Bab 2045
Saka berkata dengan suara acuh tak
acuh," Bagaimanapun, kamu itu putra keluarga Minjana. Apa kamu begitu
rendah sampai mengancamku dengan adikmu sendiri?"
"Dasar nggak tahu malu!"
Wennie juga menatap Ryan dengan penuh
penghinaan.
Bagaimanapun, Ryan putra keluarga
besar. Akan tetapi, dia menggunakan adiknya untuk mengancam orang lain. Hal ini
sama sekali tidak berbeda dengan preman rendahan.
"Cara ini memang nggak tahu
malu, tapi selalu berhasil."
Ryan tertawa terbahak-bahak. Dia
menatap Saka dengan tatapan kejam. "Saka, aku peringatkan padamu untuk
berhati-hati. Aku benar-benar bisa membunuh orang."
Saka mengangkat alisnya dan berkata,
"Generasi keluarga Minjana apa cuma ada orang sepertimu? Demi menjadi
budak Ruvan, bahkan adik sendiri juga nggak dilepaskan?"
"Tahu apa kamu?"
Kata-kata ini sepertinya menyentuh
titik kelemahan Ryan. Ryan pun berteriak dengan marah dan berkata, "Apa
kalian pikir aku mau seperti ini? Keluarga Minjana sudah tiga generasi berturut-turut
nggak memiliki genius terbaik. Aku ini sudah menjadi yang paling unggul di
generasi ini, di keluarga Minjana."
"Kalau hal ini terus berlanjut,
perlindungan leluhur keluarga Minjana akan habis. Keluarga Minjana juga akan
terlempar dari peringkat tujuh keluarga besar!"
"Akulah harapan terakhir
keluarga Minjana. Meski semua anggota keluarga Minjana mati, aku nggak boleh
mati. Kalau aku mati, tentu saja Marina juga harus ikut dikubur
bersamaku."
Leher Marina dicekik. Wajah Marina
memerah. Namun, Marina menatap Saka sambil tersenyum dan berkata, "Apa
yang dikatakannya itu benar. Meski membunuhnya dan aku selamat, lalu kembali ke
keluarga Minjana, hidupku akan lebih buruk dibanding mati."
"Lebih baik buat aku senang dan
biarkan aku mati."
Marina benar-benar tenang saat
menghadapi kematian. Dia sudah lama kecewa pada dunia dan lebih memilih mati
dengan bahagia.
Saka tertegun untuk sesaat. Dia
melirik Ryan dan berkata, "Apa kemunduran status keluargamu benar -benar
separah ini? Apa layak bagimu memperjuangkannya mati-matian seperti ini?"
"Kamu belum pernah menjadi
bagian dari tujuh keluarga besar. Jadi, kamu nggak mengerti." Ryan berkata
dengan ekspresi kejam. "Kekuasaan adalah sesuatu yang, setelah dimiliki,
nggak bisa diterima kalau hilang."
"Bagi kami, kekuasaan sama
pentingnya seperti air dan udara! Yang lain nggak ada artinya!"
Ketika Ryan mengatakan semua itu
dengan luapan emosi, tubuhnya tiba-tiba menjadi kaku.
Dari dada Ryan, terulur tangan putih
halus yang tengah mencengkeram jantungnya.
Ryan menoleh dengan kaku, untuk
melihat Marina yang berada di bawah kendalinya. Namun, Ryan baru menyadari,
entah sejak kapan, Marina yang tampaknya lemah itu, sebenarnya dari awal hingga
akhir tidak pernah menyerah. Marina terus saja mencari kesempatan.
Memanfaatkan perhatian Ryan yang
teralihkan oleh Saka, saat emosi Ryan meledak, Marina akhirnya menemukan
kesempatan untuk bertindak.
"Kak, ayo kita mati
bersama!"
Marina berkata dengan wajah kejam.
Tangan Ryan masih berada di leher
Marina. Dengan kekuatan hidup tingkat langit tahap kesembilan, semua itu sudah
cukup bagi Ryan untuk dengan mudah mencekik Marina di saat-saat terakhir
hidupnya.
Ryan menatap wajah Marina yang garang
itu. Namun, Ryan malah melepaskan tangannya yang mencengkeram leher Marina.
Dengan susah payah, Ryan pun tersenyum dan berkata, "Sial, memang pantas
jadi adikku... "
"Kamu ... " Marina tertegun
dan menatap kosong pada Ryan.
"Apa kamu kira kakakmu ini lahir
sebagai orang yang abnormal? Aku baru menyadari satu hal sejak keluarga Minjana
menunjukkan tanda-tanda kemunduran dan terus-menerus diambil alih kekuasaannya.
Yaitu, cuma orang yang cukup kejam yang bisa memimpin keluarga Minjana yang
hampir jatuh ini untuk terus bisa bertahan."
"Demi keluarga, aku bisa menjadi
orang hina dan bisa menjadi budak. Nggak peduli jadi apa pun, keluarga Minjana
nggak boleh kehilangan kekuasaan."
Ryan menatap Marina dengan tatapan
tajam dan berkata, "Dulu harapan keluarga adalah diriku. Sekarang, harapan
keluarga adalah kamu. Ingatlah Marina, kapan pun itu, jangan pernah menyerahkan
kekuasaan. Meski kamu harus jadi budak, kamu harus tetap bertahan hidup
untukku."
"Bertahanlah hidup dengan segala
cara. Akan ada hari di mana kita bisa bangkit kembali!"
Sambil berkata seperti itu, suara
Ryan perlahan-lahan menjadi pelan dan akhirnya napasnya menghilang sepenuhnya.
Namun, di wajah Ryan yang berlumuran
darah itu, masih saja penuh dengan kebengisan dan kegilaan.
Saka terkejut dan menatap Ryan dengan
aneh.
Ryan ini ... benar-benar sulit untuk
dinilai. Begitu takut mati dan begitu mendambakan kekuasaan. Demi kekuasaan,
menurut Ryan, adik sendiri juga bisa dikorbankan.
Namun, pada akhirnya, Ryan malah
membiarkan Marina tetap hidup demi mensejahterakan keluarga. Bahkan, Ryan juga
mendorong Marina agar menjadi pewaris keluarga Minjana...
Aneh dan melenceng.
Inilah orang yang melenceng dan asing
karena kekuasaan.
Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
Note: Untuk beberapa saat, kita off dulu ya, semoga bisa sebelum puasa lanjut update, soalnya lagi ada kegiatan di dunia nyata. Yang mau bagi – bagi THR, ditunggu ya di Dana or Ovo 089653864821..Terima Kasih
No comments: