Bab 2067
"Kalau tuanmu pengertian,
mungkin kamu masih berkesempatan untuk melihat matahari lagi. Kalau nggak...
kamu hanya bisa tunggu mati di sini," ujar Saka dengan santai.
"Tapi aku dengar kabar bahwa
kalau menanam seorang lelaki tua di musim semi, tahun depan akan tumbuh dua.
Kalau begitu, kamu bantu aku untuk melakukan eksperimen ini," lanjut Saka.
Setelah itu, dia mendorong tanah yang
digali kembali ke dalam lubang.
Meskipun lelaki tua ini terluka, dia
tetap memiliki tubuh setara master ilahi setengah langkah. Bahkan jika terkubur
di dalam lubang, dia juga tidak akan mati dalam satu atau dua hari.
"Sialan..." marah orang
tua.
Suara makian orang tua semakin kecil
dan dia segera tertutup oleh tanah.
Saka mengingat lokasi, lalu langsung
berlari ke depan!
Saat ini, dia tidak lagi
menyembunyikan diri, seluruh tubuhnya berkilau dengan cahaya emas dan matanya
dipenuhi dengan semangat bertarung yang menggelegak.
"Saka, pasti itu Saka!"
Adegan ini dilihat oleh sebuah tim
kecil yang terdiri dari belasan orang di depan dan langsung terdengar suara
teriakan yang penuh dengan semangat!
Belasan orang itu mulai mengumpulkan
energi sejati dan mengeluarkan senjata mereka masing masing.
Mereka sangat gembira, meskipun
kekuatan mereka pribadi tidak kuat, sekarang mereka harus berusaha bertahan
sedikit lebih lama ...
"Saka, aku adalah anggota
keluarga Syahrir, asalkan kamu menyerah, aku akan ... "
Seseorang maju dan berteriak dengan
keras.
Namun, jawabannya adalah
"Minggirlah!". Suara itu terdengar begitu tegas dan jelas.
Dalam sekejap, keduanya saling
bertabrakan.
Semangat tarung Saka menggelegak. Dia
mengayunkan pedang setengah jadi dengan tangan kanannya untuk membunuh anggota
keluarga Syahrir dalam sekejap. Beberapa orang ini bukanlah lawannya, tetapi
jika pertarungan ini dimulai, akan menarik perhatian semua orang.
Energi sejati di tubuhnya meledak,
dalam sekejap mata, dia melesat ke depan orang-orang dan membunuh tiga orang
secara terus-menerus.
Kegembiraan dari belasan orang
sebelumnya seketika berubah menjadi ketakutan dan kini mereka langsung mundur.
Saka tidak menedulikan mereka, dia
membuka jalur baru dan pergi!
Namun, semua ini belum berakhir.
Pertarungan baru saja dimulai!
Saka baru saja keluar dari kepungan,
tetapi kini dia mendengar suara dari depannya.
"Saka, kamu mau lari ke
mana?"
"Anggota kami ada di semua
tempat, kamu nggak akan selamat hari ini!"
Saka melihat Ridwan datang bersama
beberapa orang dengan senyuman puas di wajahnya.
"Sepertinya Renan nggak pernah
mengajarkanmu untuk jangan menggangguku," Saka berkata dengan sikap
dingin.
"Apa kamu ingin membunuhku?
Sayangnya, sudah terlambat ... " ujar Ridwan sambil tersenyum.
Tepat pada saat ini.
Terdengar sebuah suara.
"Putri Mifa datang!"
Ekspresi semua orang berubah dan
segera menjauh ketika mendengar kata-kata itu. Kini mereka melihat Novea muncul
di antara kerumunan.
"Saka, akhirnya aku berhasil
mendapatkanmu!"
Dengan suara tawa yang mereda, di
samping Novea, ada seorang pria paruh baya yang wajahnya putih, tidak ada jakun
di tenggorokannya. Tiba-tiba muncul aroma harum setelah kedatangannya.
Kasim?
Saka mengernyitkan alisnya.
"Salam kepada Putri Mifa!"
Ridwan berkata dengan hormat.
"Bukankah sebelumnya kamu berani
memanggil nana Dahlia secara langsung? Kenapa sekarang kamu menjilat Novea
seperti seekor binatang?" kata Saka
Ridwan tidak merasa terhina, dia
tertawa dan berkata, "Dahlia adalah orang yang kurang beruntung sejak
lahir, nggak disukai oleh orang-orang kerajaan. Tapi Putri Mifa adalah seorang
putri sejati dari keturunan kekaisaran. Keduanya nggak bisa dibandingkan!"
"Jangan terlalu mencolok, dia
nggak suka perbedaan status seperti ini,"
Novea tersenyum, mengangkat tangan
dan menghentikannya. Kini dia memandang Saka sambil tersenyum dan berkata,
"Saka, demi menangkapmu, aku bahkan membawa Tangga Kejayaan milikku. Apa
kamu masih belum menyerah?"
"Hanya dengan kasim sialan
ini?" tanya Saka.
Saka tersenyum hina.
"Sialan! Berani sekali kamu
bertindak nggak sopan kepada orang kerajaan!" ujar kasim.
Suara kasim itu sangat tajam dan
halus, terdengar seperti banci.
"Budak yang setia. Aku
memanggilmu kasim sialan, tapi ternyata kamu lebih memilih untuk membela
keluarga kerajaan daripada melindungi dirimu sendiri?" ujar Saka tak acuh.
"Sifatmu masih busuk, ya...
Saka, kamu sungguh disayangkan," ujar Novea sambil memandangnya dengan
tatapan penyesalan.
Setelah berkata, dia melambaikan
tangannya dengan santai sambil berkata, "Tangkap dia."
Link Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: