Membakar Langit ~ Bab 1578

  

Bab 1578

 

"Jangan beri dia kesempatan untuk bernapas, serang bersama-sama!" teriak Azka. Dia tahu betapa kuatnya Adriel.

 

Seketika, tiga anggota keluarga Maswa yang berada di belakangnya meledakkan energi sejati mereka dan menyerang Adriel. Meskipun mereka semua adalah ahli tingkat bumi, kekuatannya tidak bisa diremehkan.

 

Beragam energi sejati menyerang dengan gemuruh, seolah-olah gunung besar menghantam Adriel.

 

Adegan ini membuat Harriet terkejut. Dia buru-buru mundur dengan hati cemas, tetapi dia tidak berdaya.

 

Dengan levelnya yang hanya Guru Bumi tingkat sembilan, dia tidak cukup kuat untuk terlibat dalam pertarungan seperti ini.

 

Namun, di detik berikutnya, semua orang mendengar suara ledakan petir yang memekakkan telinga.

 

Semua orang menyaksikan dengan mata terbelalak.

 

Adriel berdiri tegak dengan pedang di tangannya, petir besar turun dari langit seperti amarah surgawi, menggetarkan hati semua orang. Rasanya seperti kekuatan langit telah turun ke dunia.

 

Dalam sekejap, petir itu terpecah menjadi banyak cabang, mengubah lokasi tersebut menjadi lautan petir. Di tengah kekacauan, semua orang terjebak, Adriel melompat maju.

 

Baam!

 

Energi sejati dari para ahli tingkat bumi langsung dihancurkan oleh serangan Adriel. Tubuh tiga ahli tingkat bumi itu terpental, sebagian tubuh mereka hancur menjadi daging, pemandangannya sangat mengerikan.

 

"Tubuh apa itu?" seru Azka kejut. Dalam pertempuran sebelumnya, Adriel tidak menunjukkan kekuatan tubuh seperti itu. Dia ketakutan dan mundur terus-menerus.

 

Namun, sesaat kemudian, pupil matanya mengecil.

 

Adriel sudah berada tepat di depannya, meraih lehernya dengan erat.

 

"Kali ini, kamu memang harus mati..." ucap Adriel dengan dingin.

 

Mendengar suara dingin Adriel, Azka mulai gemetar hebat, matanya dipenuhi rasa takut. Bagaimana mungkin dia lagi-lagi jatuh ke tangan Adriel?

 

"Nggak! Jangan! Aku salah ... Aku salah ... " ucap Azka dengan suara gemetar.

 

"Hentikan! Kamu datang ke sini untuk memberikan penjelasan kepada leluhur keluarga kami, kamu nggak boleh... " ucap Waren. Ekspresinya berubah dan dia segera menegur.

 

"Penjelasan?" gumam Adriel sambil tersenyum sinis. Dengan satu ayunan pedang, dia memutuskan leher Azka. Kepalanya bergulir tepat ke dalam salah satu kotak kayu yang sebelumnya dibawa Waren.

 

"Ini penjelasanku untuk Lucas!" ucap Adriel.

 

"Be, berani-beraninya kamu!" teriak Waren. Dia sangat marah hingga matanya hampir pecah.

 

Namun, Adriel tidak berhenti. Dia kembali mengayunkan pedangnya, membunuh seorang ahli tingkat bumi yang terluka parah, lalu melemparkan kepalanya ke kotak kayu lainnya.

 

"Ini penjelasan kedua!" lanjutnya.

 

Sembari berbicara, dia menyerang kembali seperti dewa kematian dengan membawa kotak kayu di tangannya.

 

Dia bagaikan harimau yang masuk ke dalam kawanan domba.

 

Dia mengayunkan pedangnya lagi, kemudian darah mengalir deras.

 

"Ini penjelasan ketiga!" lanjut Adriel.

 

Tubuh Adriel berlumuran darah, aura pembunuhannya sangat kuat. Dengan pedangnya, dia maju menyerang Waren yang memandangnya dengan ketakutan.

 

Melihat Adriel yang mengeluarkan aura pembunuh seperti dewa perang, Waren merasa gentar. Di bawah tekanan mengerikan dari kekuatan pembunuh ini, dia mundur tanpa sadar.

 

Namun, pada saat itu, suara raungan naga gajah, bersama dengan teriakan marah Adriel, menggema di seluruh tempat, "Dan kamu, adalah penjelasan keempat!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1578 Membakar Langit ~ Bab 1578 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.