Bab 2083
Novea menatap Julio dengan tatapan
dingin dan ekspresi jelek di wajahnya.
Julio menghela napas pelan sambil
menyahut, "
Jangan melihatku seperti itu.
Perjalanari ke Gunung Reribu ini awalnya bertujuan untuk memilih beberapa
genius dari wilayah selatan dan wilayah tengah. Kemudian, melatih mereka dengan
baik agar bisa mendukung Negara Elang bersama-sama."
"Tapi Saka akhirnya muncul dan
kalian terus mengincarnya. Kalau kalian nggak serakah, karena nggak mau
menyerahkan posisi kalian dan nggak ingin melihat orang-orang wilayah selatan
bangkit, nggak akan terjadi hal seperti ini, 'kan?"
"Aku rasa, kalau Negara Elang
terus seperti ini, nggak tahu bagaimana memberikan keuntungan pada kalangan bawah,
pasti akan sulit 11
Keluhan ini membuat semua orang
terdiam.
Sejak awal, setiap struktur di Gunung
Reribu merupakan ketidakadilan yang sistematis. Orang -orang yang berada di
kalangan bawah akan tetap dieksploitasi oleh mereka.
Hal paling sederhana, jika Saka
memiliki identitas yang lebih menonjol, maka ketika dia dituduh sebagai salah
satu orang dari Enam Jalur Puncak Kematian, dia harus diselidiki dengan
hati-hati dan tidak akan langsung dijatuhi hukuman
Julio sangat kecewa dengan Negara
Elang dan pilihan yang dia ambil juga bisa dimengerti...
Mata Renan tampak puas dan berkata,
"Katakan keputusanmu."
"Saat aku bertarung melawanmu
hari ini, aku memang melebih-lebihkan kemampuanku."
Julio mentertawakan dirinya sendiri,
tetapi dia tiba-tiba berkata, "Tapi aku masih ingin ... melebih-lebihkan
kemampuanku sekali lagi."
Semua orang menunjukkan ekspresi
kaget.
"Apa katamu?" sahut Renan
dengan nada marah.
Julio tiba-tiba menunjukkan ekspresi
galak di wajahnya sambil menyahut, "Saingan cintaku berani bertarung
melawan tujuh keluarga besar demi orang-orang di kelas bawah. Memangnya aku
lebih buruk darinya? Hari ini, aku akan bertarung sampai mati dengan Enam Jalur
Puncak Kematian kalian yang bodoh itu!"
Dengan suara keras, momentumnya
langsung meledak. Dia berteriak dengan tegas, "Renan, dulu kamu seperti
anjing saat diinjak-injak di bawah kaki Saka. Walaupun aku harus mati, aku
nggak akan kalah dari si bajingan Saka itu!"
Mendengar pihak lain menyebutkan nama
Saka, merupakan masa lalu yang paling memalukan baginya.
Namun, Renan mengangkat kepalanya
sambil tertawa, "Baiklah, bagus. Nggak ada yang menolak, sangat
membosankan."
"Siapa lagi yang ingin
melawanku, cepat muncul!"
Dahlia, Julio dan Novea mengeluarkan
energi sejati mereka pada saat yang sama. Ketiganya bekerja sama untuk saling
menghadapi Renan.
Shawn mengelus tombaknya dengan
ringan, lalu menyahut dengan suara tenang, "Aku masih bisa bertarung
sekali lagi."
Sementara itu, si Tuan Muda kecil,
Darta menggaruk kepalanya sambil berkata dengan nada putus asa, Aku bilang, aku
adalah anak haram di keluarga Elyora. Aku nggak sama dengan orang-orang ini.
Bisakah kalian melepaskanku..."
Renan menatap sambil tertawa dingin.
"Sudahlah, sungguh merepotkan
... "
Darta menghela napas sambil berkata,
"Walaupun aku sangat ingin menyerah, aku berjanji pada guruku kalau aku
bisa bergabung dengan siapa saja. Tapi aku nggak boleh bergabung dengan Enam
Jalur Puncak Kematian. Kenapa nggak mencoba mengganti identitasmu saja...
"
Dia berdiri di samping bersama Shawn
beserta yang lainnya. Semburat cahaya biru bersinar di tubuhnya, memberikan
kesan yang sangat mistis.
Hanya ada satu orang yang tersisa,
yaitu Adair.
Di hadapan semua orang, Adair
perlahan mengangkat kepalanya. Sorot matanya tiba-tiba menjadi galak, lalu dia
berteriak, "Sialan, aku anggota keluarga Syahrir, bagaimana mungkin aku
akan berlutut padamu!"
"Dahlia, Shawn, dengarkan aku.
Apa pun dendam yang kita miliki di masa lalu, hari ini mari kita bersatu dan
bunuh bajingan ini. Setelah dia mati, kita bisa pergi ke bawah tanah dan
selesaikan dendam secara perlahan."
Duar!
Mereka berenam melangkah maju, lalu
ledakan energi sejati mengguncang ruang di sekitarnya. Semangat mereka berenam
benar-benar sedang mendidih.
Menghadapi perlawanan dari begitu
banyak orang, Renan menggelengkan kepalanya dengan penuh penyesalan, seolah
sedang menatap sekelompok orang miskin. Dia berkata, "Sangat rendah hati
dan konyol. Inikah yang kalian rasakan saat melihatku sebelumnya? Sayangnya,
situasinya sudah berubah. Kalian sama sekali nggak tahu seberapa kuat aku
sekarang."
Energi sejati di tubuhnya mendidih,
lalu awan hitam langsung memenuhi langit, menutupi langit dan cahaya matahari.
Pada saat ini.
Di bawah Batu Delapan Sekte, semua
orang tampak bingung.
"Sudah berapa lama? Apa belum
mendapatkan Api Ilahi? Seharusnya, kali ini nggak akan ada musuh yang menyerang
mereka... "
Mereka tidak sabar untuk mengetahui
informasinya.
Namun saat ini, mereka tiba-tiba
melihat seseorang yang berjalan perlahan. Dia berlumuran darah, seolah-olah
baru saja berkelahi. Dia juga meninggalkan serangkaian jejak kaki berdarah di
belakangnya.
Itu...
"Saka!" seru seseorang
sambil berteriak keras.
Semua orang tampak kaget dan waspada,
seolah menghadapi musuh yang kuat.
"Panggil apa..."
Saka tidak berdaya. Dia menggelengkan
kepalanya sambil berkata, "Ada begitu banyak orang yang menghalangi jalan.
Aku sudah bosan membunuh mereka sampai di sini. Jangan datang untuk menyerahkan
kematian kalian sendiri."
Sungguh tidak mudah untuk bisa
memasuki tempat ini dengan identitas Enam Jalur Puncak Kematian
Namun, Saka menghitung waktunya dan
sudah waktunya bagi Renan untuk bertindak.
"Saka, kamu..."
Kelly terkejut seraya menatap Saka
dengan tidak percaya.
"Mari kita bahas tentang masa
lalu nanti saja. Aku masih punya banyak hal yang harus diselesaikan," ujar
Saka sambil melambaikan tangannya.
Kelly terkejut. Dia tidak melihat
kepanikan apa pun di tubuh Saka, tetapi hanya ada ketenangan dan kepercayaan
diri. Apa yang sebenarnya terjadi...
Saat Saka mendekat, semua orang
menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Untuk sesaat, tidak ada yang berani
melangkah maju. Kerumunan orang itu terpisah seperti ombak yang terbelah,
memberi jalan bagi Saka.
Saka menatap Batu Delapan Sekte
dengan penuh minat sambil bergumam pada dirinya sendiri, "Aku nggak tahu
sudah berapa banyak sekte yang sudah kuhabisi..."
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: