Bab 1580
Carlos menatap dengan mata penuh
kemarahan, kedua tangannya mengepal erat, tetapi titik-titik akupunturnya telah
disegel, membuatnya tidak dapat melakukan apa-apa.
Dia tidak pernah menyangka, niat
baiknya untuk meredakan permusuhan justru berakhir seperti ini. Pihak lawan
berani sekali, mereka mengabaikan wibawa keluarga Janita dan menindasnya tanpa
ampun.
"Apa kamu belum memahami situasi
sekarang? Pemilihan besar di wilayah utara adalah peristiwa besar yang akan
mengubah seluruh struktur kekuatan di kota Srijaya," ucap Lucas.
"Keluarga Janita nggak memiliki
dukungan kuat di belakang, ditambah lagi telah menyinggung Lembah Ilahi Obat.
keluarga kalian pasti akan tersingkir dan yang akan menggantikan keluarga
Janita... adalah keluarga Dumin," lanjutnya.
Bicara tentang ini, Lucas tersenyum
sambil menatap Harson dan berkata, "Pak Harson, mulai sekarang keluarga
Maswa akan bergantung padamu."
Meskipun Harson hanya seorang kepala
keluarga dan dalam hal senioritas jauh lebih rendah daripada Lucas, dia merasa
sangat bangga saat dipandang setara oleh Lucas sekarang.
Namun, dia tetap memasang senyum
rendah hati, berkata, "Pak Lucas memang bijaksana, keputusan keluarga
Maswa untuk mendukung kami lebih awal akan menjamin kemakmuran keluarga Maswa
setidaknya hingga seratus tahun ke depan."
"Sementara sisa kekuatan
keluarga Janita, haha, nanti kita bagi bersama," lanjutnya.
Namun, saat mengucapkan itu, wajah
Harson tiba- tiba berubah pucat. Dia memuntahkan darah hitam yang langsung
mengotori meja.
"Pak Harson, apa lukamu belum
sembuh?" tanya Lucas segera. Dia terlihat khawatir dan buru-buru
memerintahkan seseorang untuk membawa obat.
Seorang pria paruh baya di belakang
Harson berkata dengan penuh perhatian, "Pak, mohon bertahan sebentar.
Leluhur telah menemukan seorang tabib hebat yang akan membawakan obat untukmu
..."
"Nggak apa-apa," ucap
Harson. Dia menghapus darah segar di sudut bibirnya, memaksakan senyum dan
berkata, "Anakku sudah meminta obat kepada pewaris Sekte Dokter Surgawi,
luka seperti ini bukan apa-apa bagi pewaris Sekte Dokter Surgawi."
Pewaris Sekte Dokter Surgawi ...
Mendengar itu, mata Lucas segera
dipenuhi rasa hormat. Inilah alasan dia bersikeras mendukung keluarga Dumin.
Pada saat ini, tiba-tiba ada
seseorang melapor, " Lapor Leluhur, Waren telah mengirimkan kotak untuk
menyampaikan tugas!"
Sambil melaporkan, orang itu membawa
empat kotak dan meletakkannya di atas meja.
"Ini..." tanya Harson
dengan penasaran.
Lucas tersenyum tipis, "Ini
adalah hadiah dari Adriel sebagai permintaan maaf kepada keluarga Maswa. Aku
meminta Waren untuk membuatnya menjadi hadiah perkenalan untuk keluarga
Dumin."
Sambil berbicara, dia melihat keempat
kotak itu dan berseru terkejut, "Awalnya aku hanya meminta dia memotong
satu kaki dan satu lengannya, tampaknya Waren melakukan pekerjaan dengan baik,
langsung memotong keempat anggota tubuhnya hingga nggak berbentuk ... "
"Apa?" seru Carlos.
Mendengar itu, wajah Carlos langsung
pucat pasi. Dia gemetar saat menatap kotak-kotak itu, bertanya dengan suara
bergetar, "Itu... Adriel?"
Sebelum Nyonya Freya pergi, dia telah
memesan Carlos untuk menjaga Adriel dengan baik, tetapi sekarang ada empat kotak
di depannya... Dia tidak berani melihatnya lagi.
"Cepat buka!" ucap Harson.
Melihat kotak itu, Harson pun menjadi
bersemangat. Wajahnya menunjukkan kejam dan dendam.
Carlos menutup matanya dengan putus
asa, tidak tahan untuk melihat lebih jauh.
Lucas tersenyum tipis, membuka
kotak-kotak itu dengan tangannya sendiri.
Pada saat berikutnya, dia tiba-tiba
terpaku di tempat.
Isi kotak pertama adalah kepala
seorang anggota keluarga Maswa.
"Nggak mungkin! Ini nggak
mungkin!" teriak Lucas karena terkejut hebat. Dia membuka satu kotak lagi,
lalu satu lagi, hingga membuka kotak terakhir. Di dalamnya ada kepala
favoritnya, Waren!
Suasana di tempat itu langsung hening
mencekam.
Carlos merasa ada yang tidak beres,
dia membuka matanya dan langsung terpaku melihat kepala itu.
Mata Harson berkedut, wajahnya sangat
muram.
Ini adalah penghinaan dan provokasi
terang- terangan!
"Leluhur, orang ini sangat
sombong," ucap Harson. "Adriel, Adriel ... " geram Lucas.
No comments: