" lanjut Fara.
Terlihat kebencian yang mendalam pada
wajah Fara yang cantik!
Dia begitu angkuh, tetapi malah
diabaikan oleh Dito waktu itu, sehingga dia mengambil segalanya milik Dito. Dan
sekarang, Dito masih terus mencintai Adriel dan ibunya.
Adriel menggelengkan kepalanya.
Wanita ini sudah gila, dia malah hidup di dalam kebencian selama bertahun-tahun
ini. Meskipun ayahnya menghancurkan ilmunya, tetapi dia hidup dengan bebas dan
bahagia.
Tidak tahu siapa yang menderita
selama bertahun- tahun ini.
"Baik, baiklah. Aku akan
mengantarmu ke alam bawah untuk bersatu dengan ayah dan ibumu yang sudah
meninggal itu!" kata Fara.
Ketika Fara berkata dengan penuh
kebencian, tiba- tiba terdengar suara siulan yang sangat aneh. Suara siulan itu
membuat semua orang di tempat merasa sakit kepala dan telinga mereka
seakan-akan dipenuhi dengan suara setan!
Muncul banyak khayalan di dalam benak
mereka!
"Apa ini?" kata Batra.
Batra yang baru saja menghela napas
lega, tiba-tiba mendengar suara ini membuat dirinya marah.
Suara ini terlalu aneh, seperti
teknik rahasia tertentu...
"Khayalan suara iblis..."
Pandangan Adriel perlahan menjadi
dingin. Dia pernah mendengar Gary bercerita tentang warisan Fara.
Khayalan suara iblis itu bisa
membingungkan pikiran seseorang. Waktu itu, dia memberikan obat kepada ayahnya
sendiri dan dengan bantuan khayalan suara iblis untuk membingungkan ayahnya dan
begitulah cara Shawn dilahirkan.
"Ternyata kamu tahu, ini adalah
warisan tingkat ilahi. Setelah kamu turun ke neraka, beri tahu Dito bahwa kamu
mati ditanganku!" teriak Fara.
Fara sedang berteriak dengan keras.
Khayalan suara iblis makin kuat. Dengan gerakan ini, dia dianggap sangat kuat
di antara para Master Langit dan bahkan dapat menyelesaikan Adriel hanya dalam
sekejap mata!
Saat ini, Batra memegang kepala,
rasanya seperti kepalanya mau pecah, hidung dan mulutnya berdarah.
Barusan Fara mempertimbangkan bahwa
ada orang lain di sekitarnya, jadi dia tidak menggunakan serangan ini.
Sekarang Fara tidak ada keraguan
lagi. Khayalan suara iblis menyapu seluruh penonton!
Kekuatan yang tak tertandingi!
Mengeluarkan jeritan kesakitan dan
berkata, " Adriel, kamu telah mengecewakanku! Seharusnya aku nggak datang
untuk melindungimu!" kata Batra.
Sambil berkata begitu, dia berjuang
untuk mundur.
Namun, pada saat itu Fara berteriak
marah, "Kenapa kamu pergi? Siapa yang melindungi Adriel, dia akan menjadi
musuhku dan dia harus mati!"
Setiap suara yang Fara keluarkan
adalah untuk memicu khayalan suara iblis. Saat ini, dia meluncur dengan cepat,
menepuk dengan telapak tangannya dan langsung memukul Batra hingga terlempar ke
udara dan jatuh dengan keras ke tanah.
Baju di dadanya hancur dan muncul
sebuah cekungan berbentuk telapak tangan.
Kini, Fara mengangkat tangannya dan
dengan penuh kemarahan dia menuju Adriel. Dia berkata dengan tatapan yang penuh
dengan kebencian, " Matilah!"
Namun, ketika gelombang khayalan
suara iblis itu melanda Adriel.
Ekspresi wajah Adriel tidak berubah.
Dia tersenyum penuh arti dan berkata, "Lihatlah apa ini!"
No comments: