Membakar Langit ~ Bab 1751

 

Bab 1751

 

Sosok ramping itu mulai terbentuk, melangkah di jalur pelangi yang sudah dibentuk, dengan aura mengejutkan yang membuat semua orang di sana merasa sangat ketakutan.

 

Sosok itu tidak berbicara, tetapi penampilannya saja membuat suasana menjadi sangat tegang. Yarno beserta yang lainnya terkejut dan merasa bingung, ekspresi mereka menjadi serius.

 

"Kamu ... siapa?"

 

Farhan mengernyit sambil membuka mulutnya seolah hendak bertanya. Akan tetapi, begitu selesai berbicara, dia mengambil tindakan secara tidak terduga!

 

Karena sosok ini memberinya perasaan yang sangat tidak nyaman, dan aura semacam itu tidak ada bandingannya!

 

Farhan hanya bisa melakukan serangan diam-diam untuk mengujinya.

 

Tamparan telapak tangan tampak biasa saja, tidak berbeda dari sebelumnya, tetapi ekspresi Liana langsung berubah drastis. Itu adalah pukulan penuh kekuatan dari Farhan, yang meleburkan seluruh ilmu bela diri seumur hidup menjadi satu telapak tangan. Tamparan telapak tangan ini memiliki pesona bela diri yang paling sederhana.

 

Namun, sosok ramping itu tidak bergerak dan cahaya merah keemasan yang mengelilinginya tiba- tiba menyeruak.

 

Untuk sesaat, langit dan bumi seolah bergetar bersamaan. Ada ribuan makhluk dalam bentuk samar-samar, berevolusi di lautan cahaya yang dibentuk dari sinar cahaya, mengambang, tenggelam, duduk bersila, sangat mulia!

 

Momentum luar biasa meledak, seolah-olah langit dan bumi bergetar. Sosok ramping itu masih tidak bergerak, tetapi makhluk mengambang di lautan cahaya emas kemerahan itu mengeluarkan teriakan.

 

Gempa besar terjadi di daratan dan cahayanya sangat cemerlang.

 

Menghalangi langit dan matahari.

 

Tubuh Farhan terguncang hebat, seolah-olah dia telah menderita ribuan pukulan di dalam tubuhnya. Pria itu memuntahkan darah, yang bercampur dengan organ dalamnya. Lalu, darah itu menyembur di udara!

 

"Jangan!"

 

Farhan berteriak keras, matanya terguncang oleh darah dan air mata. Ada semburat ketakutan yang tak bisa diungkapkan tepat di wajahnya. Dia langsung melarikan diri tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

 

Namun, Farhan seperti terjebak di rawa. Dia muntah darah tanpa henti dan tubuhnya terbakar dengan cahaya merah. Cahaya merah itu tampak seberat gunung, menghancurkan tubuhnya seperti porselen dan memunculkan banyak retakan.

 

Langit langsung dipenuhi dengan darah.

 

"Senior! Selamatkan hidupku, selamatkan hidupku!"

 

Seluruh tempat itu menjadi sunyi senyap. Liana juga sangat terkejut.

 

Jangankan Liana, bahkan Adriel pun agak terkesiap.

 

Wendy ... terlalu kuat!

 

Apakah sisik emas itu perwujudan dari sosok Wendy atau semacam sihir?

 

Itu seperti dewa yang datang ke dunia. Siapa yang bisa menandinginya?

 

Kejadian itu menyebabkan Yarno beserta yang lainnya menjadi bingung.

 

Siapa yang mengira bahwa ahli yang luar biasa seperti itu akan terprovokasi pada saat-saat terakhir?

 

"Cepat selamatkan aku!"

 

Di medan perang, raungan Farhan terus terdengar. Dia naik dan turun di tengah cahaya merah, tubuhnya terus-menerus runtuh, daging dan darahnya berubah menjadi lumpur, melayang di udara.

 

Wendy bisa membunuhnya kapan saja, tetapi sepertinya dia tidak terburu-buru. Cahaya merah itu berubah menjadi daging dan darah, menggilingnya sedikit demi sedikit!

 

Namun, kali ini wajah Yarno beserta yang lainnya menjadi pucat.

 

"Siapa Senior? Dari mana asalmu? Tolong hentikan, kami nggak butuh warisan Tabib Agung!"

 

Jeff menelan ludahnya dan memohon ampun dengan suara gemetar.

 

Ini semua terlalu mengejutkan. Lawannya bukanlah manusia, dia jelas hanya mitos!

 

"Senior mungkin berada di tingkat ilahi agung. Kenapa harus repot-repot berurusan dengan orang lemah sepertiku? Atau kamu kerabatnya Tabib Agung? Mari kita bicarakan baik-baik... "

 

Yarno menyahut dengan susah payah.

 

Saat ini, dia tidak bisa menebak tingkatan dari lawannya. Lagi pula, kesenjangannya terlalu besar dan Yarno tidak memiliki pengalaman di tingkat itu.

 

Pada saat ini, Farhan tiba-tiba berteriak putus asa.

 

Cahaya merah melesat, momentumnya melonjak. Sosok itu melambaikan tangannya dengan lembut, lalu cahaya merah menyebar, dengan kekuatan menghancurkan segalanya.

 

Lalu, tubuh Farhan yang mengambang di cahaya merah, retak secara perlahan dan akhirnya menghilang sepenuhnya, hancur berkeping-keping.

 

Sinar cahaya merah keemasan melonjak, lalu mengeluarkan pil berwarna hijau yang mengambang di sinar cahaya tersebut.

 

Begitu muncul, seekor ular petir perak melintas di langit.

 

Semua orang langsung terpaku.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1751 Membakar Langit ~ Bab 1751 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 19, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.