Bab 273
"Dia adalah Lemon Manis."
Guntur melempar buku tamu ke wajah
Seno, "Apa kamu buta huruf? Nama ini sangat jelas!"
Para streamer yang ada di sekitar
Nindi mulai mengaktifkan mode sindiran.
"Kapten ini otaknya ketiban
pintu apa? Satu-satunya streamer yang nggak pernah menunjukkan wajah ya cuma
Nindi."
"Iya, 'kan? Tadi ada yang bilang
Nindi nggak lulus tes basis. Apakah ini lelucon? Tes masuk klub lebih sulit
daripada tim nasional, apa gimana?"
"Dengan kemampuan Nindi, dia
bisa mengalahkan siapa pun di antara kita. Kalau sampai nggak lulus tes klub,
jelas ada yang nggak beres di baliknya."
Tangan Seno bergetar, dia melihat
nama di data tamu.
Memang Lemon Manis ini adalah seorang
streamer, dan foto profilnya adalah karakter fiksi.
Bagaimana dia bisa berpikir bahwa ini
adalah Nindi?
Jihan masih merasa tidak terima,
dengan nada sinis berkata, "Kak, apa sih hebatnya Lemon Manis? Kenapa dia
bahkan nggak pakai foto?"
Dengan suara gemetar, Seno menjawab,
"Karena streamer ini nggak suka tampil di depan kamera. Dia selalu
mengandalkan suaranya untuk menganalisis strategi permainan."
"Sekarang Lemon Manis berada di
peringkat pertama dalam kekuatan bertarung individu di permainan, tanpa catatan
kekalahan."
"Kekuatan dan pengalamannya
terlihat jelas."
"Bahkan dia juga sudah
mempelajari teknik yang dibagikan oleh penyiar lain."
Namun, siapa yang menyangka jika
streamer ini adalah Nindi?
Seno hampir menangis!
Orang-orang di sekitar terkejut,
tidak menyangka bahwa Nindi benar-benar seorang streamer terkenal.
Bahkan dia juga sangat berbakat!
Jihan merasa sedikit cemburu dan
berkata, "Kalau dia nggak memperlihatkan wajahnya, siapa yang tahu itu
Nindi? Bisa jadi orang lain yang nyamar..."
Seno langsung menampar Jihan tanpa
ragu, "Diam, bodoh!"
"Kalau Guntur sudah mengatakan
itu Nindi, pasti benar."
"Lagi pula, dengan kemampuan
sehebat itu, nggak mungkin dia curang!"
Nindi benar-benar memiliki kemampuan
ini!
Nindi tertawa terbahak-bahak dengan
tatapan yang sangat mengejek, saat melihat Seno dan jihan bertengkar seperti
anjing yang saling menggigit.
Jihan yang biasa mendominasi di
hadapan Nindi kini terkejut saat Seno menamparnya. Sebagai anak tunggal dari
kota kecil, dia tidak pernah merasakan perlakuan seperti ini.
Jihan langsung berteriak dan
menyerang Seno, " Kamu brengsek, kamu bilang akan mencintaiku seumur hidup
setelah tidur denganku kemarin malam! Kamu berani menamparku, orangtuaku aja
nggak pernah nyentuhku!"
Mendengar kata-kata Jihan, Nindi
terkejut!
Seno ternyata bisa bertindak begitu
cepat?
Jihan menangis dan berteriak di
hadapan Seno, pria itu merasa sangat malu dan langsung mendorong Jihan hingga
jatuh tersungkur, "Kamu ngomong apa sih? Kapan aku tidur sama kamu? Mana
buktinya?"
Meskipun sering sombong, Jihan tetap
seorang wanita.
Dia tidak menyangka Seno akan berkata
seperti itu di depan umum. Bagaimana dia bisa menunjukkan bukti dari kejadian
itu?
Seno dengan sinis berkata,
"Jelas-jelas kamu yang terus-menerus ingin mengejarku, dan ingin aku
bergabung dengan tim E-Sport, tapi aku selalu menolak. Sekarang kamu malah
membalikkan keadaan dan mencemarkan namaku?"
"Seno, apakah kamu masih
manusia! Semalam adalah pengalaman pertamaku!"
Jihan sudah benar-benar hancur.
Galuh tidak tahan melihatnya, dia
berjalan mendekat dan membantu Jihan bangkit, "Seno, Jihan nggak pulang ke
asrama semalam, aku bisa bersaksi bahwa dia bersamamu."
"Tadi malam aku memang makan
malam bersamanya, tapi kami berpisah, siapa yang tahu dia tidur di luar bersama
siapa?"
Jihan tiba-tiba menangis, "Seno,
kamu bukan manusia, bajingan!"
Seno merapikan pakaiannya, "Aku
berbicara kebenaran, aku sudah sering melihat gadis seperti kamu, jangan
mencemarkan nama baikku!"
Galuh terus menarik Jihan agar dia
tidak menyerang lagi, tetapi dia tidak bisa mengalahkan pria brengsek itu.
Nindi merasa jijik, tidak menyangka
kalau Seno bisa sebrengsek itu!
Sungguh menjijikkan!
Pantas saja dia bisa menipu banyak
wanita dengan cara yang sama!
No comments: