Bangkit dari Luka ~ Bab 513

  

 Bab 513

 

Nindi memperhatikan perubahan ekspresi ibu sosialita di depannya. "Ya, saya memang dari keluarga Lesmana."

 

Riska buru-buru bertanya, "Apa Darren itu kakakmu?"

 

Nindi mengangguk. Meski enggan mengakuinya, dia hanya bisa mengangguk karena Sanía ada di sana.

 

Riska bingung apakah harus tertawa atau menangis.

 

Gadis yang disukai Cakra ternyata adalah korban selamat dari kecelakaan mobil bertahun-tahun lalu.

 

Sungguh takdir yang rumit.

 

Nindi buru-buru memapah wanita itu. "Anda kenapa?"

 

Sania di sampingnya berkata dengan kesal, "Nindi, bukannya sudah kubilang untuk membawa kembali kue-kue yang sudah disingkirkan? Aku harus menemui Nyonya Audy, nggak ada waktu untuk ambil sendiri!"

 

Nindi mengabaikan Sania dan memapah wanita itu ke ruang istirahat. "Saya bantu Anda ke ruang istirahat untuk beristirahat sebentar."

 

"Nindi, kamu tuli ya? Nyonya Audy itu tamu penting yang harus kita layani hari ini!"

 

Nindi mendorong Sania menjauh. "Minggir."

 

Sania jatuh ke lantai, lalu bangkit dan pergi mencari Darren untuk mengadu. Kali ini, Nindi pasti akan mendapat masalah.

 

Bagaimanapun, Darren sangat mementingkan hubungan dengan Audy.

 

Sementara itu, Nindi memapah Riska ke ruang istirahat.

 

Dia segera menuangkan secangkir air panas. "Apa Anda yakin nggak perlu ke rumah sakit?"

 

"Nggak perlu, cuma gula darah rendah kok."

 

Riska mencari alasan, hatinya masih sangat terkejut dan tidak bisa tenang.

 

Dia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan keluarga korban kecelakaan mobil bertahun-tahun lalu.

 

Apalagi, gadis yang disukai Cakra adalah putri dari keluarga itu.

 

Nindi segera mengambil beberapa kue dan meletakkannya di atas meja. "Anda bisa makan sesuatu untuk menenangkan diri."

 

Mata Riska berkaca-kaca. "Terima kasih, gadis kecil. Kita benar-benar berjodoh."

 

Awalnya dia tidak berencana datang, tetapi karena Audy hadir, dia sekalian pergi untuk melihat.

 

Dia tidak menyangka menantu yang dicari keluarga Ciptadi ternyata adalah keluarga korban kecelakaan mobil itu.

 

Nindi tersenyum. "Acara amal hari ini dipersiapkan dengan buru-buru, mohon maaf jika ada kekurangan dalam pelayanan."

 

"Apa kamu yang menyelenggarakan acara hari ini?"

 

"Nggak juga, aku cuma datang belakangan untuk mengatur ulang dekorasi. Bagaimanapun juga, ini adalah yayasan amal yang didirikan oleh orang tua saya, saya nggak ingin orang lain menertawakannya.

 

Tangan Riska tampak gemetar. "Ternyata ini didirikan oleh orang tuamu, aku belum pernah mendengarnya sebelumnya."

 

"Orang tua saya berasal dari Kota Antaram dan mereka suka beramal. Sayangnya, mereka meninggal dalam kecelakaan mobil bertahun-tahun lalu. Yayasan ini sempat terbengkalai, baru dua tahun belakangan ini mulai beroperasi lagi."

 

Mendengar kata "kecelakaan mobil", hati Riska terasa sesak.

 

Akhirnya Riska pun bertanya, "Bagaimana kehidupanmu setelah kehilangan orang tua?

 

Kudengar kakak laki-lakimu sangat baik padamu, bahkan menyekolahkanmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yasawirya."

 

Nindi tersenyum pahit. "Orang yang disekolahkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yasawirya bukan saya, tapi adik angkat saya. Putri dari sopir yang menyebabkan kecelakaan itu, yang tadi Anda lihat."

 

"Kenapa bisa begini?"

 

Riska tiba-tiba teringat saat dia bertemu Nindi di rumah sakit. Ya, dia ingat rumor tentang Nindi.

 

Gadis ini masuk rumah sakit karena dipukuli oleh kakak laki-lakinya, yang menjadi perbincangan hangat.

 

Saat itu, Riska merasa hubungan keluarga gadis ini sangat rumit, tapi dia tidak menyangka akan seperti ini.

 

Riska merasa sedih. "Jadi, hidupmu sangat sulit selama ini ya?"

 

"Itu semua masa lalu."

 

Tepat setelah Nindi selesai berbicara, dia mendengar suara percakapan dari luar. Sepertinya Darren sudah datang.

 

Dia segera berdiri. "Kalau begitu, Anda istirahat dulu. Saya harus keluar untuk bekerja."

 

Nindi keluar dari ruang istirahat, lalu melihat Darren dan Sania berjalan ke arahnya.

 

Sania langsung menyerang lebih dulu. "Kak Darren, aku benar 'kan? Nindi bermalas-malasan di sini. Aku menyuruhnya mengantarkan kue kesukaan Nyonya Audy, tapi dia nggak mau. Akibatnya, Audy marah dan merasa acara kita sangat buruk, seperti pengemis yang meminta-minta."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 513 Bangkit dari Luka ~ Bab 513 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 22, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.