Membakar Langit ~ Bab 2062

 

Bab 2062

 

Kedua, Kota Sentana adalah wilayah tujuh keluarga besar, dan dia sendiri sudah bermusuhan dengan tujuh keluarga besar.

 

Hasil investigasi bagaimana, masih ditentukan oleh tujuh keluarga besar?

 

Benar-benar situasi buntu!

 

Persekongkolan Enam Jalur Puncak Kematian sudah diperhitungkan sebelumnya. Apa pun langkah yang diambil, semuanya adalah situasi buntu!

 

Enam Jalur Puncak Kematian ternyata lebih memilih mengorbankan satu nyawa master ilahi setengah langkah untuk menjebaknya!

 

"Apa aku layak dengan harga ini?"

 

Dia menatap lawannya dengan tatapan garang.

 

Pria tua terkejut itu dan segera berkata, "Aku yang bodoh, mohon Tuan Muda memberi petunjuk!"

 

"Tua bangka, kamu mau cari mati?"

 

Saka sangat marah, lalu menendangnya hingga terjatuh ke tanah!

 

Namun, kali ini, semua orang justru ketakutan oleh aura ganas yang terpancar dari Saka, bahkan mereka mundur secara serempak!

 

"Saka, kenapa kamu membiarkan orang ini pergi?" seru Ruvan dengan nada tegas.

 

Saka tidak bisa membela diri!

 

Membunuh juga salah, tidak membunuh juga salah!

 

Ini adalah jalan buntu!

 

Dia merasa sangat tertekan dalam hati!

 

Pria tua itu tersenyum licik, tetapi kata-katanya sangat hormat. "Tuan Muda, meskipun aku nggak tahu apa rencanamu, sekarang situasinya sudah jelas."

 

"Dengan adanya Formasi Pembantaian Kehidupan, kita bisa membunuh orang-orang ini dalam satu gerakan."

 

"Tuan Muda, apa aku harus bertindak sekarang?"

 

Setelah kata-kata ini diucapkan, semua orang merasa takut, panik dan bingung!

 

"Saka, kamu benar-benar kejam. Kamu bahkan ingin membunuh Dahlia dan yang lainnya? Mereka sudah banyak membantumu, aku benar-benar meremehkanmu masam. "kata Ruvan dengan ekspresi

 

Dahlia dan yang lainnya juga dengan ragu memandang Saka. Mereka merasa tidak percaya bahwa selama ini Saka telah menipu mereka.

 

"Tuan Muda, jangan ragu lagi, berikan perintah, hanya beberapa wanita saja. Setelah kembali ke Enam Jalur Puncak Kematian, semua wanita bisa kamu miliki," desak pria tua itu.

 

Dalam sekejap, momentum adegan itu berubah. Awan hitam dan kabut tebal menyelimuti langit, dan pedang hitam membentang di langit, sungguh menakutkan.

 

Saka mengepalkan tangannya, urat di dahinya juga menonjol.

 

Jika dia memerintahkan untuk membunuh, dia bisa menghilangkan dua musuh besarnya, yaitu Adair dan Ruvan.

 

Namun, dia juga akan sepenuhnya mengukuhkan identitas Enam Jalur Puncak Kematian!

 

Semua orang menatap Saka dengan tatapan tegang dan marah. Mereka semua sudah siap untuk bertarung, siap untuk melawan Formasi Pembantaian Kehidupan dengan sekuat tenaga!

 

Saka tiba-tiba menoleh ke arah mereka dan berkata dengan ekspresi garang, "Aku bukan anggota Enam Jalur Puncak Kematian, ingat baik-baik!"

 

"Sudah sampai seperti ini, kamu masih berpura-pura. Apa ada gunanya?"

 

Ruvan berteriak marah, "Hanya satu pertempuran saja, kami nggak akan takut mati!"

 

Adair juga menatap Saka dengan tatapan penuh kebencian dan berkata, "Ingat, aku nggak takut mati. Keluargaku akan membalaskan dendamku dan kamu akan mati lebih mengenaskan dariku!"

 

Syut!

 

Pria tua itu mengangkat tangannya dan mematahkan pergelangan tangan Adair. Adair mengeluarkan menjerit kesakitan, tetapi segera setelah itu, lehernya terjepit dan suara teriakannya pun menghilang!

 

"Berani mengganggu Tuan Muda-ku, cari mati!" ujar pria tua itu dengan nada sinis.

 

Lalu, dia memandang Saka dan berkata, "Tuan Muda, kenapa kamu nggak membunuh orang ini? Ayo kita mulai dan bunuh mereka semua sekaligus!"

 

Saka menatapnya dengan tatapan dingin dan tidak berkata apa-apa. Dia hanya menggunakan teknik membaca pikiran untuk mengetahui semua rencana pihak lawan.

 

Rencana pihak lawan tidak akan hanya berhenti di sini, mereka mungkin akan membuatnya makin terjebak.

 

Saat itu, tiba-tiba ada gelombang energi sejati kuat yang mengalir dengan deras!

 

"Saka, berhenti!"

 

"Aku nggak nyangka kamu adalah anggota Enam Jalur Puncak Kematian. Kamu cukup pandai bersembunyi, ya."

 

"Nggak perlu panik, kalau kita bekerja sama, cukup untuk merobohkan Formasi Pembantaian Kehidupan!"

 

Segera setelah itu, aura yang kuat datang dengan cepat. Kini, Jalan Kejayaan telah dibuka. Orang-orang yang sedang dalam perjalanan pun tiba pada saat yang tepat.

 

"Tuan Muda, cepat buat keputusan! Formasi Pembantaian Kehidupan kali ini nggak menggunakan banyak mayat ahli. Kalau mereka bekerja sama untuk membongkarnya, akan terlambat!"

 

Saat ini, pria tua itu terlihat sedikit cemas dan mulai mendesak.

 

Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2062 Membakar Langit ~ Bab 2062 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 01, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.