Membakar Langit ~ Bab 1582

  

Bab 1582

 

"Waktunya nggak ada," kata Harriet dengan cemas.

 

"Percayalah padaku." Adriel berkata dengan acuh tak acuh. Namun, hal tersebut membuat Harriet terkejut, karena seakan-akan kata-kata tersebut tidak bisa dibantah, mirip seperti sikap Nyonya Freya pada saat-saat tertentu.

 

"Aku mau lihat bagaimana kamu akan membunuh orang-orangku."

 

Pada titik ini, Caesar berkata dengan penuh penghinaan, "Serang dia! Uji kemampuannya dan kita lihat pengalaman apa yang akan dia dapatkan."

 

Lucas dan Harson sama-sama merasa agak tidak mengerti bagaimana Adriel bisa mengalahkan tingkat langit tahap kedua. Setelah memikirkannya dengan cermat, satu-satunya kemungkinan adalah jika Adriel sudah mengalami suatu peristiwa besar dalam tujuh hari ini.

 

Hal tersebut membuat jantung mereka berdebar tanpa henti. Perintah yang diberikan bukan hanya membunuh Adriel, tetapi juga merebut segala sesuatu yang dimiliki Adriel.

 

Begitu kata-kata tersebut terucap ...

 

Seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahun dengan penampilan yang gagah berani, yang berada di sebelah Caesar, langsung bertindak.

 

Pria itu menarik pisau besar dari pinggangnya. Pisau itu berwarna hitam dan terlihat luar biasa. Ketika dia mengangkat tangannya, cahaya pisau yang berwarna hitam langsung berpendar dan menebas ke leher Adriel.

 

Klang!

 

Adriel mengangkat alisnya dan mengangkat pedang setengah jadi miliknya bagaikan tongkat, lalu mengayunkannya ke bawah dengan keras.

 

Seekor ular petir besar muncul dan melilit pisau lawan.

 

Dalam sekejap, bilah pisau itu langsung bergetar hebat dan melepaskan percikan-percikan api yang menyilaukan. Segera saja, pada permukaan pisau mulai terlihat adanya retakan-retakan. Seakan- akan, pisau tersebut sudah melewati ratusan hingga ribuan tahun dalam sekejap mata dan kehilangan seluruh intisarinya.

 

Wajah pria itu sendiri juga langsung berubah. Dia pun buru-buru terbang mundur. Namun, pria itu merasa pisau tingkat bumi miliknya sekarang sudah kehilangan intisarinya secara signifikan, sehingga kekuatannya menjadi jauh berkurang.

 

"Cuma dengan mengandalkan senjata tingkat langit itu saja?"

 

Caesar angkat bicara dan menatap dingin pada pedang setengah jadi itu, seakan mencoba menemukan sesuatu darinya.

 

"Benar, benar. Aku memang cuma mengandalkan pedang setengah jadi ini. Kekuatan bertarungku sendiri nggak terlalu hebat, jadi kalian bisa datang dan membunuhku sesuka kalian."

 

Adriel menunjukkan senyum ceria, tetapi penuh dengan penghinaan.

 

Hal ini membuat semua orang terlihat muram. Tentu saja, mereka tidak akan percaya omong kosong itu.

 

"Jangan ragu untuk mengorbankan senjata kalian. Tekan dia lebih jauh lagi. Apa pun yang bisa kalian ambil darinya, leluhur akan memberikan hadiah besar untuk kalian."

 

Klang!

 

Mendengar kata-kata tersebut, pria gagah berani tadi tiba-tiba tidak lagi merasa tertekan. Dia kembali mengangkat pisaunya dan menebas ke arah Adriel. Matanya yang menatap Adriel di balik kilauan cahaya pisau terlihat berapi-api, seakan tengah melihat harta karun.

 

Ketika masih muda, pria itu juga merupakan seorang genius yang terkenal di keluarga Maswa.

 

Sayangnya, kemudian dia secara berangsur-angsur tertinggal dalam kultivasinya dan hanya mampu mencapai master langit tingkat satu. Sekarang, pria itu ingin menggunakan sumber daya Adriel untuk melanjutkan jalannya sebagai seorang genius.

 

Namun, detik berikutnya, wajah pria itu langsung berubah.

 

Tampak olehnya Adriel memancarkan cahaya keemasan yang mengerikan. Kemudian, muncul bayangan Leluhur Lavali di belakang Adriel.

 

Cahaya keemasan yang memancar dari bayangan Leluhur Lavali begitu menyilaukan hingga membutakan matanya. Ditambah lagi, bayangan tersebut membawa kekuatan yang begitu besar, yang seakan datang menyerang bagaikan menumbangkan gunung dan menjungkirbalikkan lautan.

 

"Mau mengujiku? Memangnya kamu pantas?"

 

Wajah Adriel menjadi dingin. Meskipun ada perbedaan besar antara master langit tingkat satu dan master langit setengah langit, Adriel tidak perlu melepaskan Teknik Penerobos Surgawi.

 

Bayangan Leluhur Lavali yang berwarna emas itu mengayunkan telapak tangannya yang besar dan menyerang pria itu bagaikan cakram emas. Kemudian, pedang setengah jadi di tangan Adriel menebas secara melintang disertai suara berdentang.

 

Pisau besar di tangan lawannya langsung membusuk, terkuras habis energi intinya dan akhirnya hancur berkeping-keping.

 

Brak!

 

Telapak tangan Leluhur Lavali yang besar itu menghantam pria tersebut dan mengenai dadanya, sehingga membuat pria itu langsung terbang menjauh.

 

Dada pria itu langsung melesak ke dalam. Dia langsung memuntahkan banyak darah yang bercampur dengan beberapa potongan organ dalamnya. Bukan hanya tulang dadanya yang patah, tetapi organ dalamnya juga langsung ikut hancur.

 

Pria itu jatuh ke tanah. Napasnya tersengal-sengal. Segera saja, dia kehilangan nyawanya.

 

Semua orang menjadi terkejut. Master langit tingkat satu menjajal tiga jurus Adriel dan langsung tewas?

 

Metode bertarung Adriel yang begitu kuat dan kejam ini membuat mereka merasa ketakutan.

 

"Satu nyawa master langit hanya bisa menjajal tiga jurus Adriel... "

 

"Bayangan Leluhur Lavali dan Tubuh Elemen Matahari milik Adriel kembali mengalami peningkatan...."

 

Caesar memicingkan matanya dan tiba-tiba melihat ke belakang. "Kirim satu orang lagi!"

 

Caesar sama sekali tidak peduli jika orang dari keluarga Maswa sudah meregang nyawa. Hal besar yang dimiliki Adriel jauh lebih berharga dibanding nyawa seorang master langit.

 

Kenapa bukan kamu sendiri saja yang pergi, bajingan!

 

Semua orang yang ada di belakang Caesar mengutuk di dalam hati. Namun, mereka semua mundur dengan hati-hati dan tidak berani menghadapinya secara langsung...

 

Wajah Caesar langsung menjadi muram. Apa dia sendiri yang harus maju?

 

Adriel jelas-jelas bukan orang biasa.

 

Aku bukan bodoh. Kenapa aku harus mempertaruhkan nyawa sendiri, sementara aku punya anak buah?

 

Jika kami menyerang bersama, kami bisa langsung membunuh Adriel. Akan tetapi, bagaimana jika Adriel masih menyimpan jurus rahasia dan belum sempat digunakannya?

 

"Dia harus ditangkap untuk menghilangkan sakit hati dan kebencian keluarga Dumin!"

 

Pada titik ini, seorang pria paruh baya berkata dengan sedih di tengah kerumunan orang-orang.

 

Pria itu adalah anggota keluarga Dumin...

 

Caesar pun menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Baiklah, kita serang dia bersama-sama. Tapi, perhatikan batasnya. Jangan sampai membunuhnya."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1582 Membakar Langit ~ Bab 1582 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 10, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.