Membakar Langit ~ Bab 1992

 

Bab 1992

 

"Inikah ujian di perbatasan keempat?"

 

Sebersit cahaya pun berkilat tajam di mata Saka.

 

"Benar sekali..."

 

"Sekarang kamu tahu, 'kan, kenapa aku bilang kalau kamu nggak mungkin lolos dari perbatasan keempat?" kata Julio sambil menghela napas.

 

"Para mumi itu nggak akan menyerang orang-orang dari keluarga besar seperti kami karena mereka diciptakan khusus untuk melawan orang-orang yang masuk secara paksa sepertimu..."

 

Mumi-mumi tingkat langit tahap kesembilan itu sudah tidak bisa berpikir lagi, tetapi jumlah mereka banyak sekali. Poin terpentingnya, tubuh mereka kuat dan tidak takut akan kematian.

 

Bahkan seseorang yang sudah mencapai tingkat langit tahap kesembilan saja akan kewalahan melawan para mumi ini...

 

"Saka, kamu mau tebak mereka siapa nggak?" tanya Adair sambil tersenyum kecil. "Tapi, kurasa kamu nggak akan tahu. Biar kuberi tahu."

 

"Mereka semua adalah para genius yang berhasil melewati perbatasan ketiga saat Pegunungan Tunaga dibuka, tapi mereka gugur di perbatasan keempat ini."

 

"Mereka semua dulunya melanggar aturan! Mereka memaksa melewati perbatasan, makanya sekarang..."

 

Sorot tatapan Adair mendadak terlihat kejam.

 

"Apa kamu mau menjadi salah satu dari mereka?"

 

Orang-orang yang menyaksikan semua ini dari siaran langsung sontak terkejut dan tercengang.

 

"Dasar para bajingan itu!"

 

Wennie mengepalkan tangannya, ekspresinya terlihat sangat marah.

 

Bunuh ya bunuh saja, kenapa masih harus dijadikan mumi untuk berjaga di tempat itu dan membunuh siapa pun yang datang di kemudian hari!

 

Dasar sekelompok orang yang tidak punya hati itu!

 

"Enam orang mumi tingkat langit tahap kesembilan..."

 

Cecil menatap keenam mumi yang tubuhnya samar-samar memancarkan kilau keemasan itu.

 

Ekspresinya pun berubah sedikit dan dia berkata, "

 

Tubuh mumi-mumi itu tampak menyeramkan."

 

Suasana langsung berubah menjadi agak tegang.

 

Mumi adalah lawan yang sangat berbeda dari petarung. Manusia hidup pasti bisa merasa takut, membuat kesalahan dan kabur, tetapi yang namanya mumi hanya akan terus mengejar hingga lawan mereka mati!

 

"Saka bisa melewati perbatasan ini atau nggak ... " gumam semua orang dengan tertekan.

 

Tepat pada saat itu.

 

Semua orang bisa merasakan bahwa pertempuran besar akan segera dimulai.

 

"Atas!"

 

Adair pun memerintahkan. Keenam mumi itu sama sekali tidak memedulikan Julio dan yang lainnya, mereka langsung menyerbu ke arah Saka.

 

Saka mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu mengayunkan sebuah pukulan!

 

Pukulannya begitu kuat dan kencang. Sayangnya saat mengenai salah seorang mumi, yang terdengar hanyalah bunyi pukulan tumpul. Mumi itu terpukul mundur beberapa langkah, pukulan Saka hanya meninggalkan jejak yang dangkal di tubuhnya.

 

Saka refleks mengernyit, ternyata tubuh para mumi ini kuat sekali...

 

Hanya ada satu cara untuk menghancurkan mereka, yaitu dengan menggunakan Teknik Penerobos Surgawi.

 

Julio menatap para mumi yang menyerbu bersamaan itu sambil menghela napas dan berkata, " Mumi-mumi ini pasti akan menghindari siapa pun yang berasal dari tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan, tapi kalau kamu... Lebih baik kamu mundur saja."

 

Saka sudah berulang kali disarankan untuk mundur, tetapi dia terus mencoba lagi dan lagi.

 

"Sembarangan saja bicara. Mana mungkin dia akan mundur begitu saja setelah akhirnya bisa tiba di sini? 11

 

"Mana mungkin dia rela melepaskan citranya sebagai seorang pemberontak di hadapan semua orang ini?" olok Adair.

 

Belum sempat dia selesai bicara, Saka tiba-tiba berkata, "Aku mundur."

 

"Apa kamu bilang?" tanya Adair setengah tertegun.

 

"Kubilang, aku mundur," ulang Saka dengan tenang. "Aku bukan orang bodoh, kenapa juga harus memaksakan diri? Kalau memang tempat ini nggak menyambutku, aku mundur saja dulu."

 

Setelah itu, dia pun melangkahkan kakinya dan mundur.

 

Semua mumi itu sontak berhenti bergerak. Mereka menatap Saka dalam diam. Asalkan Saka tidak melampaui batas tertentu, mereka tidak akan menyerang. Itulah aturan di perbatasan keempat.

 

Novea yang diam-diam menyaksikan ini pun menatap Saka dengan agak terkejut sambil tersenyum kecil. "Menarik juga... "

 

Kemudian, dia berkata kepada Adair sambil tersenyum, "Adair, sepertinya bocah ingusan itu berhasil menipumu."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 1992 Membakar Langit ~ Bab 1992 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 19, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.