Bab 2089
"Ada orang berani meremehkan
aku!"
Renan tersenyum jahat, cahaya hitam
langsung menyeruak di sekujur tubuhnya. Seolah-olah dia telah melihat bahwa
Saka, akan seperti Adair beserta yang lainnya, yang akan dikalahkan olehnya.
Menghadapi pertarungan dingin Renan,
Saka tersenyum, hanya mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Ruvan dan
Feriza. Kemudian, dia berkata dengan nada lega, "Untungnya, ada dua
pengkhianat, kalau nggak, mereka yang punya nyali memang sangat sulit untuk
dihadapi."
Bagaimanapun, dia masih membutuhkan
kekuatan keberuntungan naga di dalam tubuh kedua orang ini untuk menyelamatkan
Yunna.
"Saka, beraninya kamu!"
Ruvan berteriak dengan tajam,
"Renan yang Agung! Nggak perlu memenangkan hati orang ini, bunuh saja dia
secara langsung!"
Renan mencibir, tiba-tiba mengangkat
tangannya, lalu semburan api hitam berubah menjadi anak panah yang tiba-tiba
menyerang Saka.
"Hati-hati!"
"Mundur!"
Dahlia, Julio dan Adair berteriak
pada saat yang bersamaan.
Mereka telah merasakan kekuatan dari
Racun Seribu Api Ilahi itu. Racun iblisnya sangat ganas dan tidak masuk akal!
Saka tidak bergerak sama sekali,
tetapi justru mengamati dengan penuh minat saat panah api hitam itu mulai
mendekat.
Tiba-tiba dia mengangkat tangannya,
lalu panah api hitam itu digenggam erat di tangannya.
Kemudian, Saka tiba-tiba meremas
telapak tangannya, anak panah itu langsung meledak, berubah menjadi api hitam
besar dan menghilang.
Adegan ini jelas mengejutkan semua
orang.
Semua orang membeku di sana. Suara
peringatan juga tiba-tiba berhenti.
Apakah api iblis mengerikan milik
Renan bisa dihancurkan begitu saja?
Mata Renan makin menyipit, lalu dia
menatap Saka dengan tatapan yang dalam sambil berkata, " Sepertinya kamu
punya beberapa kemampuan, ya?"
Ekspresi Saka tiba-tiba menjadi
dingin, lalu dia menjawab, "Kalau kamu bisa bicara, bicaralah saja. Kalau
nggak, tutup saja mulutmu itu."
"Dia mampu menahan racun iblis
ini Adair dengan nada heran. " gumam
Itu adalah Racun Seribu Api Ilahi,
bahkan master ilahi sekali pun juga akan terkena dampaknya.
Untuk sesaat, Adair merasa bahwa Saka
sangat misterius.
Dahlia perlahan mengerutkan kening,
lalu menatap Saka dengan keraguan di matanya.
"Oh, bukankah aku juga Enam
Jalur Puncak Kematian? Aku juga seorang Tuan Muda, punya status yang tinggi.
Wajar kalau aku bisa menahan racun iblismu, 'kan?" ujar Saka dengan nada
sinis.
"Saka, aku sangat mengagumi
kepribadianmu. Kamu masih bisa bersikap sangat sombong sampai. saat ini...'
Wajah Renan berubah muram, perlahan
menjadi marah dan berkata, "Apa gunannya bisa menahan racun iblisku?
Kekuatanku masih cukup kuat untuk menghabisimu!"
Saka hanya tersenyum seraya menjawab,
"Kamu nggak memenuhi syarat untuk bicara kasar. Mungkin majikan di belakangmu
yang memenuhi syarat untuk mengatakannya. Oh, ya ... di mana majikanmu
itu?"
Majikan...
Ketika kata-kata ini jatuh, semua
orang agak terkejut. Jadi, ada seorang pejabat senior dari Enam Jalur Puncak
Kematian di Gunung Reribu?
Wajah Renan tiba-tiba berubah. Dia
tidak bisa tetap tenang lagi. Dia menatap Saka dengan tatapan galak di matanya
sambil menyahut, "Sepertinya kamu sudah tahu banyak. Kalau begitu, aku
nggak bisa membiarkanmu untuk tetap hidup!"
Setelah mengatakannya, dia
melambaikan tangannya. Cahaya hitam tiba-tiba muncul, berubah menjadi pancaran
energi sejati hitam yang pekat dan melesat ke arah Saka.
Sekarang, Renan adalah master ilahi.
Hanya dengan mengandalkan kultivasinya sendiri, dia bisa membuat energi sejati
ini melesat ke arah Saka seperti gelombang yang sedang mengamuk.
Momentum ini membuat semua orang
makin tertekan.
"Biarkan mereka bertarung, kita
cepat mundur!"
Adair berteriak dengan keras.
Bagaimanapun, masih ada pejabat senior dari Enam Jalur Puncak Kematian yang
sedang mengawasi. Hal ini membuatnya merasa sangat tidak aman.
Dahlia melihat sosok Saka sambil
berkata dengan lembut, "Aku percaya pada Saka."
Adair tercengang. Dari mana kamu
mendapatkan kepercayaan diri sebesar itu?
"Aku sangat tertarik untuk
bertarung satu kali dengan master ilahi... "
Pada saat ini, mata Saka menunjukkan
ekspresi tertarik. Seluruh tubuhnya hampir terbakar dengan cahaya keemasan. Dia
berteriak, lalu pedang setengah jadi menyerang ke arah Renan dengan suara petir
yang menggelegar.
Saat pedang diayunkan, retakan besar
terbelah di sekitar awan hitam.
Di bawah kekuatan kuat pedang ini,
mata Renan penuh dengan kegembiraan. Dia bergumam, "Ini menarik... tapi
sayang sekali..."
"Seberapa besar kuatnya kamu,
bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan master ilahi sejati!"
Link Lengkap Langsung Membeli Novel: https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: