Bab 2037
Saka menunjukkan niat membunuh.
Karena masalah ini disebabkan oleh tujuh keluarga besar dan keluarga kerajaan,
maka gunakan saja nyawa mereka sebagai ganti nyawa Yunna.
"Jadi waktumu terbatas, ya? Nadi
naga sudah sirna dan darah naga di sini nggak akan terus muncul. Menurutku
darah naga di sini cuma cukup digunakan wanita ini selama setengah bulan."
Leluhur Lavali menjelaskan sambil
tersenyum tipis.
Saka mengabaikannya dan hanya berkata
kepada Yunna dengan lembut, "Aku mau keluar sebentar, mencari beberapa
bahan obat untukmu. Tunggu sampai aku kembali."
Yunna menjawab dengan agak terkejut,
"Kamu mau pergi? Tapi... "
Yunna baru saja bertemu kembali
dengan Saka, bagaimana mungkin dia akan membiarkan Saka pergi begitu saja.
Saka menatap darah di kolam darah,
matanya menjadi gelap. Yunna sudah mengonsumsi terlalu banyak nadi darah naga
demi dirinya.
Saka mengeluarkan semua bahan obat
dari tas penyimpanan dan menaburkannya ke dalam kolam darah.
Pada dasarnya itu adalah sebagian
besar bahan obat yang ada di gudang bahan obat di Gunung Nagari.
Saka tersenyum, lalu berkata,
"Aku pergi keluar untuk mengambil beberapa bahan obat untukmu. Saat aku
kembali, kamu pasti akan sembuh."
"Tapi..."
Yunna tahu bahwa tidak peduli
seberapa banyak bahan obat yang digunakan, itu semua cuma bisa memperpanjang hidupnya.
Jika Saka keluar untuk mengambil bahan obat, dia pasti akan menjadi sasaran
banyak orang dan berada dalam bahaya.
Namun, saat melihat mata Saka yang
tenang dan lembut sekarang, tetapan Yunna perlahan melembut dan dia tidak
berkata apa-apa lagi. Yunna hanya menyentuh wajah Saka pelan seraya berkata
dengan nada lembut, "Aku menunggumu kembali."
Saka memeluknya sejenak dengan
lembut. Kemudian, dengan lambaian tangannya, roh naga kecil itu segera muncul
dan segera bergegas melompat dari pelukan Yunna.
Ia menggesekkan tubuhnya di lengan
Yunna dengan enggan. Sorot matanya dipenuhi dengan rasa kecewa, seolah-olah ia
adalah seekor anak anjing yang ditinggalkan.
Yunna menepuk kepala roh naga sambil
berkata dan tersenyum, "Jaga Adriel untukku, pergilah."
Roh naga itu menghela napas, kemudian
menggerakkan tubuhnya dengan enggan dan datang ke sisi Saka.
Saka tersenyum tak berdaya sambil
menyahut, " Suatu hari nanti, aku akan membiarkanmu tinggal bersamanya
selamanya."
Roh naga meraung pelan dan tiba-tiba terbang
ke atas bersama Saka. Di sepanjang jalan, puncak gunung perlahan retak, membuka
jalan bagi mereka.
Yunna melihat sosok mereka yang pergi
dengan mata enggan, tetapi karena terlalu lelah, kelopak matanya menjadi makin
berat. Yunna pun tertidur lelap di kolam darah yang penuh dengan bahan obat.
Tidak lama kemudian, Saka bergegas
keluar dari tempat itu, dengan roh naga yang berbaring di bahunya. Namun,
tubuhnya masih terikat rantai, ia hanya bisa menyipitkan matanya seolah tidak
bisa bangun.
Namun, Saka bisa merasakan kekuatan
besar dari dalam tubuhnya.
Dia baru saja menguasai fungsi luar
biasa dari roh naga ini, yaitu dapat meminjam kekuatan besar dari roh naga
untuk membantunya pulih dari cedera dengan cepat.
Namun, roh naga seharusnya tidak
sesederhana itu ...
Saka berpikir sejenak, mengeluarkan
pedang setengah jadi seraya berkata, "Apa beberapa waktu. ini, kamu
terikat pada pedang setengah jadi ini?"
Roh naga membuka matanya dan
meliriknya, seolah siap untuk bergerak. Tetapi pedang setengah jadi itu
bergetar hebat, seolah-olah menahan intrusi dari kesadaran asing.
Roh naga itu mendengus malas, tetapi
berbalik dan bergegas ke tubuh Saka dalam sekejap.
Saka menggelengkan kepalanya dengan
putus asa. Saat melihat ke arah yang tidak jauh, dia merasakan ada aura di
sekelilingnya, sedang mengumpulkan bahan obat di pegunungan.
Saka ingin menemukan seseorang untuk
menyelidiki informasi tentang Adair beserta yang lainnya, kemudian...
Berburu.
Saat ini, di kaki Pegunungan Tunaga.
"Dokter Dewi Sakti, akhirnya aku
bisa menunggu sampai kamu sendirian."
Adair berada di Tangga Kejayaan,
Tandi mengambil beberapa langkah ke depan. Sorot matanya tajam dan dia berkata
sambil setengah tersenyum, "Kamu sudah mencarinya di sini selama tiga
hari. Bagaimana, apa kamu sudah menemukan Saka?"
Wennie diikuti oleh beberapa orang,
mereka saling menatap dengan tatapan dingin tanpa berkata apa-apa.
"Kenapa harus bicara omong
kosong dengannya? Keluarga Romli, di bawah perintah Pak Ruvan, akan
membersihkan sisa-sisa Saka dan membawanya pulang."
Di sampingnya, ada seorang pria
berbaju putih yang berdiri dengan membawa pedang, seraya berkata dengan nada
tidak sabar.
Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
Note: Untuk beberapa saat, kita off dulu ya, semoga bisa sebelum puasa lanjut update, soalnya lagi ada kegiatan di dunia nyata. Yang mau bagi – bagi THR, ditunggu ya di Dana or Ovo 089653864821..Terima Kasih
No comments: