Bab 2023
Dia baru saja hendak bertindak,
ketika tiba-tiba terdengar suara keras yang memerintahkan, " Cukup,
berhenti!"
Tak lama kemudian, sebuah sosok
muncul di tengah arena.
Saka menyipitkan matanya dan dengan
suara dingin bertanya, "Novea, kamu mau turun tangan?"
Di tengah arena, tampak Novea berdiri
dengan tenang. Dia sedikit mengernyitkan dahi dan berdiri di antara mereka,
lebih tepatnya menghalangi Saka.
"Aku nggak ingin turun tangan,
tetapi pertempuran ini harus dihentikan."
"Setiap generasi dari tujuh
keluarga besar dan orang -orang dari keluarga kerajaan memiliki tugas ketika
memasuki Gunung Reribu, yaitu memperkuat segel nadi naga. Kalau Adair kalah,
itu akan mempengaruhi efektivitas segel nadi naga," jelas Novea dengan nada
pasrah.
Dia sebenarnya tidak ingin membantu
Adair, tetapi demi nadi naga, dia harus turun tangan.
"Kamu seorang diri nggak
cukup... "
Saka menyipitkan matanya, tetapi
tiba-tiba seseorang lagi muncul.
Tampaklah Julio yang berjalan
mendekat, wajahnya penuh keputusasaan. Dia menghela napas dan berkata,
"Saka, sudah cukup, berhentilah."
"Kamu selalu menyuruhku pergi,
mengatakan aku nggak bisa melewati ujian kelima, sekarang aku datang, dan kamu
malah menyuruhku pergi?" tanya Saka.
Julio tertawa pahit dan melanjutkan,
"Aku nggak menyangka kamu bisa mencapai tahap ini dan bahkan memaksa Adair
ke titik ini."
"Saka, aku benar-benar nggak
ingin menjadi musuhmu, aku memohon padamu, berhentilah, nadi naga memang nggak
bisa dibangkitkan."
"Kalau aku menolak?" tanya
Saka dengan tatapan tajam.
Julio terdiam sejenak, lalu menghela
napas dan berkata, "Aku memikul tanggung jawab keluarga, aku nggak bisa
memilih."
Saka memandangnya dengan tatapan
dalam. Memang benar, Julio tidak ingin menjadi musuhnya, tetapi setiap orang
memiliki posisi masing-masing, dan Julio terpaksa bertindak.
Ini persis seperti yang dia duga
sebelumnya, perbedaan posisi akan mengarah pada pertempuran.
"Kalau begitu, ingatlah apa yang
aku katakan padamu dulu," kata Saka dengan tenang.
Julio membuka mulut, rasa pahit
mengisi hatinya.
Dulu Saka berkata, jika suatu hari
mereka berdua menjadi musuh, dia tidak akan menahan diri.
Julio juga membalas dengan cara yang
sama, mengingatkan kembali janji yang pernah diucapkan. Saat itu, dia kira
janji itu baru akan terjadi bertahun-tahun lagi, tapi ternyata, prediksi itu
menjadi kenyataan lebih cepat dari yang dia duga.
Saka tiba-tiba mengangkat wajahnya
dan dengan tegas berkata, "Kalau begitu, bertindaklah, jangan
ragu-ragu!"
Adair mengerlingkan senyumnya dengan
dingin, tidak terkejut dengan langkah yang diambil oleh keduanya. Kata-kata
yang sebelumnya dia lontarkan tentang kebangkitan nadi naga adalah sengaja dia
katakan untuk mendesak mereka.
Sekarang, keduanya akhirnya terpaksa
bertindak
"Saka, sekarang kamu benar-benar
menjadi sasaran semua orang. Apa yang akan kamu lakukan? Lari?" ejek
Adair.
Saka menatap mereka dengan tenang, kemudian
matanya beralih ke kolam darah di belakang ketiga orang tersebut, lalu kembali
menatap Adair dan matanya berkilau tajam.
Kolam darah ini sepertinya sangat
berguna.
Jika musuh banyak, kenapa tidak
meningkatkan kekuatan diri sendiri...
Namun, di tengah suasana yang penuh
ketegangan ini, terlihatlah Kelly datang. Namun, dia tidak berdiri di pihak
Adair, melainkan menatap Saka dan berkata, "Nadi naga nggak boleh
diganggu, pergi dari sini!"
Saka mengerutkan kening, merasa
kesal. "Apa urusanmu?" katanya dengan nada tidak sabar. Lagi pula,
dirinya hanya berbagi peluang dengan mereka, tidak ada hubungan khusus yang
terjalin.
Kelly tetap menatap Saka dengan
tenang dan berkata, "Kamu datang ke sini bukan untuk mengambil peluang
demi meningkatkan kekuatanmu, 'kan?"
"Aku melihat potensimu dan ingin
membantumu. Aku akan membawamu keluar dari sini dan membantumu meningkatkan
kekuataninu !" ujar Kelly.
Walaupun suaranya tenang, wajahnya
memerah, dan matanya sedikit bergetar, seolah dia sedang berusaha menutupi
kecemasannya.
Saka merasa bingung melihat
reaksinya, tetapi kemudian tiba-tiba dia teringat akan energi dingin yang ada
di dalam tubuh Kelly, yang belum pernah dia gunakan. Dia sedang menunggu untuk
bersatu dengan energi yang ada di dalam diri Saka.
Jika energi hangat dan energi dingin
bergabung, itu memang bisa meningkatkan kekuatannya.
Melihat tatapan Kelly yang tegas
tetapi penuh keyakinan, Saka seketika memahami apa yang sedang dipikirkan
wanita itu. Dia merasa agak kebingungan, dan berfikir, ada kalanya godaan di
tempat tidur tidak bisa dianggap enteng.
Setelah terjerumus, seseorang harus
siap untuk bertanggung jawab.
No comments: