Membakar Langit ~ Bab 2042

  

Bab 2042

 

Sambil berkata seperti itu, Ryan mendorong Marina agar menjauh, memegangi bahunya dan berkata dengan lembut, "Bisakah kamu membantu Kakak sekali lagi?"

 

"Apa?" Hati Marina tiba-tiba tersentak.

 

"Bukankah kamu bilang Saka mengincar tubuhmu?

 

"Ryan berkata dengan lembut. "Bahkan, para pahlawan pun memiliki kelemahan terhadap pesona wanita cantik. Tidurlah sekali lagi dengan Saka, sekali saja... "

 

"Bakat Kakak benar-benar kurang. Kalau mau mencapai tingkatan master ilahi, benar-benar memerlukan bantuan Api Ilahi tingkat tujuh."

 

Sambil berkata demikian, Ryan menelan ludah. Matanya tampak berapi -api. Dia menatap Marina dengan penuh harap dan berkata, "Aku ini tumpuan harapan masa depan keluarga Minjana. Selama aku memiliki Api Ilahi tingkat tujuh, aku bisa menopang keluarga Minjana."

 

"Tolong bantu Kakak sekali ini saja, ya?"

 

Mendengar hal tersebut, tubuh Marina tiba-tiba menjadi lebih dingin. Tanpa sadar, dia mendorong Ryan agar menjauh. Namun, ketika menatap Ryan, Marina merasa dingin di hatinya.

 

Akan tetapi, Ryan menariknya dan berkata dengan penuh harap, "Marina, kamu... "

 

"Jangan sentuh aku! Penipu, kamu juga penipu. Renan memanfaatkanku. Kakak, ternyata Kakak juga mau memanfaatkanku. Aku..."

 

Emosi Marina meledak. Dia menuding Ryan dengan jari gemetar. Tatapan Ryan yang berapi-api menghancurkan sisa-sisa kehangatan terakhir di hati Marina.

 

"Pelacur busuk, kenapa kamu pura-pura?"

 

Pada titik ini, wajah Ryan langsung berubah. Dia kembali melayangkan tamparan, sambil mengutuk Marina, "Kamu bilang sendiri, kalau kamu itu pelacur. Kenapa kamu nggak bisa menjual dirimu dengan nilai yang lebih tinggi? Apa kamu benar-benar ingin melihat kakakmu ini gagal?"

 

"Apa salahnya kalau aku memintamu memberikan sedikit kontribusi pada keluarga?"

 

Sambil berkata seperti itu, Ryan tidak lagi bersikap sopan. Dia mulai meninju dan menendang Marina.

 

Marina terjatuh ke lantai. Tubuhnya gemetar menahan pukulan. Namun, dia tetap menunjukkan senyum sedih, dengan air mata mengalir di sudut matanya.

 

Ternyata keluarga sendiri juga tidak dapat diandalkan. Semua orang ingin memanfaatkan dirinya.

 

Rambut panjang Marina menjadi kusut saat dipukul dan ditendang tersebut. Aliran darah merembes dari sela-sela giginya. Akan tetapi, Marina tertawa keras dan berkata, "Pelacur? Benar sekali, aku memang pelacur. Tapi, kalian itu sekumpulan bajingan munafik, yang mau memanfaatkan perasaan seorang pelacur!"

 

Jika dibandingkan, Saka jauh lebih baik dibanding mereka. Setidaknya, Saka memberikan uang jasa setelah tidur dengan Marina.

 

Setidaknya, Saka tidak pernah berpikir untuk mengirim Cecil pergi.

 

Di dunia yang hina ini, Saka sebenarnya merupakan orang yang tidak terlalu hina.

 

Tinju Ryan membuat wajah Marina menjadi agak berubah. "Kamu setuju atau nggak? Setuju atau nggak?"

 

"Cih!"

 

Marina meludahkan liur yang bercampur darah.

 

Wajahnya yang semula cantik menjadi berlumuran darah, tetapi menunjukkan kekejaman dan sikap meremehkan yang berbeda. Marina pun menyeringai dan berkata, "Mulai sekarang, kalau mau menjual diri, aku sendiri yang akan memutuskan, bukan atas paksaan darimu."

 

Pada saat yang bersamaan ...

 

Saka sudah tiba di kaki Gunung Liora dengan membawa Wennie.

 

Di pintu masuk gunung, terdapat antrean panjang. Mereka semua adalah orang-orang yang datang untuk bergabung dengan Ruvan, sebelum Jalan Kejayaan dibuka.

 

"Kamu dari keluarga mana? Berdiri di belakang, antre untuk memberikan hadiah."

 

Penjaga di mulut gunung menghardik Saka dengan sikap angkuh.

 

Orang-orang di sekitar yang datang untuk bergabung juga menatap Saka dan Wennie dengan tatapan tidak bersahabat.

 

Pada titik ini, Saka memperhatikan sekeliling. Melihat orang itu mengenakan lencana keluarga Minjana, dia pun bertanya kepadanya, "Apa kamu dari keluarga Minjana? Berharap mereka memberi kalian keuntungan?"

 

"Siapa kamu? Kenapa ikut campur sejauh itu?"

 

Orang itu juga bukan orang bodoh. Mendengar nada bicara Saka yang tampaknya cukup berwibawa, dia pun langsung menyingkirkan sikap sombongnya dan merasa agak ragu.

 

"Aku mau bertemu dengan Ruvan, tolong sampaikan pesanku," kata Saka.

 

"Mau bertemu Tuan? Kamu benar-benar nggak sopan..."

 

Orang itu mengangkat alisnya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Gampang. Bawakan Api Ilahi tingkat delapan, atau bawa kepala Saka dan Tuan Ruvan akan bersedia menemuimu."

 

"Aku nggak bisa memberikan Api Ilahi tingkat delapan, tapi... " Saka melangkah maju dan mencengkeram leher orang itu. Dengan senyum yang memancarkan niat membunuh yang membara, Saka berkata dengan suara mendominasi yang menggema di seluruh Gunung Liora. "Kepala Saka ada di sini. Apa Ruvan berani datang untuk mengambilnya?"

 

Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Note: Untuk beberapa saat, kita off dulu ya, semoga bisa sebelum puasa lanjut update, soalnya lagi ada kegiatan di dunia nyata. Yang mau bagi – bagi THR, ditunggu ya di Dana or Ovo 089653864821..Terima Kasih

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2042 Membakar Langit ~ Bab 2042 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on February 27, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.