Bab 1981
Sementara itu, di sisi lain.
Sebelum perbatasan keempat.
Mata Adair memancarkan ketegangan,
dia berkata, " Saka ini cukup punya nyali, ya... "
"Tuan Muda, apa benar kita akan
memberinya tiga Api Ilahi? Kalau Api Ilahi tingkat tujuh dibawa kembali ke
keluarga, dia bisa menciptakan tiga master ilahi lagi..." ucap pria paruh
baya di samping. "Selain itu, dia bisa dengan mudah mengalahkan Tandi, menunjukkan
kemajuan kekuatannya terlalu cepat... "
Setelah mengatakan itu, pria itu
terdiam dan wajahnya makin serius. Kecepatan kemajuan Saka benar-benar luar
biasa.
"Jangan pedulikan itu. Kita
sudah lebih dulu unggul, ambil dulu peluangku," ucap Adair dengan dingin.
Setelah mengatakan itu, tiba-tiba dia
mengerutkan keningnya dan berkata, "Masalahnya adalah Kelly, dia terlalu
keras kepala. Aku memperlakukannya dengan baik, tapi dia malah jadi sombong dan
marah padaku."
"Bukankah kamu sudah
menghukumnya dengan membuangnya di perbatasan ketiga?" tanya pria paruh
baya itu. Dia kemudian berkata dengan senyuman samar, "Tunggu sampai dia
belajar dari pengalaman, dia akan tahu bahwa dia seharusnya menyenangkan kamu
agar bisa melewati kelima perbatasan dengan aman."
Adair tertawa dingin, lalu berkata,
"Dia masih mengira dirinya wanita istimewa? Keluarga Atmaja sudah jatuh.
Kalau bukan aku, siapa lagi yang bisa dia andalkan? Dasar bodoh."
Sementara itu, Saka sudah sampai di
depan perbatasan ketiga.
Akan tetapi, yang terlihat di
depannya hanyalah tangga batu hijau, dengan pohon-pohon berdiri diam di kedua
sisi. Anehnya, semua cabang dan daun pohon menghadap ke bawah, seolah-olah ada
gaya tarik yang kuat di jalan batu hijau itu.
"Jalan ini bernama Jalan Darma,
ia memiliki gravitasi 100 kali lipat. Orang tingkatan di bawah master ilahi,
nggak akan bisa terbang melewatinya. Mereka hanya bisa maju selangkah demi
selangkah dengan usaha sendiri. Jalan ini menguji kekuatan tubuh. Tapi bahkan
kalau tubuhmu kuat, itu hanya memenuhi syarat untuk memulai. Saat berjalan di
jalan ini, tubuhmu akan merasakan rasa sakit luar biasa, seperti dihancurkan
dan diremukkan. Kalau nggak bisa menahan rasa sakit itu, satu-satunya pilihan
adalah mundur," ucap Julio dengan tenang setelah melihat ini.
"Tujuh keluarga besar dan
keluarga kerajaan benar-benar kejam pada kalian... " ucap Saka sambil
menyipitkan mata.
Gravitasi 100 kali lipat pada tubuh
sendiri jelas berbeda dengan membawa beban 100 kali lipat.
Rasa sakit karena tekanan tubuh itu
sendiri jauh lebih sulit untuk ditahan oleh manusia biasa.
Ekspresi Julio aneh.
Renan dan Marina saling bertukar
pandang dengan ekspresi rumit.
"Kenapa? Ada yang salah dengan
ucapanku?" tanya Saka dengan bingung
"Rasa sakit yang aku maksud
barusan, hanya berlaku untukmu ... " ucap Julia.
Dia lanjut berkata sambil
mengeluarkan sekeping jimat batu giok dari sakunya, "Jimat ini diberikan
oleh keluargaku. Hanya bisa digunakan sekali, tapi bisa menciptakan perisai
pelindung untuk sangat mengurangi beban. Aku hanya perlu menahan gravitasi
sepuluh kali lipat, sekadar formalitas saja."
Sialan!
Wajah Saka menjadi muram.
"Apa kalian juga punya?"
tanya Saka.
Dia melihat ke arah Renan dan
lainnya.
Tandi tersenyum sinis, kemudian
mengeluarkan sebuah giok labu kecil yang juga memiliki efek serupa.
Sementara itu, Renan menunjukkan
ekspresi meremehkan dan berkata, "Jalan Darma ini didesain oleh sekte
leluhur keluarga kami. Aku dan wanita jalang ini punya tanda khusus dari
leluhur kami. Kami hanya perlu menahan gravitasi delapan kali lipat untuk
lewat."
Saka mengambil napas dalam-dalam.
Semua orang di sini punya "jalan
pintas".
Hanya dia yang harus berjuang sendiri
melewati ini?
"Seorang pria harus tangguh dan
bertanggung jawab! Hal ini menguji integritas kalian. Dengan cara curang,
kalian hanya akan memasukkan orang-orang tak berguna ke dalam keluarga
kalian!" ucap Saka dengan kesal.
Julio hanya bisa tersenyum dan
berkata, "Semua orang tahu, tapi semua orang menggunakannya. Kalau nggak,
kamu akan tertinggal. Inilah persaingan yang nggak sehat... "
Saka cemberut, lalu berkata,
"Kamu bawa mereka dulu. Aku akan menyusul ... "
"Baiklah, kamu pelan-pelan
saja," jawab Julio sambil tersenyum. Kemudian mereka pun melangkah pergi
di atas jalan itu dengan bantuan alat masing-masing.
Tak lama kemudian, mereka pun
menghilang dari pandangan Saka.
Saka menarik napas lega dan bersiap
melangkah.
Namun tiba-tiba, dia mendengar suara
dingin yang berkata, "Tunggu."
Langkah Saka berhenti, lalu dia
mendongak. Tak jauh darinya, berdiri seorang wanita yang menatapnya dengan
tenang.
Mata wanita itu jernih dan dingin,
wajahnya cantik, dan tubuhnya yang anggun tertutup oleh gaun sederhana.
Wanita ini... sangat cantik, dia
memiliki aura yang sangat istimewa, membuat orang teringat akan bunga plum yang
tegar berdiri di tengah awan.
Namun, Saka udah terbiasa melihat
pemandangan seperti ini. Dia tersenyum tipis dan bertanya, "Siapa
kamu?"
"Aku Kelly dari keluarga
Atmaja," jawab Kelly sambil menatap Saka dengan matanya yang jernih.
No comments: