Membakar Langit ~ Bab 2087

 

Bab 2087

 

Begitu Renan selesai berbicara, cahaya hitam muncul dari tangannya. Kemudian, dia meraih kepala Dahlia dengan santai.

 

"Bunuh!"

 

Adair beserta yang lainnya berteriak dengan keras, menahan racun iblis dan menyerang secara bersamaan kembali.

 

Alhasil, Renan tersenyum menghina, seperti sedang mengusir lalat dan mengangkat tangannya untuk mengarahkan cahaya hitam ke arah beberapa orang pada saat bersamaan. Cahaya itu langsung menabrak tubuh mereka.

 

Mereka berteriak pada saat yang sama dan terhempas menjauh, dengan luka yang cukup dalam di tubuh mereka.

 

Kecuali satu orang...

 

Mata Dahlia tiba-tiba menunjukkan cahaya dingin dan momentumnya sudah mencapai puncaknya. Tiga bencana muncul bersamaan, yaitu angin, api dan petir, menyerang ke arah Renan dalam sekejap.

 

"Racunmu... sudah sembuh?"

 

Renan menunjukkan keterkejutannya untuk pertama kalinya.

 

Dahlia tidak menjawab. Dia memanfaatkan kesempatan singkat ini, kekuatan tiga bencana itu langsung menghantam dada Renan dengan keras. Pada saat yang sama, Dahlia langsung melarikan diri menuruni gunung.

 

Dengan suara keras....

 

Renan langsung mundur beberapa langkah. Ketika dia melihat sosok Dahlia yang melarikan diri, wajahnya menunjukkan ekspresi garang seraya berteriak, "Cepat kembali!"

 

Renan mengangkat tangannya, lalu menamparnya. Cahaya hitam besar langsung melesat ke arah Dahlia. Sosok Dahlia terlempar kembali dengan ganas dan menghantam tanah dengan keras.

 

"Racunmu sudah sembuh? Bagaimana mungkin!" seru Renan dengan terkejut dan penuh amarah.

 

Beberapa orang lainnya juga menatap Dahlia dengan tidak percaya.

 

Ada bekas darah di sudut mulut Dahlia. Dia mengerutkan kening sambil berkata, "Dokter Dewi Sakti memberiku pil penawar racun sebelumnya, kurasa itu mulai bereaksi."

 

"Aku ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri dan melaporkan hal ini, tapi sepertinya itu nggak mungkin... "

 

"Kenapa kamu nggak mengeluarkan barang bagus seperti itu dari awal? Apa masih ada lagi?" tanya Adair seraya berteriak keras.

 

Dahlia mengerutkan kening dan menjawab, "Cuma ada satu. Dokter Dewi Sakti beserta yang lainnya, sebelumnya pernah kalian usir di wilayah luar. Beliau nggak bisa mengumpulkan banyak bahan obat berkualitas tinggi untuk meracik pil penawar racun."

 

Setelah Dahlia mengatakan hal ini, wajah Adair berubah sangat jelek.

 

Sialan, apa ini karena aku lagi?

 

"Adair, karena kamu terlalu egois, aku masih harus ikut menerima akibatnya!" sahut Julio dengan kesal.

 

Wajah Adair menjadi pucat, lalu dia menjawab, "

 

Bagaimana aku tahu kalau situasinya jadi seperti ini? 11

 

Namun, sekarang sudah terlambat untuk mengatakan apa pun. Sepertinya dirinya benar-benar akan mati disini...

 

Renan meletakkan telapak tangannya di dada dengan ekspresi galak di wajahnya. Kemudian, dia berkata, "Masih karena Dokter Dewi Sakti itu? Seharusnya aku langsung membunuhnya sejak awal. Kalau bukan karena dia, si berengsek Saka itu nggak akan bangkit dengan cepat!"

 

"Sepertinya setelah aku keluar, aku harus memberantas sisa-sisa sialan Saka lebih dulu."

 

Saat mengingat nama Dokter Dewi Sakti dan Saka, Renan langsung naik pitam. Seolah-olah penghinaan karena dikalahkan oleh Saka muncul kembali di hatinya.

 

Tidak lama kemudian, niatnya untuk bermain-main secara perlahan menghilang. Dia mengangkat tangannya untuk meraih Dahlia.

 

"Kamu yang mati duluan!"

 

Mata semua orang dipenuhi dengan ekspresi putus asa dan kebencian. Tidak peduli seberapa keras mereka melawan, mereka tidak bisa lepas dari cengkeraman iblis Renan!

 

Terutama Adair. Dia merasa sangat tertekan. Seandainya saja dia lebih toleran terhadap Saka saat itu. Sialan!

 

Sudah terlambat untuk mengatakan ini semua!

 

"Untungnya, Saka tahu kebenaran dari masalah ini.

 

Aku harap dia bisa bertahan hidup dan menemukan kesempatan untuk mengungkap kebenaran. Dengan begitu, kematian kita nggak akan dianggap sebagai kematian yang sia-sia," ujar Adair dengan gigi terkatup.

 

Dahlia juga merasakan penyesalan di dalam hatinya.

 

Saka ... seharusnya dia lebih tegas untuk melindunginya.

 

Namun, saat sosok Renan baru melayang keluar.

 

Tiba-tiba, suara angin kencang seperti petir yang menggelegar terdengar di telinga semua orang.

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2087 Membakar Langit ~ Bab 2087 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 08, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.