Membakar Langit ~ Bab 1989

Bab 1989

 

Renan langsung merebut pil obat itu. Tanpa menghiraukan Marina, dia langsung memberikan pil obat kepada Kelly dan dengan senyum lembut berkata, "Nona Kelly, pil obat ini bagus, tolong berikan kepada seseorang untukku."

 

Kelly sedikit terkejut dan melihat obat itu dengan ekspresi ragu-ragu.

 

Renan tersenyum dan berkata, "Sejujurnya, ayahku awalnya menyuruhku untuk melamar kakak perempuanmu, tapi pada waktu itu aku masih bodoh. Jadi, aku menolak dan memilih Marina. Sekarang harap kamu bisa membantuku memberikan pil ini kepada kakakmu."

 

Tiba-tiba, wajah Marina menjadi pucat dan jantungnya seakan-akan menerima pukulan berat.

 

Itu adalah obat yang dia dapatkan dengan kehormatan dan harga dirinya, tetapi malah Renan gunakan untuk menyenangkan wanita lain.

 

Kali ini, semua orang juga terkejut dan memandang Renan dan Marina dengan aneh.

 

Kelly mengangkat alisnya sedikit, lalu bertanya dengan bingung, "Bukankah kamu sudah bersama Marina?"

 

Renan tersenyum sinis dan berkata, "Marina itų seorang pelacur, siapa pun bisa memilikinya. Dulu dia sengaja menggodaku hanya untuk main-main saja. Waktu itu aku terbuai oleh wanita murahan ini, tapi sekarang aku sudah sadar dan menyesal."

 

Marina dihina di depan begitu banyak orang. Jika hal ini tersebar, reputasi Marina di lingkaran atas akan hancur.

 

Marina tangannya dengan erat, dia menahan semua kesedihan dan darah yang terasa di tenggorokannya, tetapi dia tetap diam tanpa berkata apa-apa.

 

Banyak orang terkejut, tetapi ini urusan rumah tangga orang lain, jadi mereka tidak banyak bicara.

 

Namun yang pasti, reputasi Marina ke depan pasti akan tercemar, dia tidak akan bisa menikah, bahkan akan mendapat diskriminasi di keluarganya.

 

"Nona Kelly, pil ini adalah kompensasi atas kerugianku yang diberikan oleh wanita murahan ini. Pil ini dibuat dari bahan obat langka yang berusia ribuan tahun, ini juga pemberian dari keluargaku." ucap Renan sambil tersenyum.

 

Kelly melirik pil itu dan berkata, "Bayaran jasaku itu mahal sekali, pil ini harus menjadi milikku."

 

"Ini bukan masalah, obat-obatan seperti ini ada banyak lagi di kemudian hari," kata Renan dengan senyum acuh.

 

Marina adalah mesin uangnya.

 

Mata Marina memerah, setetes air mata menetes di wajahnya.

 

"Baiklah," ucap Kelly. Dia akhirnya menerima pil itu.

 

Renan tersenyum lebar, meskipun kakak Kelly memiliki bakat yang terbatas dan kedudukan sosialnya sedikit lebih rendah daripada Kelly, tetapi dia tetap pasangan yang baik.

 

Dengan begitu, Renan juga bisa menjadi saudara ipar dengan Adair. Ini akan menguntungkan masa depannya. Menginjak-injak Saka bukanlah masalah baginya lagi.

 

Saat dia memikirkan ini, tiba-tiba dia melihat bahwa Kelly itu tanpa ragu-ragu memberikan obat itu kepada Saka dan berkata, "Pil ini untukmu, anggap saja sebagai bunga pinjaman."

 

Semua orang tertegun.

 

Renan bahkan tidak percaya, dia berteriak, "Apa yang kamu lakukan? Itu pemberian dariku!"

 

"Ini milikku sekarang, aku bisa memberikannya kepada siapa saja yang aku mau, bukan urusanmu," ucap Kelly.

 

"T-Tapi Adair ... " kata Renan dengan cemas.

 

"Adair itu Adair, aku itu aku!" kata Kelly dengan tatapan yang berubah dingin. Menyadari perubahan ekspresinya, wajah Renan menjadi muram, tetapi dia tidak berani berkata apa-apa lagi.

 

Saka tertawa, pil ini berputar -putar dan akhirnya kembali ke tangannya lagi?

 

Di bawah tatapan semua orang, Saka menerima pil itu dengan senyum tipis dan berkata, "Sepertinya kamu memang berbeda dengan orang dari keluarga Atmaja, masih tahu berterima kasih."

 

"Mau atau nggak?" tanya Kelly.

 

Saka tersenyum dan menerima obat itu. Tanpa berpikir panjang, dia melemparkannya kembali ke Marina, "Ini untukmu."

 

Saka tidak suka menerima sesuatu tanpa membayar.

 

Ekspresi semua orang bermacam-macam.

 

Siklus macam apa ini?

 

"Aku rasa kalian sedang memainkan sesuatu yang baru..." ucap Julio dengan tatapan makin aneh.

 

Marina memegang pil itu, tetapi dia bingung tidak tahu harus berbuat apa.

 

Renan yang marah, mengulurkan tangannya dan berkata, "Apa yang kamu lihat? Cepat serahkan padaku!"

 

Jika Kelly tidak menginginkannya, maka dia akan menggunakannya sendiri.

 

Marina sudah sangat terluka hatinya, tetapi masih nurut untuk menyerahkan pil itu.

 

Namun, pada saat itu, terdengar suara 'plak' yang keras. Saka menampar wajah Renan dengan kuat.

 

"Memangnya kamu pantas makan pil ini? Pulang saja ke ibumu!" bentak Saka. Saka merasa dirinya sudah cukup jahat, tetapi Renan ini benar-benar keterlaluan. Bahkan Saka pun merasa tidak tahan melihatnya.

 

"Kamu!" ucap Renan dengan kesal.

 

Namun, Saka hanya meliriknya sekilas. Renan kemudian menundukkan kepalanya dengan tidak puas dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Hatinya masih penuh dengan kebencian.

 

Marina hanya terdiam dan menatap Saka dengan kaget, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Saka akan membela dirinya.

 

"Lihat apa? Obat ini kamu gunakan sendiri, jangan berikan kepada siapa pun. Kalau kamu berani memberikannya, aku akan membunuhmu !" ucap Saka dengan nada suara yang dominan dan raut wajah tampak kesal.

 

Dia seperti sedang melindungi Marina, tetapi juga sedikit menghina ...

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1989 Membakar Langit ~ Bab 1989 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 18, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.