Membakar Langit ~ Bab 1573

  

Bab 1573

 

"Itu, Pak Adriel, bagaimana kalau kamu bertemu dengan leluhur keluargaku, sekalian bantu aku bicara baik-baik? Lagipula, aku juga sudah berusaha keras..."

 

Saat itu, Batra merasa gelisah.

 

Posisinya kini berubah total, dia mulai memanggil Adriel dengan sebutan pak, sikapnya berubah sangat sopan, bahkan dia berharap Adriel bisa memberikan sedikit penghargaan kepadanya.

 

Namun, Adriel hanya meliriknya sebentar dan berkata, "Jika kamu memanggilku pak lagi, aku akan menghajarmu."

 

"Kamu..."

 

Batra menatapnya dengan mata terbelalak, lalu berkata dengan marah, "Pak Adriel, aku hanya memberimu kesempatan! Sekarang kamu sudah membuat masalah dengan Shawn, keluarga Dumin, dan keluarga Maswa ..."

 

Plak!

 

Adriel melayangkan sebuah tamparan, Batra terkejut dan tidak sempat menghindar. Dia tidak menyangka Adriel akan bergerak secepat itu. Tamparan itu membuatnya terlempar keluar pintu dan jatuh terhempas ke tanah dengan keras.

 

Adriel tidak peduli sama sekali, dia berbalik dan masuk ke dalam vila.

 

Harriet dengan dingin berkata, "Jika keluarga Buana ada masalah, biar mereka datang ke keluarga Janita!

 

Setelah itu, dia mengikuti Adriel masuk.

 

Batra hanya bisa menatap punggung mereka yang makin menjauh, matanya dipenuhi api kemarahan, wajahnya terasa panas karena tamparan itu. " Memanggilmu pak, kamu benar-benar merasa aku memberimu muka? Sial... " gumamnya.

 

Saat itu, anak buah Batra yang ikut bersamanya terlihat cemas dan buru-buru mendekat, "Apa kamu baik-baik saja?"

 

"Pergi!"

 

Batra menggeram dengan marah, "Karena Adriel nggak tahu diri, jangan salahkan aku. Aku ingin lihat, saat dia dihancurkan oleh Shawn, apakah dia akan memohon pada keluarga Buana!"

 

Sementara itu, Adriel tidak terlalu memedulikannya. Di dalam vila, dia menyajikan teh untuk Harriet dan dengan nada pasrah berkata, "Kakak, sekarang situasinya sangat berbahaya. Kalau nggak ada urusan penting, jangan ikut campur ..."

 

"Omong kosong! Aku juga ingin santai, tapi bagaimana bisa tenang dengan adik yang selalu membuat masalah seperti kamu?!" ujar Harriet.

 

"Mulai sekarang, lebih hati-hati. Shawn kini punya dukungan dari Sekte Pedang," lanjutnya.

 

Harriet terlihat berpura-pura dewasa dan menghela napas. Dia masih terlihat seperti gadis ceria yang suka bermain, tetapi Adriel dengan peka merasakan ada yang tidak beres.

 

Meskipun dia terlihat santai dan tidak memedulikan apa-apa, ada kekhawatiran yang tak bisa dihilangkan di wajahnya yang ceria.

 

"Tadi kamu bilang... Nyonya Freya sudah meninggalkan Kota Yuria?" tanya Adriel tiba-tiba.

 

"Aku baru saja turun dari Gunung Timbaran, setelah menemani bibiku mengurus para orang tua itu. Begitu dia mendengar kabar tentang masalahmu, dia berhasil menenangkan orang-orang tua dari Sekte Pedang dan sekaligus meminta aku untuk mengawasimu. Dia sudah berangkat, sangat terburu -buru... " kata Harriet.

 

Lalu dia menghela napas dengan lembut.

 

Adriel merasa ada yang aneh, Harriet sampai dibawa oleh Nyonya Freya ke Gunung Timbaran dan ikut serta dalam pertemuan orang-orang tua itu. Sepertinya posisinya dalam pandangan Nyonya Freya lebih tinggi daripada yang dia kira ...

 

"Ada urusan apa yang begitu mendesak? Bukankah yang paling penting sekarang adalah seleksi kekuatan wilayah utara?" tanya Adriel dengan bingung.

 

"Tahukah kamu kenapa kekuatan wilayah utara datang ke Srijaya untuk memilih orang?" lanjut Adriel.

 

Harriet tampak seperti sedang terbebani dengan kekhawatiran yang mendalam, matanya menunjukkan keletihan yang tak bisa disembunyikan.

 

Namun, wajah cantiknya tetap membuat orang kasihan melihatnya.

 

Dilan diam-diam menutup pintu dan keluar, memutuskan untuk menjaga pintu agar Wennie tidak bertemu dengan Harriet.

 

"Ada yang sedang dirahasiakan di balik ini?" tanya Adriel lagi. Dia sudah lama penasaran dan tentu saja ingin tahu lebih lanjut.

 

"Aku baru tahu juga. Ternyata mereka datang untuk menyelamatkan seseorang," ujar Harriet.

 

Lalu menghela napas ringan dan lanjut berkata, Dulu ada seorang tokoh besar yang berkeliling dunia, tetapi hilang di Srijaya. Orang itu terperangkap di suatu tempat di Srijaya." 11

 

"Sekarang, bibiku sedang membantu mencari tempat di mana orang itu terperangkap ... "

 

"Apa?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1573 Membakar Langit ~ Bab 1573 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.