Bab 1993
Adair juga sudah tidak sesantai dan
setenang tadi. Dia menatap Saka dengan tajam. "Kamu..."
Ini adalah perangkap yang dia rancang
sendiri dengan saksama untuk Saka!
Adair yakin sekali Saka tidak akan
menyerah, makanya dia sengaja memancing amarah Saka. Dia berharap Saka akan
terpancing dan bertarung melawan mumi-mumi ini!
Padahal rencananya hampir berhasil,
tetapi Saka malah mendadak mundur!
"Kalau kamu takut, akan
kuizinkan kamu bertarung dengan lima orang mumi saja!" sindir Adair.
"Nggak usah memprovokasiku, aku
ini bukan orang bodoh. Sudah jelas situasinya sangat berbahaya, kenapa juga aku
nggak mundur? Aku masih punya keluarga yang harus kuhidupi."
Saka pun mundur dengan tegas dan
berani.
Semua orang ikut menjadi heboh.
"Nggak salah juga sih mundur...
" kata Julio dengan bingung. Dia pikir Saka akan bersikeras, tetapi
ternyata ini bukan saatnya.
"Dasar bodoh!" maki Adair
dengan kesal. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya mendengkus dengan cuek.
"Kukira kamu punya nyali, ternyata kamu pengecut!"
"Ya, ya, sana marah pelan-pelan,
nggak usah terburu-buru," sahut Saka sambil tersenyum dengan tenang.
Setelah itu, dia benar-benar
mengangkat kakinya hendak pergi.
"Dasar lemah! Nggak bisa apa-apa
kok pakai sok segala ... " ejek Renan.
Adair merasa tidak rela melihat Saka
yang benar -benar akan pergi. Namun, dia tidak menghentikan Saka karena dia
sendiri juga masih merasa tidak nyaman selagi mencerna buah dari pohon liur
naga. Dia hanya menatap Saka yang berjalan pergi dengan kesal.
Tepat pada saat itu, terdengarlah
suara seseorang yang terkesan frustrasi. "Kak Saka, berhentilah main
-main. Aku boleh keluar sekarang nggak?"
Semua orang sontak terkejut, mereka
lebih terkejut lagi saat melihat seorang wanita berjalan menghampiri dengan
mantap.
Wanita itu adalah Wafa.
"Kamu siapa?"
Adair bertanya dengan kaget.
"Cuma teman Kak Saka."
Wafa menjawab sambil berdiri dengan
tenang, lalu tersenyum kepada Saka. "Kamu nggak rela menghadapi semua mumi
itu sendirian, 'kan? Makanya kamu memaksaku keluar?"
"Nih, aku sudah keluar. Ayo kita
hadapi para mumi itu bersama. Bagaimana?"
Setelah itu, Wafa mengeluarkan sebuah
liontin giok dan menghancurkannya. Energi sejati yang kuat pun segera meluap
keluar dan mengalir masuk ke dalam tubuh Wafa.
Kekuatan Wafa langsung mencapai
tingkat langit tahap kesembilan dalam sekejap!
"Itu teknik master ilahi!"
Semua orang sontak terkejut. Barang
hebat yang dapat meningkatkan kultivasi untuk sementara waktu sudah pasti
merupakan hasil tangan master ilahi. Dan barang ini pasti dibuat oleh master
ilahi yang sangat hebat!
Mereka sontak teringat bagaimana dulu
Adriel menggunakan sisik emas untuk meningkatkan kekuatannya ke tingkat yang
tidak terbayangkan ! Adriel bahkan sanggup membunuh master ilahi dari ketujuh
keluarga besar!
"Siapa kamu sebenarnya?"
seru Adair. Dia yakin wanita satu ini bukan wanita sembarangan!
Namun, Wafa sama sekali tidak ambil
pusing dengan Adair. Dia hanya tersenyum menatap Saka sambil berkata,
"Sudah puas sekarang?"
"Kamu peka juga," sahut
Saka sambil tersenyum kecil.
Saka memang memiliki Teknik Penerobos
Surgawi yang hebat, tetapi dia merasa tidak nyaman menggunakannya dengan Wafa
yang mengintip di belakangnya. Dia akhirnya memutuskan untuk memancing Wafa
keluar terlebih dulu.
Tiga orang mumi adalah jumlah yang
tepat untuk melatih kemampuannya. Semangat bertempur pun kembali bergelora
dalam sorot tatapan Saka!
Kali ini, situasinya berbalik.
Dua orang master langit tingkat
sembilan melawan enam orang mumi di tingkat kekuatan yang sama!
Ekspresi Adair pun berubah menjadi
lebih suram. Padahal dia berencana untuk menindas Saka, ternyata Saka yang
tidak pernah bekerja sama dengan siapa pun itu punya pendukung!
"Dua orang master langit tingkat
sembilan tetap saja akan mati!"
Adair berkata dengan dingin. Ini
bukan masalah besar baginya. Paling dia hanya akan kehilangan beberapa dari
keenam mumi tingkat sembilan ini.
Akan tetapi, tiba-tiba sebuah tombak
besar mendesing melesat dengan cepat dan menancap di tanah dengan kuat. Tombak
besar yang berwarna gelap itu memancarkan aura yang sangat kuat!
Setelah itu, terdengarlah sebuah
suara yang sangat mendominasi.
No comments: