Bab 1995
Bum! Keenam mumi itu pun menunjukkan
kemampuan mereka semasa hidup. Kemampuan mereka sudah terbenam lama dan menyatu
dengan setiap otot di tubuh mereka. Kekuatan yang mengerikan pun terpancar
keluar dari tubuh mereka.
Adair pun menyahut dengan dingin.
"Shawn, kamu ingin kesempatan,
'kan? Kalau kamu tunduk padaku, akan kuberikan satu buah pohon liur naga
untukmu!"
Saka adalah orang yang keras kepala,
sementara latar belakang Wafa yang misterius membuat Adair merasa takut.
Dari ketiga orang itu, Adair merasa
hanya Shawn -lah yang bisa dia bujuk.
"Ah, berisik!"
Shawn mendengkus dengan dingin, lalu
melesat menuju keenam mumi itu.
Sinar keemasan yang menyilaukan pun
muncul.
Shawn mengangkat tombaknya dan
mengayunkannya ke arah salah satu mumi.
Mumi itu menjerit dengan kencang. Ia
pun balas mengayunkan tinjunya dengan sangat kuat, sementara para mumi di
sekitarnya juga kompak ikut menyerang.
Tepat pada saat itu, burung hitam
milik Wafa pun terbang melayang. Petir besar berkilat dan langsung menyerang
para mumi yang tersisa.
Tombak panjang itu juga menyerang dan
terdengarlah bunyi yang menggelegar. Tombak itu memotong lengan bawah si mumi,
tetapi tidak ada percikan darah apa pun yang terlihat. Yang terlihat di
permukaan lengan yang terputus itu hanyalah jaringan yang sudah memutih dan
mengering.
"Teknik Tombak Penataan
Kacau!"
Adair sontak terkejut menyaksikan
serangan itu.
Teknik Tombak Penataan Kacau adalah
teknik khusus dari Tombak Penataan Kacau. Teknik ini hanya dipercayakan kepada
beberapa orang genius yang terlatih, yang paling hebat di antara mereka akan
menjadi pewaris baru Tombak Penataan Kacau.
Orang yang saat ini paling dikenal
berlatih teknik itu adalah si tuan muda dari keluarga Dinata.
Gary pernah menggunakan teknik ini
dan Shawn juga ternyata bisa!
Saka sontak menatap Shawn dengan agak
kaget. Sewaktu terakhir kali mereka bertarung, Shawn tidak pernah menggunakan
teknik ini.
Semua orang yang menyaksikan lewat
siaran langsung juga terkejut.
"Teknik Tombak Penataan Kacau
sudah keluar Sepertinya, ketiga orang itu bisa melewati perbatasan keempat
dengan mudah." A
"Sekarang kemenangan jadi lebih
condong ke pihak Saka. Belum pernah ada sejarah seperti ini."
Semua orang menyadari bahwa mungkin
saja hari ini mereka akan benar-benar menyaksikan sejarah baru. Setelah sekian
lama, sepertinya hari ini akan ada yang berhasil melewati perbatasan keempat!
Bukan hanya satu, tetapi tiga orang
sekaligus!
Sementara itu, di Sungai Causta.
Wennie menyaksikan pertempuran dengan gembira sekaligus kebingungan. Ada
sedikit rasa kecewa dalam benaknya. Dia membayangkan seandainya Adriel juga
masuk ke Gunung Reribu, itu berarti jumlah yang berhasil melewati perbatasan
keempat adalah empat orang...
Di sisi lain, kedua belah pihak masih
bertempur dengan sengit. Keenam mumi itu mulai kalah.
Bagaimanapun juga, masing-masing dari
ketiga lawan mereka bukanlah orang sembarangan.
"Nah, bagaimana ini?"
Novea tersenyum menatap Adair. Terlihat
jelas dia sama sekali tidak takut akan terlibat masalah besar dan asyik
menonton kehebohan ini. Bagaimanapun juga, dia dan Saka hanya berselisih kecil
dalam perihal mencuri harta karun. Mereka tidak bisa dibilang musuh bebuyutan.
Namun, lain persoalan dengan Adair.
Begitu Saka berhasil melewati ujian ini, dia akan menjadi orang pertama yang
datang untuk membunuh Adair!
Adair hanya terdiam dengan wajah yang
tampak pucat. Dia tidak bisa bergerak karena masih mencerna buah liur naga.
Saka dan yang lainnya terus menyerang
dengan penuh semangat.
Teknik Tombak Penataan Kacau, pedang
petir yang berkilat, serta burung hitam terus menyerang ke arah musuh secara
bersahut-sahutan. Walaupun keenam mumi itu kuat, mereka tidak sekuat semasa
masih hidup dan terus terpukul mundur.
Pedang petir pun berkilat dan
membumihanguskan salah satu mumi.
Karena para mumi itu sudah mati,
mereka masih bisa terus bertempur hanya dengan mengandalkan insting fisik
sekalipun kepala mereka dipenggal.
Satu-satunya cara utnuk menghabisi
mereka adalah dengan menjadikan mereka abu.
Sorot tatapan Saka pun terlihat
bersemangat. Dia mengarahkan pedangnya ke Adair sambil berseru, " Hei,
pengecut! Kamu masih nggak mau keluar bertarung, hah!"
"Dia musuhku, jangan ada yang
menyentuhnya !"
Shawn berseru dengan dingin.
Tombak panjangnya berputar-putar di
atas tanah dan menghancurkan mumi yang menghalanginya di depan.
"Hei, kepalanya berguna buatku,
jadi aku juga harus membunuhnya sendiri... " kata Wafa sambil mengernyit.
Semua orang sontak tertegun.
Ya ampun, mereka bertiga malah
memperebutkan Adair?
Mana pernah Adair yang berasal dari
salah satu tujuh keluarga besar yang dikenal sangat berwibawa itu pernah dihina
seperti ini!
No comments: