Membakar Langit ~ Bab 1574

  

Bab 1574

 

Adriel agak terkejut. Tokoh besar?

 

Dengan begitu banyak orang yang datang, tokoh besar yang dimaksud pasti benar-benar besar.

 

Orang yang paling berpengaruh muncul di Srijaya dalam beberapa tahun terakhir, seharusnya adalah gurunya atau Iblis Darah, tidak ada yang lain... Tunggu dulu!

 

Adriel tiba-tiba teringat, ketika berada di Lembah Iblis Darah, sudah ada orang yang mendahuluinya.

 

Namun, orang itu cukup bijaksana, hanya mengambil sebagian harta karun Iblis Darah, sementara yang lainnya dibiarkan untuk orang yang beruntung, yang berarti untuk dirinya sendiri.

 

Apakah orang itu yang dimaksud?

 

"Apa hubungannya dengan pemilihan pemuda Srijaya?" tanya Adriel dengan bingung.

 

"Katanya, tempat di mana tokoh besar itu terperangkap agak unik, bisa menghisap energi darah manusia, hanya pemuda dengan energi darah yang kuat yang bisa bertahan," ujar Harriet

 

Lalu, dia melanjutkan dengan sedikit tidak senang," Mereka memilih orang dari Srijaya karena nggak ingin orang dari wilayah utara masuk untuk mengambil risiko."

 

"Mengenai pembagian kekuatan baru di Srijaya, itu hanyalah penghargaan untuk pemuda kuat Srijaya," lanjut Harriet lagi.

 

Kekuatan besar dari wilayah utara ini memang cukup licik. Mereka ingin menyelamatkan orang, tetapi tidak ingin orang mereka mengambil risiko. Seolah-olah hidup orang Srijaya tidak berarti?

 

Namun, setelah mendengar bahwa tempat terperangkap tersebut bisa menghisap energi darah, Adriel merasa tebakannya makin mendekati kebenaran.

 

Tokoh besar yang terperangkap itu mungkin memang orang yang mengambil sebagian harta karun Iblis Darah, hanya saja dia tidak memahami warisan Iblis Darah sehingga terjadi masalah ...

 

"Ini masih menjadi rahasia, selain lima kekuatan besar dan keluarga Janita kami, nggak ada yang tahu, apalagi soal keberadaan bibiku. Kamu harus sangat berhati-hati dan nggak memberitahukan kepada siapa pun," kata Harriet dengan serius.

 

Adriel tersenyum lalu berkata, "Tenang saja, aku paling pandai menjaga rahasia."

 

"Bibiku berpikir bahwa pemilihan dari wilayah utara ini bukanlah hal yang baik. Apa kamu ingin ikut atau nggak itu terserah padamu, tapi saranku adalah jangan ikut!" kata Harriet dengan serius.

 

Lalu dia melanjutkan, "Lima kekuatan besar ini hanya omong kosong belaka. Apa mereka akan mendapat manfaat atau nggak itu belum tentu. Begitu mereka pergi untuk menyelamatkan orang, mereka mungkin nggak akan kembali!"

 

Bagaimanapun, menurutnya, tindakan lima kekuatan besar ini cukup menjijikkan.

 

Mereka berkata memilih pewaris, tetapi apa yang mereka berikan hanya sekedar gelar pewaris dan sedikit kekuasaan kepada Srijaya saja.

 

Namun, mereka ingin orang-orang pergi untuk hidup dan mati demi mereka, itu tidak sebanding!

 

Orang-orang yang bisa menonjol dalam seleksi ini adalah sosok-sosok luar biasa, dan mereka bisa meraih kesuksesan besar di Srijaya dengan kemampuan mereka sendiri!

 

"Baiklah, terima kasih sudah memberitahuku," ujar Adriel.

 

Adriel menghembuskan napas pelan, mengetahui keadaan adalah kunci untuk meraih kemenangan.

 

Dengan mengetahui beberapa informasi sebelumnya, akan lebih mudah baginya untuk bertindak ke depannya.

 

"Bibiku sekarang juga sedang pergi berpetualang, kalau aku nggak bisa mengawasimu, kamu bisa tinggal di keluarga Janita," kata Harriet.

 

Harriet benar-benar berbicara dengan hati-hati, tetapi dalam kata-katanya dia masih merasa cukup khawatir dengan kondisi Nyonya Freya.

 

"Tenang saja, Nyonya Freya akan baik-baik saja," kata Adriel.

 

Dia tersenyum dan tidak khawatir. Nyonya Freya mendapat bimbingan dari Tabib Agung, jadi dia tidak akan jatuh dalam masalah yang berhubungan dengan Iblis Darah.

 

"Kalau begitu mengenai pemilihan ini... " tanya Harriet. Dia menatap Adriel dengan penuh harap.

 

"Sudahlah, aku nggak akan ikut," ujar Adriel.

 

Melihat ekspresi cemas di wajahnya, Adriel merasa geli. Ini hanya pemilihan saja, apakah ikut atau tidak, itu tidak terlalu penting.

 

"Syukurlah."

 

Harriet akhirnya merasa lega, tetapi segera berkata lagi, "Oh, ya, apa kamu bisa mengirim Azka kembali ke keluarga Maswa?"

 

"Tenang saja, nggak perlu kamu yang meminta maaf. Aku sudah berbicara dengan kepala keluargaku, dia akan mengatur penyelesaian masalah antara kamu dan keluarga Maswa," ujar Harriet.

 

"Adriel, kali ini kamu harus mendengarkan aku. Kamu adalah adikku, aku pasti akan menjagamu! Setelah bibiku kembali, kita akan membalas dendam!" lanjutnya lagi.

 

Melihat gadis kecil ini dengan cekatan mengatur segalanya, Adriel hanya bisa merasa tak berdaya dan merasa geli.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1574 Membakar Langit ~ Bab 1574 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.