Membakar Langit ~ Bab 2088

 

Bab 2088

 

Tidak lama setelah itu, sebuah benda besar tiba-tiba melesat dengan cepat. Benda itu sangat kuat dan berat, menunjukkan kekuatan yang mengesankan, membuat orang-orang di sekitarnya terkejut dan tubuh mereka membeku.

 

Dengan suara yang keras, sebuah batu jatuh dengan keras ke tanah.

 

Dengan aura kuno dan penuh pengalaman, batu itu menghalangi di depan Adair beserta yang lainnya.

 

"Batu... Batu Delapan Sekte, apa yang terjadi?" seru Adair yang terkejut dan segera mengenalinya.

 

"Kenapa Batu Delapan Sekte bisa muncul di sini?" sahut Julio dengan nada bingung.

 

Batu nisan kuno ini adalah benda yang telah diproses bersama oleh delapan sekte besar. Batu itu ditempatkan di kaki gunung seolah-olah tidak pernah berubah sejak jaman dulu. Lalu, siapa yang menggerakkannya?

 

Saat ini, semua orang tiba-tiba terdiam.

 

"Semuanya, sudah beberapa jam aku nggak bertemu dengan kalian? Apa kalian baik-baik saja?"

 

Tawa samar yang sangat tidak asing terdengar di telinga mereka. Kemudianm semua orang tampak kaget saat melihat sosok yang pakaiannya berlumuran dengan darah jatuh dari langit. Kedua kakinya menginjak Batu Delapan Sekte itu dengan ringan.

 

Seorang pria bertubuh tinggi kurus itu berdiri di atas batu, tersenyum sambil meletakkan tangannya di belakang punggung.

 

Begitu melihat sosok ini, suasana di tempat kejadian menjadi hening sejenak. Semua orang tampak tidak percaya. Saat melihat sosok yang sangat mereka kenal ini, mereka seolah mengalami semacam ilusi ...

 

"Saka Loren?"

 

Julio adalah orang pertama yang sadar. Dia bergumam dengan nada terkejut, "Bagaimana mungkin kamu..."

 

"Kenapa orang ini bisa ada di sini?" sahut Adair.

 

Beberapa orang di sekitarnya juga menunjukkan ekspresi tidak percaya di wajah mereka. Dahlia pun juga tidak bisa tenang.

 

Konon, Saka adalah satu-satunya orang yang mengetahui kebenaran. Dia seharusnya tahu bahwa ada konspirasi besar di Enam Jalur Puncak Kematian.

 

Saka jelas tahu lebih banyak, bahwa dengan datang ke Jalan Kejayaan, maka dia sedang menjebak dirinya sendiri.

 

Tidak peduli siapa pun orang yang muncul di sini, seharusnya bukan dia!

 

Saka melirik Dahlia dan melihat tidak ada luka serius di tubuhnya. Dia tersenyum ringan sambil berkata, "Keren, 'kan?"

 

Dahlia menatap Saka dengan ekspresi tidak percaya di kedua matanya yang indah.

 

Semua orang mengira hal ini tidak masuk akal. Inikah yang dipikirkan orang ini sekarang?

 

Saka melirik Julio, mengerutkan bibirnya sambil berkata, "Kamu cukup menyedihkan."

 

Julio tampak canggung. Dia ingin meminta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya, tetapi dia juga tidak tahu harus mulai dari mana.

 

Saat ini, mata Saka perlahan menyapu semua orang, termasuk Ruvan, Feriza, Shawn dan Darta, keturunan keluarga Elyora yang tidak ada banyak interaksi dengan dirinya.

 

Ada juga Adair dan Novea yang terlihat tidak wajar.

 

"Apa yang kamu lihat? Cuma kamu yang mengetahui kebenarannya. Seharusnya kamu ada di luar dan menunggu kesempatan untuk mengungkap Enam Jalur Puncak Kematian. Cepat lari dan selamatkan dirimu!"

 

Adair berteriak dengan marah. Sekarang semuanya sudah berakhir, harapan satu-satunya juga hilang!

 

"Tutup mulutmu!" sahut Saka dengan tenang.

 

"Kamu!" Meskipun Adair tahu bahwa Saka ada di sini untuk membantu dan telah menyesali hal sebelumnya. Entah kenapa, dia tetap tidak bisa menahan amarahnya ketika melihat Saka.

 

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara.

 

"Apa kalian sudah selesai bicara tentang masa lalunya?"

 

Cibiran Renan bergema di seluruh tempat. Tatapan jahatnya menyapu Saka, lalu dia berkata dengan senyum sinis di bibirnya, "Saka, aku berniat membunuhmu nanti saja, tapi kamu sendiri yang mendatangiku. Apa yang bisa aku katakan ... Apa ini kamu buru-buru menyerahkan kematianmu?"

 

Saka meliriknya sambil menyahut, "Siapa yang menyuruhmu untuk berjalan tegak?"

 

"Kamu!"

 

Renan langsung marah. Hari dimana dia ditarik seperti anjing oleh Saka, merupakan bekas luka yang tidak bisa Renan sembuhkan.

 

Tiba-tiba, cahaya hitam di tubuhnya kembali menyebar. Aura Racun Seribu Api Ilahi langsung menyebar ke sekeliling!

 

"Saka, aku nggak sama seperti yang dulu lagi."

 

Saka agak terkejut saat melihat cahaya hitam itu. Dia merasa itu agak lucu sambil berkata, "Racun Seribu Api Ilahi, bukankah ini suatu kebetulan ..."

 

Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2088 Membakar Langit ~ Bab 2088 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on March 08, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.